Dua Buaya Muncul ke Permukaan Bikin Geger Petani Sayur di Samarinda
"Iya, kami sudah mengeluarkan imbauan, agar warga yang juga petani sayur, lebih berhati-hati. Karena yang kita upayakan penangkapan ini, ukurannya lebih besar," demikian Joko.
Kemunculan 2 buaya muara (Crocodylus Porosus), di rawa sekitar areal kebun sayur di Jalan PM Noor, Samarinda, Kalimantan Timur, bikin khawatir warga. Satu buaya berukuran sekitar 2 meter, dan satu lagi berukuran lebih besar dengan panjang 3 meter.
Buaya itu terlihat berjemur di atas papan di pinggir air rawa, Sabtu (13/4) siang kemarin, oleh Sunar (45), salah seorang petani sayur. Saat itu, Sunar berencana hendak mandi di air rawa sekitar kebun.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Kenapa Jalak Bali dianggap sebagai simbol pelestarian satwa liar? Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah salah satu burung khas Indonesia yang terancam punah dan menjadi simbol pelestarian satwa liar.
-
Mengapa warga Sampangan panik dengan kucing liar? Warga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
-
Bagaimana cara warga Sampangan mengatasi kucing liar? Warga yang khawatir kemudian menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk membantu mengevakuasi hewan tersebut.
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Dimana balap liar ini terjadi? Aksi pembubaran balap liar ini terjadi di Jalan Sudirman, Kudus, Jawa Tengah.
"Pak Sunar ini menginformasikan, buaya berukuran besar berwarna kehitaman, sedang berjemur di atas papan. Sejak kemarin itu, dia dengan warga petani lain, tidak ada yang berani mandi," kata salah seorang koordinator relawan Info Taruna Samarinda (ITS) Joko Iswanto, kepada merdeka.com, Minggu (14/4).
Tim relawan, bersama petugas Damkar Samarinda, bergegas ke lokasi sejak kemarin sore. Upaya penangkapan pun berlanjut pagi tadi. "Sekitar jam 9 pagi tadi, buaya muncul ke permukaan, setelah diumpan usus ayam," ujar Joko.
"Menggunakan jerat tali, umpan usus ayam itu cuma disambar. Tapi, ternyata buaya yang muncul ke permukaan ini, bukan yang terlihat oleh Pak Sunar kemarin siang. Karena panjangnya cuma sekitar 2 meter," tambah Joko.
Relawan, bersama warga, terus mengupayakan penangkapan kedua buaya itu di lokasi. "Oleh Pak Sunar, yang dia lihat buaya berwarna kehitaman, ukuran lebih besar sekitar 3 meteran. Masih kita upayakan untuk penangkapan," jelas Joko.
Pascakemunculan buaya itu, petani yang beraktivitas setiap hari di kebun sayur mereka menjadi lebih hati-hati. "Iya, kami sudah mengeluarkan imbauan, agar warga yang juga petani sayur, lebih berhati-hati. Karena yang kita upayakan penangkapan ini, ukurannya lebih besar," demikian Joko.
Baca juga:
Penyelundupan 8 Boks Daging Penyu ke Bali Digagalkan
Tengah Sadap Karet, Petani Diserang 2 Ekor Beruang
Dua Pemburu Hewan di Taman Nasional Way Kambas Diciduk Petugas
Polda NTT Sebut Pengamanan di Pulau Komodo Minim
Gubernur NTT Geram Komodo Diselundupkan: Ini Menunjukkan Indonesia Gagal Jaga TNK
Harimau Berkeliaran di Mandailing Natal Bikin Warga Takut Berkebun