Bukan Terkait Zona Megathrust, Ternyata Ini Penyebab Berau Diguncang Gempa 19 Kali
Berdasarkan analisis tim BMKG, rentetan gempa tersebut tersebar di beberapa titik yang berlokasi di darat Kalimantan Timur.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 19 kali gempa susulan yang mengguncang Berau, Kalimantan Timur, sejak Minggu (15/9) dini hari sampai Senin (16/9) pagi.
"Rentetan gempa susulan tersebut berkekuatan 4,2 magnitudo -- terkecil 2,8 magnitudo -- sampai dengan pukul 09.00 WIB,â kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta.
- Tanda-Tanda Gempa Megathrust dan Mitigasinya, Perlu Waspada
- Mengenal Gempa Megatrusht Bikin Indonesia Waspada, BMKG Ungkap Lokasinya
- BMKG Luruskan Informasi soal Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu: Bukan Berarti Dalam Waktu Dekat
- Mengenal Bahaya Gempa Megathrust Ancam Guncang Indonesia, Jangan Diremehkan
Menurut dia, berdasarkan analisis tim BMKG, rentetan gempa tersebut tersebar di beberapa titik yang berlokasi di darat Kalimantan Timur.
Titik episenter gempa terbesar berada di darat wilayah Batu Putih, Biduk-Biduk, Berau, yang terdeteksi berkekuatan 5,6 magnitudo pada Minggu pukul 21.08 Wita.
Pemicu Gempa
BMKG mendeteksi gempa tersebut terjadi karena aktivitas sesar Mangkalihat di Berau, yang tidak berkaitan dengan zona megathrust dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Meski demikian, Daryono memastikan kondisi perkembangan akan selalu dalam pemantauan dan perkembangannya akan segera diinformasikan kepada masyarakat menggunakan semua sumber daya informasi BMKG.
"Semoga kondisi tektonik tersebut dapat segera stabil dan aman kembali," kata dia.
Masyarakat Harus Waspada
BMKG menilai peristiwa gempa tersebut patut menjadi penanda supaya masyarakat Kalimantan Timur tetap waspada dan senantiasa mengikuti arahan dari pemerintah. Pasalnya berdasarkan catatan sejarah Kalimantan Timur pernah diguncang gempa besar mencapai skala intensitas maksimum VII MMI pada 14 Mei 1921.
Gempa tersebut menyebabkan kerusakan di wilayah Sangkulirang dengan kerusakan paling parah terjadi di Pulau Rending atau Teluk Sangkulirang. Banyak rumah yang rusak di Kaliorang dan Sekurau.
Selain itu, dampak gempa juga menyebabkan lubang bor menyemburkan air, terjadi rekahan-rekahan tanah sepanjang 10 meter, lebar 20 centimeter dengan kedalaman 2 meter dan menyemburkan air bercampur pasir dan tanah liat atau likuifaksi.
Wilayah yang diguncang gempa ini mencapai radius 250 kilometer disusul 10 kali guncangan-guncangan kuat yang berulang. Gempa yang dipicu Sesar Sangkulirang (Sangkulirang Fault Zone) tersebut memicu tsunami yang menimbulkan kerusakan parah di Sekurau.
Daryono menyebutkan berdasarkan pengakuan saksi mata dalam berbagai sumber literasi kegempaan mencatat saat itu tsunami menggenangi jalan hingga setinggi 1 meter.
- Cara Efektif Menemukan dan Menggunakan SPBU Layanan Mandiri
- Panduan Lengkap Memilih Bahan Bakar Berdasarkan Bilangan Oktan
- Sowan ke 'Dedengkot Betawi' Babe Nuri, Pramono Beberkan Program Kesejahteraan bagi Warga Jakarta
- Inspirasi Sistem Parkir Inovatif dari Negara-negara Maju
- 5 Pilihan Staycation Murah Meriah di Bandung untuk Liburan Berkualitas
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Jokowi Tak Mau Buru-Buru soal Pindah ke IKN "Pindahan Rumah Ruwetnya Saja Kayak Gitu"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
VIDEO: Jokowi soal Pindah ke IKN "Semua Harus Dipersiapkan, Tinggal Bawa Baju"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Respons Jokowi soal Seskab Definitif Pengganti Pramono Anung
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
merdeka.com 19 Sep 2024