Cerita janggal pengemudi Outlander maut tiba-tiba negatif narkoba
Christopher dan rekannya Mohammad Ali dinyatakan bebas dari pengaruh narkoba.
Hasil mengejutkan datang dari hasil tes urine yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) terhadap pengemudi Outlander maut Christopher Daniel Sjarif. BNN nyatakan jika Christopher bebas dari pengaruh obat-obatan terlarang saat sedang mengemudi mobil Outlander yang menewaskan empat orang itu.
Padahal sebelumnya, Polisi menyatakan jika anak pengusaha properti real estate ini positif menggunakan narkoba jenis golongan I nomor 36 jenis LSD (Lycergic Acid Diethylamide). Pernyataan ini dikeluarkan polisi selang satu hari sejak kecelakaan maut itu terjadi di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Namun selang sepekan setelah berita ini mulai meredup, tiba-tiba hasil tes yang dikeluarkan BNN cukup mengejutkan banyak pihak. Christopher dan rekannya Mohammad Ali dinyatakan bebas dari pengaruh narkoba.
"Pihak labfor BNN telah melakukan pengujian sampel urine dan darah dari tersangka Christopher, dan temannya yaitu Ali, serta satu orang saksi, di mana hasil pemeriksaan oleh BNN terhadap Christopher adalah negatif, kemudian hasil pemeriksaan BNN terhadap Ali juga negatif," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Wahyu Hadiningrat dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (27/1) malam.
Berikut kisah Christopher pengemudi Outlander maut yang dulu positif narkoba, kini menjadi negatif, dihimpun merdeka.com, Kamis (28/1):
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Di mana Uut Permatasari tinggal? Uut Permatasari memilih untuk tinggal di sebuah rumah kos. Keputusan ini diambil untuk mendukung tugas suaminya, Tri Goffarudin Pulungan di Bali.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Awalnya Polda Metro sebut Christopher positif narkoba
Hasil tes urine dan darah pengemudi Outlander maut, Christopher telah keluar. Hasilnya, dari tes itu Christopher positif konsumsi narkotika.
"Dari hasil tes darah dan urine positif. Zat yang ada narkotika golongan I LSD (Lycergic Acid Diethylamide)," ujar Kabid Humas Polda Metro Kombes Martinus Sitompul di Jakarta, Rabu (21/1).
Polisi pun sudah menetapkan Christopher sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan yang menewaskan empat orang pengendara motor di Jalan Arteri, Jakarta Selatan pada 20 Januari lalu. Sebelum kecelakaan, Christopher ngaku habis nonton bersama temannya Mohammad Ali di kawasan Pacific Place.
Polisi ingin jerat Christopher seperti Afriani
Kelakuan Christopher mengemudi mobil Outlander membuat nyawa empat orang melayang. Terlebih dia sudah dipastikan positif dalam pengaruh narkoba saat mengendarai mobil tersebut.
Kejadian Outlander maut semalam mengingatkan pada beberapa kecelakaan serupa. Yang paling mirip adalah kasus Afriani Susanti yang merenggut sembilan nyawa. Saat itu wanita bertubuh tambun ini mengendarai Xenia dengan kecepatan tinggi dan berada di bawah pengaruh sabu-sabu.
Namun, akibat kelalaiannya yang menyebabkan nyawa melayang, Afriani tidak dikenakan pasal pelanggaran lalu lintas. Afriani diganjar dengan pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.
Lalu mungkinkah nasib Christopher si pengendara Outlander maut bisa dijerat pasal pembunuhan?
"Ah nanti saja kita dalami itu harus ada pemilihan persangkaan (pasal)," jawab Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul saat dihubungi merdeka.com, Rabu (21/1).
Tiba-tiba BNN nyatakan Chritopher bebas narkoba
Badan Narkotika Nasional ( BNN) menegaskan pengemudi Outlander maut, Christopher Daniel Sjarif (22) yang terlibat kecelakaan di Pondok Indah negatif menggunakan narkoba. Hasil tersebut sudah sinkron dengan uji laboratorium dari BNN maupun Polri.
