Dilanda kekeringan, warga di Magelang gelar doa minta hujan
Kekeringan hebat melanda desa di sekitar Bukit Menoreh.
Bencana kekeringan air bersih di Puncak Perbukitan Menoreh terus berlanjut. Puluhan warga Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menggelar doa bersama meminta agar hujan segera turun. Bencana kekeringan air bersih ini juga menyebabkan gagal panen.
Beralaskan dengan terpal, warga bersama-sama duduk lesehan di pinggir jalan desa. Dipimpin tokoh agama setempat Syarif Hidayat, warga membaca beberapa ayat suci Alquran.
Warga juga berbondong-bondong mengambil air bersih dari mata air Talokan di desa tersebut, sebagai simbol usaha mencari air bersih.
"Semoga segera dikabulkan doa kami. Bencana kekeringan segera diberikan solusi yang baik," kata Salah satu warga Muhidin, Minggu (25/10) sore.
Warga lainnya, Tri Wahyuningsih mengaku, meski sudah dibantu dari pemerintah melalui dropping air bersih, namun itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan air harian. Selebihnya, warga harus mencari ke mata air yang masih aktif.
"Saya di rumah hanya tersisa dua jeriken air. Warga sudah mendapatkan bantuan tapi tetap saja kurang," jelasnya.
Kekeringan juga menyebabkan tanaman ketela pohon, padi, cengkeh, palawija dan lainnya mengering. Tidak sedikit juga petani mengalami gagal panen.
"Sawah di sini luasnya sekitar 50 hektare. Paling hanya 10 persennya yang mampu panen, sementara rata-rata petani di sini mengalami gagal panen," ungkapnya.
Sekretaris Desa Ngargoretno Slamet Riyanto mengungkapkan, kondisi ini mempengaruhi perekonomian masyarakat.
Setiap warga yang tersebar di enam dusun Desa Ngargoretno sebagian besar memiliki pohon cengkeh. Dengan bencana kekeringan, lahan perkebunan cengkeh seluas 380 hektare pun tidak bisa panen secara sempurna.
"Hampir setiap warga memiliki pohon cengkeh. Di sini memiliki pohon cengkeh ibarat ATM berjalan, karena ketika panen hasilnya lumayan. Setiap kilogram cengkeh saat ini mencapai Rp 115 ribu. Tapi adanya kekeringan, hasil cengkeh tidak maksimal," katanya.
Desa Ngargoretno terdiri dari enam dusun dengan jumlah penduduk sekitar 3 ribu jiwa. Rata-rata warga di enam dusun itu kini mengalami kekurangan air bersih. Bencana tahunan ini paling parah dialami warga Dusun Sumbersari yang hampir tidak ada mata air. Dia berharap, dengan doa bersama ini segera turun hujan dan warga tidak lagi kesulitan air bersih.
"Didusun sumbersari, Pamsimas juga sudah kering. Warga harus berjalan turun dari dusun sekitar 500 meter hanya untuk mendapatkan air bersih," pungkasnya.
Baca juga:
Musim kemarau panjang, debit air Sungai Citanduy turun 60 persen
Kemarau panjang, kekeringan di Banyumas makin parah
Kemarau ekstrem, ribuan perahu terdampar di sungai kering
Gereja berusia 400 tahun di Meksiko ini muncul dari air
Ini sejarah dan tata cara salat Istisqa untuk minta hujan
-
Bunga apa yang sedang mekar di Magelang? Pada akhir Oktober ini, bunga tabebuya bermekaran di beberapa sudut Kota Magelang.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa tabebuya ditanam di Magelang? Saat itu bunga tabebuya ditanam sebagai pohon perindang di kawasan Jalan Pahlawan, Jalan Pierre Tendean, kawasan Jurangombo, dan Jalan Sudirman.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Apa saja yang ditemukan di Desa Sekar Gumiwang saat muncul di musim kemarau? Di sana banyak ditemukan bangunan bekas rumah penduduk, sumur, bahkan jembatan jalan raya.