Din Syamsuddin ogah jadi Ketum PP Muhammadiyah lagi
Namun Din masih berminat berada di lingkaran PP Muhammadiyah asal ada yang mencalonkan.
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, memastikan tidak bakal maju lagi memperebutkan jabatan itu dalam Muktamar ke-47 bakal diselenggarakan pada 3 sampai 8 Agustus 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan. Sebab, sesuai Anggaran Dasar PP Muhammadiyah, ketua umum sudah menjabat dua periode berturut-turut menjabat tidak diperkenankan menduduki posisi sama di masa berikutnya.
"Saya sudah menyatakan sikap pribadi untuk tidak bersedia mencalonkan diri dengan tidak mengembalikan formulir," kata Din kepada wartawan usai Konsolidasi Organisasi dan Ortom Muhammadiyah se-Jawa Timur di Kantor Pengurus Wilayah Muhammadiyah Surabaya, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (14/2).
Namun, Din nampaknya masih mengincar kedudukan di PP Muhammadiyah. Dia berminat mengisi posisi ketua di antara 13 ketua PP Muhammadiyah, sekretaris, atau bendahara asal dicalonkan oleh anggota Tanwir lain.
"Alhamdulillah, masih ada yang mencalonkan saya sebagai ketua. Awalnya memang dilema, tapi setelah Istikharah, saya tetapkan tidak maju meski tiga kali surat peringatan pengembalian formulir dari panitia pemilihan turun," ucap Din.
-
Di mana lokasi masjid yang viral di Surabaya? Masjid tersebut berlokasi di Jalan Kalikepiting Nomor 111, Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.
-
Dimana keberadaan makam komunitas Yahudi di Surabaya? Hal ini dibuktikan dengan keberadaan makam kaum yahudi di kompleks pemakaman Kembang Kuning Kota Surabaya.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Mengapa Masjid At Taqwa Cirebon diganti namanya? Alasan renovasi juga karena posisinya sudah cukup melenceng dari arah kiblat, sehingga perlu diluruskan. Setelahnya, Koordinator Urusan Agama Cirebon, R. M. Arhatha, menginisiasi pergantian nama masjid agar tidak lagi menggunakan kata “Agung”. Ini karena saat itu sudah ada masjid bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang ada di Alun-Alun Kasepuhan dan menjadi salah satu masjid kuno paling tua yang ada di sana.
-
Apa yang membuat makam Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi di Surabaya menjadi destinasi wisata religi penting? Makamnya jadi salah satu destinasi wisata religi penting di Surabaya
Kendati tidak duduk di posisi struktural PP Muhammadiyah, tapi Din yang merupakan kelahiran Sumbawa itu menegaskan tetap mengabdi sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah di salah satu kecamatan di Cilandak, Jakarta Selatan.
"Kebetulan saya tinggal di sana dan tercatat sebagai salah satu pemrakarsa pendirian PCM baru. Saya akan mengabdi di sana dan mengajukan sebagai calon ketua, itupun kalau saya terpilih dalam musyawarah cabang," ujar Din.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu bahkan menyarankan kepada pimpinan-pimpinan Muhammadiyah saat ini untuk melakukan penyegaran, dan memberi kesempatan kader-kader potensial maju sebagai pengurus PP. Menurut dia, ormas Islam terbesar kedua di Indonesia itu memiliki banyak tokoh yang mampu berjuang dan berdakwah, tapi belum memiliki kesempatan.
"Kalau mau dinamis, dari 13 ketua sekarang, seperdua di antaranya diganti oleh kader baru dan seperdua lainnya tetap pengurus lama. Ibaratnya, berbagi berjuang dan berdakwah lewat Muhammadiyah," papar Din.