Dua Pekerja Tewas di Lubang Pengolahan Limbah Gedung di Bekasi, Polisi Selidiki Manajemen K3 Perusahaan
Dugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Dugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh.
- Terungkap, Ini Pemicu Pedagang Pakaian Bunuh Pegawai Koperasi di Palembang
- Pelajar SMP di Padang Tewas dengan 6 Tulang Rusuk Patah, LBH: Diduga Disiksa Polisi
- Kasus Pengeroyokan Pengunjung hingga Tewas, Polisi Tangkap MC dan Sekuriti Kafe MB Kemang Jaksel
- Perempuan Tua yang Tewas di Bekasi Diduga Korban Pembunuhan
Dua Pekerja Tewas di Lubang Pengolahan Limbah Gedung di Bekasi, Polisi Selidiki Manajemen K3 Perusahaan
Dua pekerja tewas tenggelam di dalam lubang saluran tempat pengolahan limbah yang berada di area parkir sebuah gedung di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Sementara seorang pekerja lainnya berhasil diselamatkan.
Peristiwa yang diduga sebagai kecelakaan kerja itu berawal ketika tiga pekerja berinisial B, I dan D hendak memperbaiki kerusakan saluran tempat pengolahan limbah di lokasi tersebut pada Selasa (9/1) sekira pukul 15.30 WIB.
Saat itu B yang pertama kali turun ke dalam lubang saluran pembuangan.
Sementara I dan D menunggu sambil mengawasi dari atas. Namun beberapa saat kemudian, B sudah tidak terlihat dan terdengar suaranya.
"Yang pertama kali masuk ke dalam lubang untuk memperbaiki kerusakan yang ada itu B, ketika B masuk, I dan D di atasnya, dan B sudah tidak terlihat lagi, tidak terdengar (suaranya)," kata Kapolsek Cikarang Selatan Kompol Rudi Wiransyah Setiono, Rabu (10/1).
I yang saat itu berada di atas bersama D kemudian turun ke dalam lubang saluran pengolahan limbah itu untuk mencari B. Namun saat di dalam lubang, tiba-tiba I tidak terlihat dan suaranya sudah tidak terdengar lagi.
"I turun ke bawah untuk mencari keberadaan B, namun I juga pada saat itu tidak sadarkan diri di bawah," ucap Rudi.
Melihat kedua temannya tidak terlihat di dalam lubang tempat pengolahan limbah, D kemudian turun ke bawah untuk menyelamatkan mereka. Namun saat di dalam lubang, D nyaris pingsan sehingga dia diselamatkan oleh pekerja lainnya yang berada di atas.
"D turun untuk menolong, tapi dia juga tidak sanggup untuk menolong keduanya sehingga kedua korban B dan I tenggelam ke bawah, dan D berhasil diselamatkan rekannya dan dibawa ke rumah sakit," kata Rudi.
Dugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh tenggelam ke dalam lubang pengolahan limbah. Sementara D sempat nyaris pingsan karena kehabisan oksigen saat berada di dalam lubang tersebut, hingga akhirnya dia berhasil diselamatkan.
Rudi mengatakan, proses evakuasi dua pekerja yang tewas tenggelam di dalam lubang tempat pengolahan limbah dilakukan mulai pukul 18.00 WIB. Dua jam kemudian, jasad B dan I berhasil dievakuasi.
"Evakuasi dari pukul 18.00 sampai dengan pukul 20.00, kurang lebih hampir dua jam, dari penyelidikan wawancara beberapa saksi mata itu (kedalaman lubang pengolahan limbah) sekitar lima meter," jelas Rudi.
Saat olah TKP, lanjut Rudi, pihaknya tidak menemukan peralatan keselamatan kerja yang digunakan korban saat turun ke dalam lubang pengolahan limbah. Kasus dugaan kecelakaan kerja hingga menyebabkan dua pekerja tewas ini kini masih dalam penyelidikan polisi.
"Dari alat-alat yang kami temukan di TKP memang kami tidak melihat alat keselamatan diri, saat mengevakuasi jenazah tidak ditemukan alat pengaman diri atau pelindung diri pada jenazah tersebut yang sesuai SOP," ungkapnya.
"Saat ini kami melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut, terkait kecelakaan kerjanya kami nanti akan melihat bagaimana sistem manajemen dalam K3, dari supervisor, dari atasan langsungnya, dan saat ini masih berproses untuk dimintai keterangan, sementara kami baru meriksa satu saksi yang menyelamatkan korban," lanjut Rudi.