Dipercaya Dapat Menangkal Corona, Emak-emak Jadi Korban Pencabulan Dukun Abal-abal
Para korban kemudian melaporkan perbuatan pelaku ke Polsek Jatiuwung, Polres Metro Tangerang Kota. Polisi kini tengah memburu dukun palsu tersebut.
Tujuh ibu-ibu warga Gebang, Kota Tangerang, menjadi korban pencabulan dukun palsu. Emak-emak tersebut menjadi korban pencabulan dukun abal-abal setelah mengaku bisa menyembuhkan pelbagai penyakit termasuk menangkal virus Corona.
Para korban kemudian melaporkan perbuatan pelaku ke Polsek Jatiuwung, Polres Metro Tangerang Kota. Polisi kini tengah memburu dukun palsu tersebut.
-
Kapan Tari Dulang dipertunjukkan? Tarian tersebut lazim dipertunjukkan saat masa selesai masa panen dan sebagai salah satu simbol ungkapan rasa syukur masyarakat setempat kepada Allah SWT atas panen yang melimpah.
-
Di mana Taman Bambu Tangerang berada? Berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Babakan, taman ini cocok bagi muda-mudi yang ingin bersantai dengan nuansa berbeda di tengah hiruk pikuk perkotaan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Tuk Budoyo ramai dikunjungi? Biasanya mata air Tuk Budoyo akan ramai pengunjung pada malam satu suro.
-
Kapan Klenteng Talang dibangun? Klenteng Talang dulunya dibangun tahun 1450 masehi.
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
"Sudah ada 7 wanita yang melaporkan diri ke Polsek Jatiuwung, umumnya Ibu-ibu. Dia merasa dirugikan karena tindakan cabul si dukun," kata Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung AKP Zazali dikonfirmasi Kamis (15/10).
Kejahatan seksual itu, lanjut Zazali, bermula dari aksi penawaran sang dukun ke sejumlah warga Gebang. Terlapor menawarkan diri bisa mengobati berbagai macam penyakit.
"Termasuk yang saat ini ditakutkan, yakni Corona," ucap dia.
Dari informasi sementara, berdasarkan keterangan para korban, aksi cabul sang dukun itu dilakukan saat korban hendak dilakukan pengobatan dengan cara mandi dan dibaluri minyak.
"Jadi pengobatannya itu korban disuruh mandi dan saat mandi korban dibaluri minyak oleh orang ini. Saat pembaluran minyak itu korban melakukan pelecehan ke bagian payudara dan kemaluan korban," ujar dia.
Dalam setiap pengobatan, sang dukun tidak mematok tarif resmi. Para korban hanya diminta uang pengganti pembelian minyak untuk proses terapi.
"Dimintain uang juga sebagai upah pengobatan. Itu enggak tentu, ada Rp 50 ribu, 200 sampai Rp 500 ribu. Uang itu sebagai pengganti pembelian minyak," ujar dia.
Sampai saat ini polisi masih melakukan pencarian terhadap sang dukun, yang baru diketahui alamat tempat praktiknya. "Sementara itu keterangan selanjutnya kalau nanti dukun ini bisa kami amankan," tandas dia.
(mdk/gil)