Diduga ajarkan sesat, pengajian di Desa Karangbawang digerebek warga
Diduga ajarkan sesat, pengajian di Desa Karangbawang digerebek warga. Alasan warga karena salah satu amalan ibadah yang diajarkan yakni salat satu rakaat setiap 5 waktu dengan gerakan salat telapak tangan telungkup.
Pengajian tertutup dengan amalan ibadah yang janggal dan membawa dampak perubahan perilaku negatif para jemaahnya membikin resah warga Desa Karangbawang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas. Salah satu amalan ibadah yang diajarkan yakni salat satu rakaat setiap 5 waktu dengan gerakan salat telapak tangan telungkup.
Para jemaah juga sempat dikarantina selama 40 hari 40 malam meninggalkan keluarga. Pengajian tertutup itu dipimpin oleh Damiri sebagai pembimbing dan dilakukan di salah satu rumah warga Karangbawang, yakni Jamingan dam berjalan sejak akhir tahun 2016.
Kepala Desa Karangbawang, Budi Supraptoro mengatakan, pengajian tersebut pada Desember lalu sempat dikeluhkan oleh 3 warga Karangbawang. Keluhan menyangkut para suami mereka yang selama hampir satu bulan berperilaku cuek pada keluarga sebab mengikuti pengajian selama 40 hari 40 malam.
Dari keluhan ini pihak kecamatan sempat berdialog dengan pembimbing pengajian, Damiri, dan menjelaskan bahwa para jemaah belajar tafsir Alquran. Hingga akhirnya pada Rabu (29/3) dini hari, ratusan warga menggeruduk rumah tersebut meminta pengajian dihentikan.
"Saat itu, 4 bulan lalu, ada 10 jamaah. Laki-laki delapan termasuk tuan rumah, yakni Jamingan. Sisanya, 2 perempuan," kata Budi saat ditemui merdeka.com di kantornya, Kamis (30/3).
Kasak-kusuk di antara warga terkait pengajian tertutup tersebut mulai jadi perbincangan warga. Kemarahan warga tersulut saat salah satu jamaah pengajian, yakni siswi sekolah menengah atas menolak mengikuti ujian. Saat didesak oleh orang tuanya, siswi ini justru marah dan mengancam.
"Perubahan perilaku ini yang memantik warga marah. Mereka minta pengajian dihentikan karena berdampak buruk," ujar Budi.
Pada Rabu (29/3) dini hari, diterangkan oleh Wakapolsek Ajibarang, Iptu Mujono kurang lebih 500 warga mendatangi rumah Jamingan yang tengah menyelenggarakan pengajian. Di rumah tersebut berkumpul 22 orang, mayoritas warga Desa Karangbawang dan 1 orang warga Jambu, Kecamatan Wangon. Dini hari itu sempat terlontar di kerumunan warga hendak membakar rumah Jamingan.
Polsek Ajibarang lalu melakukan pengamanan pada pembimbing pengajian, Damiri dan 22 jamaahnya ke Mapolsek Ajibarang. Pada Rabu (29/3) siang diceritakan kronologi, ajaran dan praktik amalan ibadah yang diduga sesat yang diajarkan Damiri kepada pengikutnya. Terkuak kemudian, bahwa amalan ibadah yang diajarkan yakni salat satu rakaat tiap 5 waktu dengan gerakan salat telapak tangan telungkup.
"Selama satu bulan dilakukan pemantauan di Desa Karang Bawang. Juga sudah ditandatangani pernyataan sikap dari Damiri dan dua orang perwakilan pengikut untuk menghentikan penyebaran pengajian. Harapan kami dengan dihentikannya pengajian ini tidak ada gejolak di warga," ungkap Mujono.
Baca juga:
Pemkab Garut pantau Wawan yang mengaku jenderal bintang 4 NII
Fakta-fakta mengejutkan Nabilah, depresi usai ikut aliran sesat
Pengakuan blak-blakan eks pengikut aliran keagamaan menyimpang
Diduga menyimpang, lembaga pendidikan Alquran di Mataram disegel
Polisi:Pendiri yayasan Pendidikan Alquran terindikasi nistakan agama
Diduga ajarkan aliran sesat, gubuk di Gunung Sukmo dibongkar TNI
Divonis 5 tahun penjara, 3 eks pemimpin Gafatar tersenyum lebar
-
Apa yang terjadi pada jembatan kaca di Banyumas? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
-
Kapan jembatan kaca di Banyumas pecah? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
-
Apa yang terjadi di jembatan kaca Wahana Wisata Banyumas? Pecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi Rabu (25/10), sebuah wahana wisata jembatan kaca di kawasan wisata The Geog, Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, pecah. Insiden pecahnya jembatan kaca itu menyebabkan seorang pengunjung meninggal dunia dan seorang lainnya terluka.
-
Kapan wilayah Banyumas memasuki awal musim hujan? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Banyumas? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).