Diduga Korban Perdagangan Manusia, 193 WN Bangladesh Disekap Dalam Ruko di Medan
Saat ruko dibuka, ditemukan 193 WN Bangladesh. Beberapa di antaranya dalam kondisi lemas. Kejadian itu dilaporkan ke polisi.
Sebanyak 193 warga negara (WN) Bangladesh disekap di salah satu ruko di Jalan Pantai Barat, Medan, Selasa (6/2) malam. Mereka diduga korban trafficking atau perdagangan manusia.
Keberadaan WN Bangladesh itu pertama kali diketahui masyarakat sekitar yang mendengar suara gaduh dari dalam ruko. Suara itu diduga akibat teriakan. Warga juga melihat ada orang yang mengisyaratkan permintaan tolong.
-
Apa yang mengancam warga Pesisir di Padang? Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata. Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.
-
Siapa yang ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan? Iya benar, Pelaku pembunuh Fonda sudah ditangkap. Pelaku tertangkap di daerah Binjai dan kedua kakinya ditembak karena sempat melawan petugas,"
-
Di mana bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan? Serah terimanya dilakukan secara simbolis yang diwakili oleh Bupati Puncak Willem Wandik di Posko Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kabupaten Puncak di imika, Papua Tengah pada Selasa (19/9) lalu.
-
Bagaimana Stasiun Medan berperan dalam perdagangan? Stasiun Penting Dengan dibukanya akses jalur kereta api di Tanah Deli, akses dan mobilisasi kegiatan perdagangan serta mengangkut hasil perkebunan dari daerah pedalaman ke pelabuhan Belawan semakin lancar.
-
Mengapa Becak Dayung menggantikan Angkong di Medan? Seiring berkembangnya zaman, alat transportasi pun ikut tergeser dan berubah. Semula yang tadinya menggunakan angkong, kemudian berubah menjadi becak dayung.
-
Apa yang dititipkan oleh Menhub kepada petugas di Terminal Purabaya? "Saya hanya menyampaikan satu hal, saya menitipkan kepada rekan-rekan yang bertugas untuk melakukan ramp check (inspeksi keselamatan) kepada bus-bus yang akan berangkat. Jika penumpangnya sehat, busnya sehat dan taat pada peraturan, Insya Allah ini akan berjalan dengan baik,"
"Awalnya ada ribut-ribut, lalu dilaporkan ke kami," kata Bebi Anisa, Kepala Lingkungan setempat.
Warga dan kepala lingkungan kemudian bersama-sama menggedor ruko. Dua penjaga sempat berusaha menutupi keberadaan WN Bangladesh itu. "Kami bilang enggak bisa begitu, ini manusia bukan hewan," cerita Bebi.
Saat ruko dibuka, ditemukan 193 WN Bangladesh. Beberapa di antaranya dalam kondisi lemas. Kejadian itu dilaporkan ke polisi.
Penjaga ruko tidak dapat menunjukkan dokumen keimigrasian dan perizinan penyalur tenaga kerja. Bahkan satu di antara dua penjaga itu memilih kabur meninggalkan kerumunan warga.
"Lalu datang pengawasnya, dia meminta maaf tidak melapor. Katanya warga Bangladesh ini akan dipulangkan ke negaranya lagi," jelas Bebi.
Sementara, WN Bangladesh yang ditanyai mengaku sudah sekitar empat bulan berada di Indonesia. Ada yang masuk ke negara melalui jalur legal seperti dari Jakarta dan Bali. WN Bangladesh ini mengaku membayar sejumlah uang kepada agen. Mereka dijanjikan pekerjaan di Malaysia.
Belakangan WN Bangladesh ini mulai sering tidak mendapatkan makanan dan minuman dari sang agen. Sampai akhirnya Senin (4/2) malam mereka diangkut dengan truk dan ditempatkan di ruko itu.
Setelah ditemukan, WN Bangladesh itu dievakuasi ke Mapolrestabes Medan, Rabu (6/2) dinihari. Mereka lalu dikirim ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan, Jalan Gatot Subroto. Selanjutnya, ke-193 WN Bangladesh itu ditempatkan di Rumah Detensi Imigrasi Medan di Belawan sambil menunggu pemeriksaan lebih lanjut.
"Kita kirim ke Rumah Detensi Imigrasi karena pertimbangan ruang detensi Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan tidak memungkinkan," kata Fery Monang Sihite, Kepala Kantor Imigrasi Medan.
Dia memaparkan ke-193 orang yang diamankan seluruhnya merupakan WN Bangladesh. Pihak Imigrasi baru mengamankan 14 paspor dari tangan mereka.
Petugas masih menyelidiki lebih jauh rekrutmen ke-193 WN Bangladesh ini. Mereka menelusuri pihak-pihak yang terlibat dalam pelanggaran keimigrasian.
Ditanya soal nasib ke-193 WN Bangladesh ini, Fery menyatakan, mereka kemungkinan akan dideportasi. "Kalau dokumen yang sudah lengkap mungkin kita deportasi dengan cekal," jelas Fery.
Baca juga:
Cegah Perdagangan Orang, Emil Minta Masyarakat Tak Tergoda Gaji Tinggi
Sewa Pelacur di Israel Bakal Didenda Maksimal Sampai Rp 290 juta
Dua Muncikari Dicokok di Depok Usai Tawarkan PSK di Bawah Umur Kepada Pemancing
Polda Kalbar Gagalkan Penyelundupan 42 TKI Ilegal ke Malaysia
ABG asal Blitar Jadi Korban Prostitusi Berkedok Warkop, Empat Hari Layani 12 Tamu
Eks kepala kepolisian Peru terlibat sindikat jual-beli bayi