Cerita Warga Lari 2 kilometer Saat Tsunami Banten
Cerita Warga Lari 2 Kilometer Saat Tsunami Banten. Ketinggian air laut sangat menakutkan karena arusnya cukup kuat, sehingga langsung menyelamatkan dengan berlarian ke perbukitan. Saat ini, kata dia, dirinya mengungsi di masjid bersama istri dan dua anak.
Ribuan warga pesisir Pantai Pandeglang, Banten, mengungsi akibat diterjang gelombang pasang dan tsunami setinggi lima meter hingga merobohkan rumah. Mereka para korban gelombang pasang mengungsi ke masjid, sekolah, perkantoran, terminal dan gedung tsunami.
"Kita bersama keluarga mengungsi ke masjid jami Al Mukmin," kata Yudi, warga Lantera Desa Cigodang Kecamatan Labuan, Pandeglang, seperti dilansir Antara, Minggu (23/12).
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Kapan pulau itu dihantam oleh tsunami? Hanya beberapa hari sebelum kejadian, kapal pesiar sudah ada di sana dan berada di pantai.
Ia mengaku dirinya saat ini bingung setelah rumahnya roboh akibat diterjang gelombang pasang, Namun, beruntung anggota keluarganya selamat setelah berlarian ke perbukitan yang jaraknya mencapai dua kilometer.
Ketinggian air laut sangat menakutkan karena arusnya cukup kuat, sehingga langsung menyelamatkan dengan berlarian ke perbukitan. Saat ini, kata dia, dirinya mengungsi di masjid bersama istri dan dua anak.
Peristiwa gelombang pasang terjadi pukul 21.20 WIB dan saat itu dirinya tengah duduk di halaman rumah yang jaraknya ke pantai 200 meter. Namun, tiba-tiba air laut menerjang permukiman masyarakat hingga kendaraan terseret dan ratusan rumah roboh.
"Kami tidak terbayangkan jika tengah tidur, karena gelombang pasang itu cukup tinggi hingga lima meter," katanya.
Begitu juga Memed, warga Laba Desa Cigodang, Kecamatan Labuan, mengatakan dirinya saat gelombang pasang langsung membawa anak dan istri ke tempat yang lebih aman. Ia berlarian dengan kondisi gelap sepanjang 1,5 kilometer untuk menyelamatkan jiwa dari bencana gelombang pasang itu.
Berdasarkan pantauan, Minggu pagi hujan lebat masih berlangsung sehingga pengungsi belum melihat kondisi rumahnya. Mereka saat ini masih di pengungsian dan membutuhkan makanan.
Saat ini, pemerintah daerah belum melakukan penyaluran bantuan makanan karena masih melakukan pendataan korban gelombang pasang.
Baca juga:
Cerita Rombongan Kemenpora Saat Undi Doorprize Diterjang Tsunami Banten
Tsunami di Banten Data Pukul 04.30: 20 Tewas, 165 Luka dan 2 Orang Hilang
BMKG Sebut Tsunami di Banten dan Lampung Akibat Aktivitas Gunung Anak Krakatau
BNPB: 1 orang meninggal & 11 luka-luka Akibat Gelombang Pasang di Pantai Anyer
BNPB Sebut Gelombang Pasang di Pantai Anyer Banten Disebabkan Bulan Purnama
BMKG Pastikan Gelombang Pasang di Pantai Anyer Bukan Tsunami