Diduga gangguan jiwa, Nawir tebas nenek & ibu tiri pakai parang saat asyik cari kutu
Diduga gangguan jiwa, Nawir tebas nenek & ibu tiri pakai parang saat asyik cari kutu. Akibatnya, Daeng Cani meninggal di tempat akibat luka tebasan parang yang cukup parah. Sementara, Johra, kondisinya kritis karena luka parah di punggung dan tangannya yang digunakan untuk menangkis serangan Nawir.
Aksi cucu terhadap nenek dan ibunya di Kampung Bulo-bulo, Dusun Lemoa, Desa Bontolempangan, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Sulsel, ini sungguh biadab. Nawir (25), tegas menebas neneknya, Daeng Cani (70) dan ibu tirinya, Johra, (49), yang tengah asyik cari kutu di rumahnya, Jumat (7/9) sore.
Akibatnya, Daeng Cani meninggal di tempat akibat luka tebasan parang yang cukup parah. Sementara, Johra, kondisinya kritis karena luka parah di punggung dan tangannya yang digunakan untuk menangkis serangan Nawir.
-
Kapan sujud sahwi dilakukan? Jika kesalahan terjadi sebelum salam, sujud sahwi dilakukan setelah tasyahud sebelum salam.
-
Apa itu Gangguan Kecemasan? Rasa cemas atau anxiety adalah pengalaman yang umum dialami oleh banyak orang dalam menghadapi situasi tertentu. Namun, ketika rasa cemas sulit dikendalikan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa jadi itu adalah tanda dari gangguan kecemasan.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Apa yang dimaksud dengan pepatah Jawa "Mikul dhuwur mendhem jero"? "Mikul dhuwur mendhem jero" berarti seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua, atau anak yang selalu menghormati orang tua. Makna dari pepatah ini adalah bahwa seorang anak harus selalu menghargai jasa orang tua dan berusaha untuk selalu membanggakan mereka.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa sabun muka khusus jerawat penting? Wajah berminyak dan kotor bisa meningkatkan risiko jerawat karena penumpukan kotoran dan penyumbatan pori-pori.
Johra sempat dilarikan ke Puskesmas Bontolempangan, ke RS Syekh Yusuf Gowa dan kini dirujuk ke RS Ibnu Sina, Makassar. Informasi dikumpulkan kepolisian pelaku sudah lebih dari dua kali masuk rumah sakit jiwa dan selalu lari dari rumah sakit itu.
"Diduga pelaku melakukan tindakan tersebut terhadap korban karena kondisi kejiwaannya kembali terganggu atau kambuh. Dan saat ini anggota di lapangan tengah menyisir lokasi untuk mencari keberadaan pelaku yang melarikan diri usai melukai korbannya karena pelaku ini masih menguasai parangnya," kata Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga, saat dikonfirmasi, Sabtu (8/9).
Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan menjelaskan, awalnya diketahui kalau pelaku Nawir tengah tidur di rumahnya tapi tiba-tiba keluar rumah membawa parang. Pelaku kemudian menebas Johra, ibu tirinya dari belakang yang tengah mencarikan kutu Daeng Cani di rumah sebelah.
Johra berusaha menangkis dan dalam kondisi luka parah dia berhasil lepas dari serangan Nawir kemudian lari meninggalkan Daeng Cani untuk mencari pertolongan.
"Di tengah jalan Johra ketemu Sangkala suaminya dan dia langsung dilarikan ke puskesmas. Sementara anggota Babinkamtibmas yang mendapat informasi kejadian itu langsung ke lokasi kejadian dan tidak lagi menemukan pelaku. Yang ada hanya Daeng Cani, juga kena tebas dan telah meninggal dunia," kata AKP Mangatas Tambunan.
Dia menambahkan, pelaku saat ini masih dalam pengejaran dan anggota lainnya juga tengah mencari kebenaran soal dugaan gangguan jiwa pelaku dengan menunggu surat keterangan jiwanya dari rumah sakit.
Baca juga:
Berkas perkara Iwan Adranacus kasus dugaan pembunuhan dikirim ke Kejaksaan
Polisi selidiki dugaan pembunuhan berencana terkait kematian guru TK di Paser
Wanita ini bunuh suaminya dengan obat tetes mata
Tersangka kasus aborsi, pasangan simpan bayi dalam jok motor menikah di bui
Rekonstruksi kasus pembakaran rumah di Makassar, pelaku peragakan 36 adegan
Jasad guru TK yang ditemukan di Paser tewas dibunuh, motifnya diduga masalah asmara
Tak terima dilarang pesta miras, pemuda di Bali bunuh rekan kerja