DPR Dukung Mensos Kembangkan Sentra Kreasi Atensi untuk Penanganan Kemiskinan
Yandri mengungkapkan DPR mendukung Mensos yang telah menginisiasi SKA. Ia menyatakan, SKA merupakan terobosan dalam penanganan kemiskinan.
Komisi VIII DPR RI mendukung kebijakan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengembangkan Sentra Kreasi Atensi (SKA). DPR memastikan akan mendukung langkah dan kebijakan Mensos untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Ini (SKA) merupakan lompatan besar. Kami di DPR akan mendukung Mensos baik dari sisi kebijakan maupun anggaran untuk program-prrogram penanganan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat kurang mampu," kata Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto dalam acara peresmian SKA di Balai Mulya Jaya Jakarta, Kamis (9/9).
-
Apa yang dilakukan Kemensos di Kabupaten Tulungagung? Kementerian Sosial berkolaborasi memberikan pelayanan operasi katarak bagi PPKS lanjut usia (lansia) di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, menggandeng Pemkab Tulungagung, RSUD Dr. Iskak, YPP, SCTV, Indosiar serta Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI).
-
Apa yang berhasil diselamatkan Kemensos terkait penyaluran bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Apa yang dibahas KD dalam pertemuan dengan Kemenkes? Tunjukkan Semangat Kris Dayanti menunjukkan semangat yang tinggi menjelang akhir masa jabatannya di DPR RI, bahkan menghadiri pertemuan terbaru dengan Kemenkes untuk membahas Posyandu.
-
Bagaimana cara Kemensos untuk memperbaiki data DTKS? Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)Bersama Pemerintah Daerah juga telah berhasil diperbaiki 41.377.528 data dan telah diterima 21.072.271 data usulan baru, yang sudah mendapatkan Bansos sebanyak 15.294.921 jiwa dan yang diusulkan masuk DTKS saja sudah ada sebesar 4.473.332 jiwa.
-
Apa saja yang dibuat dari ampas kedelai oleh para perajin tahu di Dusun Kanoman? Sementara ampas dari kedelai bisa dibuat untuk pakan sapi. Selain itu ampas tersebut juga bisa dibuat tempe gembus.
Mensos meresmikan SKA ke-13 Hari ini, Kamis (9/9). Hadir mendampingi Mensos dalam acara ini jajaran Pejabat Eselon 1, Staf Khusus Menteri, Staf Ahli Menteri, Kepala Balai Wilayah Jakarta Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan pejabat terkait di Provinsi DKI Jakarta.
Yandri mengungkapkan DPR mendukung Mensos yang telah menginisiasi SKA. Ia menyatakan, SKA merupakan terobosan dalam penanganan kemiskinan.
"Ini luar biasa. Dan DPR mengapresiasi setinggi-tingginya terhadap Ibu Menteri dan jajaran yang telah bekerja keras menghimpun masyarakat yang kurang beruntung untuk bisa mendapatkan pembinaan dan kesempatan meningkatkan pendapatannya," katanya.
Mensos mengungkapkan tujuan pengembangan SKA ini sebagai tempat bagi para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang telah mendapat pelatihan untuk memasarkan produknya.
"SKA merupakan ajang bagi para PPKS yang telah mendapatkan pembinaan Kemensos untuk menyajikan berbagai hasil pelatihan yang selama ini sudah didapat," kata Mensos.
Namun demikian, kesempatan yang sama juga terbuka bagi penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang tinggal di sekitar balai untuk memasarkan produk hasil karya mereka di SKA.
"Saya pikir sayang sekali jika SKA ini hanya digunakan oleh penerima manfaat yang ada disini, yang ada di balai. Karena itu kalau nanti ada keluarga PKH di sektiar sini kemudian juga ada penerima BPNT yang mempunyai usaha, silakan ditampilkan di sini," katanya.