"Kitakan punya laboratorium dan hasil laboratoriumnya Polri dan BNN sama. Sama negatifnya enggak ada perbedaan," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar usai acara penandatangan MoU antara BNN dengan ITB, di Aula Timur ITB, Rabu (28/1).
Ucapan itu sebenarnya pernah bertolak dengan apa yang dikatakan Kabid Humas Polda Metro Kombes Pol Martinus Sitompul pada Rabu (21/1) lalu. Dia menyebut bahwa Christopher positif mengonsumsi narkoba dengan jenis LSD golongan I.
Nah, ihwal kebenaran itu Anang menjawab. "Enggak ah. Kamu (wartawan) aja itu," tutur jenderal bintang tiga tersebut. Kembali dia menegaskan bahwa Christopher dan juga rekannya Ali Riza negatif menggunakan narkoba. "Jadi negatif. Itu Polri dan BNN sama kok," ungkapnya.
Polisi bilang Christopher yang ngaku pakai narkoba
Christopher Daniel Sjarief, pengemudi mobil Mitsubishi Outlander mengalami kecelakaan di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Christopher dalam pemeriksaan sempat mengaku pada polisi telah memakai narkoba jenis LSD (Lysergic Acid Diethylamide).
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata Christopher tak mengonsumsi narkoba atau negatif. Menurut Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan AKBP Hando Wibowo, Christopher mengaku memakai narkoba untuk meringankan hukuman.
"Karena kalau kemudian masalah narkoba pasti akan lepas, dengan pengaruh narkoba tidak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," kata Hando di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/1).
Menurut dia, setelah mengaku memakai narkoba, pihak Kepolisian Polres Jakarta Selatan melakukan penggeledahan di Rumah Christopher. Di sana tak ditemukan alat bukti dalam penggeledahan tersebut.
"Afriyani (sopir Xenia) ada barang bukti, tetapi Christopher dan Ali tak ada. Katakan dia pengguna LSD dan bebas dari tuntutan hukuman kecelakaan," ujarnya.
Polisi bilang gejala Christopher cuma mirip pakai LSD
Polres Metro Jakarta Selatan menegaskan jika Christopher negatif dari obat-obatan terlarang. Hasil ini diketahui berdasarkan pemeriksaan urine dan darah dari Badan Narkotika Nasional ( BNN).
"Jadi info yang disampaikan tersangka kami tidak begitu saja percaya makanya kami lakukan lebih lanjut," ujar Kabidokkes Polda Metro Jaya Kombes Musyafak di kantornya, Rabu (28/1).
Menurutnya, selain sampel darah dan urine, secara fisik Christopher juga diperiksa. Hasilnya didapatkan penekanan darah 140 denyut nadi meningkat dan kecemasan tak bergairah.
"Memang hampir mirip gejala orang memakai LSD dan siapa pun. Tekanan darah meningkat, denyut nadi dan berkeringat," katanya.
Lalu apakah bisa Christopher dijerat dengan keterangan palsu? "Masih didalami," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul.
6. Mabes Polri janji selidiki beda hasil tes Christopher
Mabes Polri membentuk tim guna menginvestigasi silang pendapat antara Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul dengan Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat terkait hasil tes urine pengemudi Mitsubishi Outlander yang menyebabkan kecelakaan maut di Pondok Indah, Christopher Daniel Sjarief (23) dan rekannya Muhammad Ali Husni Riza (22).
Martinus awalnya menyebut Christopher dan Ali positif mengonsumsi narkoba jenis lysergic acid diethylamide (LSD). Namun, belakangan Wahyu menyatakan keduanya negatif narkoba.
"Tadi kita sudah mengutus pak Rikwanto (Kabagpenum Polri) untuk menyelidiki itu," kata Kadiv Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie saat dihubungi, Rabu (28/1).
Seperti diketahui Kombes Rikwanto merupakan mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya. Dengan diutusnya Rikwanto, menurut Ronny, masalah silang pendapat tersebut bisa tuntas.
"Kita akan tanyakan ke Polda dan Polres kok bisa beda," tambah Ronny.