Detik-detik kejatuhan Orde Baru 21 Mei 1998
Tahu diragukan kemampuannya, Habibie pun meradang bahkan sempat mengumpat "Bapak kurang ajar".
"Saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden Republik Indonesia, terhitung sejak saya bacakan pernyataan ini pada hari ini, kamis 21 Mei 1998."
"Pernyataan saya berhenti dari jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia, saya sampaikan di hadapan Saudara-saudara pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang juga adalah pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat."
Pernyataan Soeharto pada 21 Mei 1998 tersebut menjadi tonggak bersejarah beralihnya rezim Orde Baru dan dimulainya orde reformasi dalam sejarah pemerintahan Indonesia. Soeharto menyatakan mundur sebagai presiden setelah didera berbagai persoalan pelik.
Soeharto mundur, wakil presiden saat itu BJ Habibie lalu melanjutkan sisa waktu sebelum kemudian digantikan oleh Abdurrahman Wahid pada tahun 1999. Soeharto telah menjadi presiden berkuasa selama 32 tahun di Indonesia.
-
Kapan Soeharto mendapat gelar Jenderal Besar? Presiden Soeharto mendapat anugerah jenderal bintang lima menjelang HUT Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ke-52, tanggal 5 Oktober 1997.
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Kapan Presiden Soeharto biasanya berangkat ke kantor? Pak Harto Terbiasa Berangkat ke Kantor Jam 09.00 Atau Jam 10.00 WIB Pagi harinya dia akan bekerja di Jl Cendana, seperti memanggil menteri atau memeriksa laporan dari para pejabat.
-
Apa yang dilakukan Soeharto saat rombongan presiden akan melintasi Jalan Tol Semanggi? Di tol Semanggi, tiba-tiba Soeharto menepuk pundak ajudannya, Kolonel Wiranto. "Wiranto, Beri Tahu Polisi itu Kendaraan di Jalan Tol, Tidak Perlu Dihentikan." Mereka itu membayar untuk jalan bebas hambatan, bukan malah disetop gara-gara presiden mau lewat," kata Soeharto. "Kalau Mereka Dibiarkan Jalan Pelan-Pelan kan Tidak Mengganggu Rombongan."
-
Kenapa Soeharto selalu tersenyum? Presiden Indonesia Kedua Soeharto dikenal dengan sebutan ‘The Smiling General’ atau Sang Jenderal yang Tersenyum. Ini karena raut mukanya senantiasa tersenyum dan ramah.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
Pengunduran diri Soeharto 21 Mei 1998 ©2016 Merdeka.com
Namun sudah barang tentu, mundurnya Soeharto tidak jatuh begitu saja dari langit. Krisis politik dan ekonomi dalam 6 sampai 12 bulan sebelumnya menjadi pemicu kejatuhan The Smiling General itu. Ada banyak rentetan peristiwa yang menjadi saat-saat kritis bagi bangsa Indonesia sebelum akhirnya Soeharto lengser keprabon.
Ada banyak fakta yang belum banyak diketahui saat detik-detik terakhir hingga akhirnya Soeharto menyatakan 'menyerah' atas demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh para aktivis mahasiswa saat itu.
Dua hari sebelum mengundurkan diri, Soeharto tampak murung. Kegundahan dan kegelisahan tidak bisa disembunyikan dari raut wajahnya yang keriput dimakan usia. Namun pilihan mundur tetap harus diambil.
Soeharto sempat mengumpulkan 10 tokoh di Cendana membahas kelanjutan nasib pemerintahan yang saat itu dilanda berbagai krisis. Gelombang demo mahasiswa juga terus menuntut Soeharto untuk lengser.
Detik-detik lengsernya Soeharto juga membuat hubungannya dengan Wakil Presiden BJ Habibie retak. Soeharto meragukan kemampuan Habibie yang bakal didapuk menjadi penggantinya. Tahu diragukan kemampuannya, Habibie pun meradang bahkan sempat mengumpat "Bapak kurang ajar".
Pernyataan Habibie itulah yang diduga membuat keduanya tidak pernah saling bertemu hingga Soeharto wafat. Niat baik Habibie menjenguk Soeharto di RS Pusat Pertamina juga kandas karena ditolak.
Hari ini merdeka.com akan menerbitkan tulisan-tulisan seputar detik-detik jelang Soeharto lengser. Ada gelisah, gundah hingga perseteruan dalam peristiwa bersejarah itu. Selamat membaca.