Diduga dokter lalai, bayi pasien BPJS meninggal di RSUP Malalayang
Dokter UGD hanya melakukan tindakan mengukur tekanan darah dan memberi resep obat puyer.
Seorang bayi pasien BPJS berusia 4 bulan meninggal di RSUP Prof Kandouw Malalayang, Manado, Selasa (19/4) sekitar pukul 22.00 WITA. Kematian diduga akibat kelalaian dokter yang lambat melakukan penanganan medis.
Menurut pengakuan Dwi Ima Parmawati, ibu korban, Senin (18/4) lalu, dia membawa anaknya tersebut ke RSUP Prof Kandouw dengan keluhan sesak napas.
Saat itu, dokter UGD hanya melakukan tindakan mengukur tekanan darah dan memberi resep obat puyer. Selanjutnya bayi pasien BPJS kelas II bernama Novaldi Gracelo Berkipas ini dianjurkan pulang berobat rawat jalan.
Keesokan harinya, Selasa (19/4), sesak napas Novaldi kambuh. Meski telah memberikan obat puyer kondisi bayi Novaldi tak mengalami perubahan.
Bersama suami dan keluarga lain, warga Desa Raprap, Tatapaan, Minahasa Selatan ini kembali membawa Novaldi ke Rumah Sakit yang sama. Dwi sempat terlibat adu mulut dengan dokter yang menangani anaknya tersebut.
“Saat di UGD saya sempat rebut dengan dokter yang menangani. Saya bilang, kalau sempat ditangani kemarin, mungkin tidak akan begini,” tutur Dwi kepada wartawan di halaman tempat pemulasaran jenazah rumah sakit, Rabu (20/4) dini hari.
Di ruang UGD yang sama, kembali bayi Novaldi yang menderita kelainan jantung sejak lahir, hanya mendapat penanganan bantuan napas melalui tabung oksigen. Setelah sempat mendapat perawatan selama kurang lebih 8 jam, bayi malang ini akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Keluarga pun memutuskan membawa pulang korban untuk dimakamkan dengan menggunakan kendaraan pribadi. Bayi mungil tersebut terbujur kaku dalam dekapan ibunya. Orang tua Dwi dan suaminya Marson Berkipas tak henti-hentinya meratapi jasad bayi.
Meski mengaku pasrah, keluarga berencana akan menempuh jalur hukum untuk melaporkan kelalaian dokter ke Mapolda Sulut.
“Harus (ditempuh jalur hukum). Kita sudah ikhlas dengan kepergian Novaldi namun ini harus menjadi pembelajaran supaya pasien-pasien lain dilayani dengan baik,” pungkas Dwi.
Baca juga:
Dokter langsung cabut 16 giginya, wanita ini tewas
Fauzan meninggal usai dipasang alat bantu napas di RSKIA Bandung
3 Pasien tewas dibius di Lampung, RS diminta perhatikan keselamatan
3 Pasien di Lampung tewas, Menkes setop pemakaian obat Bupivacaine
DPR minta kasus pasien di Lampung tewas usai dibius diusut tuntas
-
Bagaimana BPJS Kesehatan dan pemerintah di Provinsi Maluku menjamin kepesertaan JKN bagi pekerja di Provinsi Maluku? Khusus untuk segmen Pekerja Penerima Upah (PPU), selain menggandeng Pengawas Ketenagakerjaan Pemerintah Provinsi Maluku untuk menegakkan kepatuhan badan usaha dalam kepesertaan Program JKN, BPJS Kesehatan juga bekerjasama dengan Dinas Perizinan Provinsi dan Kab/Kota untuk mempersyaratkan kepesertaan JKN kepada badan usaha yang mengajukan permohonan perizinan.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan mempermudah akses bagi peserta JKN? Inovasi berbasis digital dihadirkan BPJS Kesehatan Ia menjelaskan, sejumlah inovasi berbasis digital yang dihadirkan BPJS Kesehatan demi memberikan kemudahan akses bagi peserta JKN antara lain meliputi BPJS Kesehatan Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), dan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA).
-
Apa itu Program Pesiar BPJS Kesehatan? BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR). Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Kapan kelas BPJS dihapus? Sehingga, Rizzky memastikan besaran iuran sekarang masih tetap sama dengan apa yang sudah berlaku selama ini."Untuk iuran masih tetap, karena tidak ada penghapusan kelas otomatis untuk iuran, ini masih mengacu kepada Perpres yang masih berlaku yaitu Perpres 64 tahun 2020 jadi masih ada kelas dan iuran masih sama," kata Irsan di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan layanan kesehatan bagi pesertanya? Salah satu upaya yang dilakukan melalui pertemuan antara Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat? Untuk itu, mereka melakukan transformasi digital dengan menghadirkan berbagai layanan inovatif yang mengandalkan teknologi dan digitalisasi.