Polisi Beri Hadiah Pelaku Curanmor di Kota Malang
Pelaku selalu membawa tajam saat keluar dari rumah.
Pelaku selalu membawa tajam saat keluar dari rumah.
Polisi Beri Hadiah Pelaku Curanmor di Kota Malang
AE (31) pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di Kota Malang dihadiahi tembakan setelah menyerang petugas yang hendak menangkapnya. Tiga tembakan timah panas bersarang di dua kaki dan pantat pelaku, yang sebelumnya melukai petugas dengan parang.
Kasatreskrim (Plh) Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto menceritakan, dua pelaku yakni RI (30) dan AE (32) tengah dalam pantauan petugas. Karena sehari sebelumnya, kedua pelaku diduga baru beraksi di Jalan Prigen, Lowokwaru, Kota Malang.
"Dua pelaku ini melintas di lokasi, salah satunya dengan sepeda motor Honda Scoopy yang diduga baru diperoleh dari korbannya," tegas Kompol Danang Yudanto di Mapolresta Malang Kota, Selasa (8/8).
Kedua pelaku sesaat dibuntuti berjalan ke arah Pasuruan dan di Jalan Randuagung, Singosari, Kabupaten Malang, petugas meminta berhenti. Namun pelaku mengabaikan permintaan petugas, bahkan sebaliknya berusaha melarikan diri.
Petugas pun melakukan pengejaran dan penyegatan, hingga di sebuah titik salah satu pelaku dan petugas terjatuh bersama di jalanan. Setelah terjatuh, pelaku ternyata mengeluarkan pisau untuk melawan petugas.
"Pelaku melakukan perlawanan hingga membuat salah satu petugas terluka. Sehingga salah satu pelaku diambil tindakan tegas terukur, melumpuhkan dengan tembakan di kaki," terangnya.
Akibat kejadian tersebut, salah satu petugas mengalami luka tusuk di tangan kiri. Sehingga kemudian melumpuhkan pelaku dengan tiga kali tembakan. Secara bersamaan, pelaku RI juga berusaha melarikan diri, tetapi kemudian berhasil dikejar setelah terjatuh di jalanan.
RI tanpa perlawanan digelandang petugas di Mapolresta Malang Kota untuk menjalani pemeriksaan. Sementara AE, sedang menjalani operasi pembedahan di Rumah Sakut Saiful Anwar (RSSA).
Belakangan diketahui AE dan RI merupakan residivis dan telah menjalankan aksi Curanmon di 20 TKP. Pelaku yang berasal dari Pasuruan tersebut mengaku selalu melengkapi diri dengan senjata tajam.
"Selalu membawa senjata tajam yang akan digunakan saat korban melawan atau ketika dikepung warga. Buktinya, meski sudah tahu yang menghentikan petugas, tetap saja menggunakan senjata untuk melawan petugas," jelasnya.
Kedua pelaku juga mengaku berangkat berdua dengan berboncengan satu sepeda motor. Tetapi setelah mendapatkan hasil curian, pulang bersama sepeda motor sendiri-sendiri.
Sepeda motor Honda Scoopy yang dicuri milik seorang sales produk kesehatan yang tengah bertamu ke rumah konsumen. Korban mengira pelaku sedang membantu menata parkir motornya.
Sementara itu, beredar luas video penangkapan kedua pelaku di berbagai platform media sosial. Video tersebut menunjukkan petugas sedang melumpuhkan pelaku dan di tempat lain pelaku tengkurap dengan luka tembak di kaki. Masyarakat banyak menyaksikan kejadian tersebut.