Danpom: Paspampres Culik Pemuda Aceh Demi Tebusan Rp50 Juta, Yakin Tak Lapor Polisi Karena Ini
Korban disebut pedagang obat-obatan ilegal di Ciputat, Tanggerang Selatan.
Keluarga tak menyanggupi, akhirnya korban disiksa terus menerus hingga tewas
Danpom: Paspampres Culik Pemuda Aceh Demi Tebusan Rp50 Juta, Yakin Tak Lapor Polisi Karena Ini
Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkap motif anggota TNI yang bertugas sebagai Paspampres, culik Imam Masykur (25).
Korban disebut pedagang obat-obatan ilegal di Ciputat, Tanggerang Selatan.
"Jadi mereka (korban) ini kan pedagang obat ilegal," kata Irsyad saat dihubungi, Senin (28/8).
- 3 Prajurit TNI Culik & Bunuh Imam Masykur Satu Leting, Bidik Pedagang Obat Ilegal di Rempoa
- Kasus TPPU Panji Gumilang, Polisi Dalami Peran YPI dan Madrasah
- Polisi Tangkap Pelaku Penyiraman Air Keras ke Enam Pelajar SMP di Muara Kamal
- 927 Tersangka Perdagangan Orang Diringkus Polisi, Ribuan Korban Selamat
Atas posisi pekerjaan itu, kata Irsyad, jadi alasan ketiga pelaku yang merupakan prajurit TNI nekat menculik demi memeras keluarga korban.
Karena merasa korban tidak akan melapor ke pihak kepolisian.
"Jadi kalau misalnya dilakukan penculikan dilakukan pemerasan, itu mereka enggak mau lapor polisi. Akhirnya mereka menculik korban," kata Irsyad.
Tembusan Rp50 Juta
Selama penculikan, Irsyad mengatakan, ketiga Anggota TNI turut meminta tebusan Rp50 juta kepada Imam.
Akan tetapi, keluarga Imam tidak menyanggupi. Sehingga tersangka terus memukulinya.
"Mereka minta Rp50 juta tadi enggak dipenuhi kan akhirnya siksa terus. Pada saat disiksa mungkin penyiksaan itu berat, akhirnya meninggal," kata Irsyad.
Dari ketiga tersangka, hanya Praka RM yang merupakan anggota Paspampres. Sementara dua anggota TNI lainnya, di luar dari satuan Paspampres
"3 saja (tersangka). Satu (Praka RM anggota Paspampres). (Dua tersangka lainnya) Dari Kesatuan Direktorat Topografi sama satuan Kodam Iskandar Muda," sebutnya
Kesaksian Keluarga
Kesaksian Keluarga Diketahui, jika tersangka penculik Imam Masykur turut meminta biaya tebusan Rp50 juta kepada keluarga korban.
Dengan ancaman penyiksaan yang diterima Imam hingga berujung tewas.
"Sampai ada di video itu bahwasannya disuruh cariin, saya bilang telepon kawan-kawan dulu. Habis itu, bilang ke saya sudah enggak sanggup lagi mau mati. Gitu doang.
"Habis itu ada percakapan dia sama pelaku disuruh kirim uang. Tapi sama saya tidak dikirim," kata Said Sulaiman salah satu keluarga korban.
Aksi kejam itu, diakui Said sesuai dengan video beredar di media sosial. Dimana kondisi Imam yang telah tak berdaya teriak minta tolong sampai punggungnya memar penuh luka darah
"(Dihubungi) Sama adiknya sama orang tuanya (pelaku) malah dikirim video disiksa itulah. Iya (video di media sosial) dikirim ke adiknya, biar panik. Kalau sama ibu sempat ngomong (minta tebusan)," kata Said.
"Ibu sempat telepon yang jawabanya pelaku, 'Kalau sayang dengan anak ibu kirim duit Rp50 juta, kalau enggak saya habisi anak ibu. Saya buang ke sungai' bilang gitu dia. Kan ibu sudah panik," tambah Said tirukan ucapan orang tua Imam.