Dinkes Sumbar telusuri kabar bayi meninggal akibat kabut asap
Bayi Salsabila Nafida (3 bulan) meninggal di Pasaman diduga sesak napas akibat kabut asap.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat akan menurunkan tim untuk mengklarifikasi penyebab bayi usia tiga bulan di Kabupaten Pasaman yang meninggal karena terpapar kabut asap. Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, bayi Salsabila Nafida meninggal bukan karena dampak kabut asap.
"Klarifikasi ini penting untuk memastikan indikasi apakah bayi tersebut meninggal karena kabut asap atau lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Rosnini Savitri dalam konferensi pers di Padang, Kamis (22/10) malam seperti dikutip Antara.
Rosnini mengatakan, tim dari Dinas Kesehatan Provinsi akan turun ke Kabupaten Pasaman untuk mencari tahu penyebab meninggalnya bayi tersebut. "Sebelum tim mendapatkan temuan di lapangan, kita belum bisa menyimpulkan apakah bayi yang meninggal tersebut karena kabut asap," katanya.
Untuk informasi awal, dia mengatakan telah mengonfirmasi kepada Direktur RSUD Lubuk Sikaping dan didapatkan informasi bahwa meninggalnya bayi bukan dikarenakan kabut asap.
Namun, Rosnini mengatakan timnya akan tetap diturunkan agar berita yang beredar tidak simpang siur dan menimbulkan opini negatif di masyarakat.
Sementara itu Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Barat Reydonnizar Moenek mengaku sudah mendengar terkait kabar meninggalnya bayi di Pasaman diduga akibat kabut asap.
"Saya juga sudah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Rosnini Savitri untuk menyelesaikan kasus ini hingga tuntas," katanya.
Sebelumnya seorang bayi di Kabupaten Pasaman, Salsabila Nafida yang baru berusia tiga bulan meninggal dunia pada Kamis (22/10) diduga akibat menghirup kabut asap.
Muncul dugaan meninggalnya putri dari pasangan Gusrizal (29) dan Asmarani (23), karena mengalami gangguan pernapasan, akibat kabut asap yang menyelimuti di Kabupaten Pasaman.
Salsabila mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping, tak berapa lama setelah diantar oleh kedua orang tuanya sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca juga:
Bencana kabut asap, 14 perusahaan dapat sanksi Menteri LHK
Bayi Salsabila di Pasaman meninggal karena kabut asap
Beginilah kuning pekat kabut asap selimuti Palangkaraya
Malaysia dan Australia akui sulit padamkan kebakaran lahan gambut
Jangan sampai masa depan anak terenggut kabut asap
Asap di Medan kian tebal, 4 penerbangan ditunda
Menteri Siti mengeluh kerepotan padamkan kebakaran lahan gambut
-
Kapan bayi tersebut meninggal? Penanggalan radiokarbon mengonfirmasi bahwa keduanya meninggal antara tahun 1616-1503 SM.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Kenapa bayi sering mengalami bruntusan? Penyebab utama bruntusan pada bayi adalah perubahan hormon dalam tubuh bayi yang masih belum seimbang. Dr. Robert Soetandio, seorang dokter spesialis anak, menjelaskan bahwa bruntusan pada bayi disebabkan oleh pengaruh hormon ibu yang masih mempengaruhi bayi.
-
Kapan biasanya batuk akibat asma pada bayi terjadi? Batuk akibat asma ini biasanya akan terjadi pada siang hari, bahkan akan memburuk di malam atau saat suhu sedang dingin.
-
Kapan gejala asma pada anak biasanya memburuk? Batuk ini akan memburuk apabila anak memiliki infeksi virus, sedang tidur, sedang berolahraga, atau berada di udara dingin.
-
Kapan Bledug Anak Kesongo terakhir meletus? Sedangkan yang terbaru pada 11-12 April 2023, semburan gas bercampur lumpur terjadi 12 kali dan menyebabkan satu warga meninggal dunia.