Mensos mengunjungi beberapa stand yang ada di Sentra Kreasi ATENSI, yaitu Tata Rias dan Salon, Kuliner, Galeri Jahit, Mini Mart, Budidaya Tanaman/Ikan dan Handycraft. Sentra Kreasi ATENSI ini dapat diisi oleh penerima manfaat Kementerian Sosial, Lembaga Kesejahteraan Sosial dan masyarakat umum.
Dalam bagian lain pernyataannya, Mensos berharap agar semua elemen masyarakat bersinergi dalam penanganan pandemi Covid-19. "Pemerintah tidak mungkin bisa bekerja sendiri, namun memerlukan partisipasi dari semua elemen dalam penanganan pandemi Covid-19 ini," katanya.
Pemerintah sangat membutuhkan peran serta dari berbagai pihak yaitu dunia usaha, komunitas, relawan, para tokoh masyarakat dan media.
"Kemensos juga mengaktifkan Pilar-Pilar Sosial yang diharapkan tampil dan berperan sebagai garda terdepan dalam pencegahan maupun penanganan permasalahan sosial yang terjadi sebagai dampak dari pandemi Covid-19," ujarnya.
Pilar-Pilar Sosial seperti Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Karang Taruna, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan Penyuluh Sosial Masyarakat (Pensosmas), sangat diharapkan membantu pemerintah dalam menangani permasalahan sosial di masyarakat.
"Mereka merupakan SDM (sumber daya manusia) Kesos di masing-masing daerah yang sangat memahami kondisi masyarakatnya. Mereka menjadi ujung tombak dalam membantu penanganan pandemi Covid-19 ini dan dapat bersinergi dengan stakeholder yang ada di daerah," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan juga penyerahan berbagai bantuan. Yaitu bantuan ATENSI Kewirausahaan bagi 181 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dengan total bantuan sebesar Rp497.967.342; bantuan ATENSI Aksesibilitas bagi 319 PPKS total Rp228.576.395; dan bantuan ATENSI Kebutuhan Dasar bagi 266 PPKS total sebesar Rp64.030.890.
Kemudian diserahkan juga bantuan ATENSI Anak Yatim bagi 23 anak dengan total bantuan Rp15 juta dan penyerahan bantuan ATENSI Sarana Kamar bagi 8 PPKS Lanjut Usia dengan nilai Rp4.908160.
Dukungan ATENSI ini merupakan kolaborasi dari beberapa balai yaitu Balai Besar Inten Soeweno, Balai Mulya Jaya Jakarta, Balai Panasea, Balai Handayani, Balai Melati, Balai Budhi Dharma, Balai Pangudi Luhur, Balai Galih Pakuan, Balai Wyata Guna, Balai Abiyoso dan Loka Kahuripan.
Secara pribadi, Mensos Risma juga memberikan bantuan Mesin Jahit sebanyak 2 unit untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Kumala, 3 unit untuk LKS Swara Peduli,
4 unit untuk LKS Balarenik, 2 unit untuk LKS KPIM, 2 unit untuk LKS ERBE, 2 unit untuk LKS KDM dan 20 unit untuk Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI). Mesin jahit ini akan digunakan oleh penerima manfaat binaan LKS-LKS tersebut.
Mitra Kementerian Sosial yaitu Korea International Cooperation Agency (KOICA) juga ikut memberikan hibah berupa 2 unit mobil ambulans yang diberikan kepada Balai Handayani Jakarta dan Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Taruna Jaya 1 Jakarta.
Baca juga:
Kemensos Berikan Program Pengasuhan Bagi Anak Yatim Korban Pandemi
4 Jurus Risma Agar Bansos Tepat Sasaran
Kemensos Turunkan Tim Bantu Anak Dicungkil Mata oleh Orang Tua di Gowa
Mensos Pertanyakan Penyaluran PKH-BPNT Terhambat di Jateng
Mensos: Aceh Sudah Lebih Baik Dalam Penyaluran Bansos