Dipersekusi Senior, Siswi SMK di Bekasi Trauma dan 5 Hari Bolos Sekolah
Seorang siswi SMK di Bekasi Timur, Kota Bekasi menjadi korban persekusi senior dan alumni sekolah. Akibatnya siswi berinisial GT itu mengalami trauma berat dan enggan bersekolah lagi.
Seorang siswi SMK di Bekasi Timur, Kota Bekasi menjadi korban persekusi senior dan alumni sekolah. Akibatnya siswi berinisial GT itu mengalami trauma berat dan enggan bersekolah lagi.
Orang tua GT, Ali Sadikin mengatakan telah melaporkan peristiwa yang menimpa anaknya pada 14 Agustus lalu ke Polres Metro Bekasi Kota. Terlapor adalah A, P dan D. Pria yang sehari-hari menjadi pengumpul barang bekas ini berharap polisi segera menindak para terduga pelaku supaya tidak ada korban.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
"Setelah tahu (kekerasan terhadap anaknya), saya langsung lapor polisi," ujar Ali di rumahnya, Bekasi Utara, Rabu (21/8).
Berdasarkan laporan polisi yang dia buat pada kemarin siang, peristiwa bullying dan kekerasan yang menimpa anaknya terjadi di pinggir danau buatan atau saluran irigasi Jalan Irigasi Baru 2, Bekasi Jaya, Bekasi Timur selepas korban pulang sekolah.
Awalnya, korban diajak ke sebuah warung kopi oleh pelaku. Sampai di warkop itu, korban diajak menuju ke sebuah danau buatan yang terdapat taman. Sampai di lokasi, pelaku mengajak korban berkelahi. Korban pun enggan meladeni.
Berdasarkan rekaman video yang beredar, korban pertama ditendang, lalu dipukul wajahnya menggunakan sandal dan menggunakan tangan kosong. Korban hanya terdiam mendapatkan kekerasan fisik tersebut. Usai kejadian, korban pulang ke rumahnya di Bekasi Utara.
"Waktu pulang enggak ngaku, hanya penampilannya sudah acak-acakan, kemudian masuk ke dalam kamar," ujar dia.
Selama lima hari, GT mengurung diri enggan bersekolah dengan alasan sakit. Kasus itu terungkap setelah video kekerasan beredar. Ali melihat video dari ponsel milik tetangganya. Ali kemudian mengkonfirmasi ke anaknya, dan melihat di dada dan punggung terdapat luka memar.
"Saya tanya benar, setelah itu saya lapor ke polisi," jujar dia.
Baca juga:
Siswi SMK di Bekasi Dipersekusi Senior dan Alumni
Polri Selidiki Dugaan Kekerasan Anak di Kerusuhan 21-22 Mei
Polisi Pertimbangkan Buka Kembali Kasus Dugaan Perusakan Ruko di Bandung
Dipukul Pimpinannya, Staf Kecamatan Ciputat Memar
Kasus Penjarahan Ruko di Bandung di-SP3, Korban Surati Kapolri