Dulu digdaya di ring tinju, Rusli kini terkulai karena sakit
Rusli hanya berharap bisa sembuh.
Sejumlah piala terpajang berderet di dalam rumah di Jalan Cilallang Jaya, Kelurahan Buakana, Kecamatan Rappocini, Makassar, itu. Hal itu menjadi pengingat saat dia sedang di masa jayanya.
Kini, Rusli (38), hanya terbaring di kediamannya. Di masa silam, mantan atlet tinju Sulawesi Selatan itu meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional 200 di Surabaya, dan PON 2004 di Palembang. Dia begitu perkasa di ring tinju.
Dokter memvonisnya mengidap penyakit stroke batang otak sejak dua bulan lalu. Kabar itu disampaikan saat pemeriksaan terakhir di Rumah Sakit (RS) Siloam, Makassar, atas rekomendasi ahli saraf, dr. Yudi Gozal.
Rusli di masa lampau memang seperti macan saat di atas ring tinju. Kompetisi tingkat Kejurda, Kejurnas, Porda, PON, hingga SEA Games pernah dia cicipi. Namun, kini keperkasaan itu seolah lenyap. Atlet tinju kelas layang ringan 45 kilogram itu kini seolah tak berdaya. Kedua tangannya mengecil. Dua kakinya tak mampu lagi menopang bobot tubuhnya. Lidahnya juga sedikit kaku sehingga mempengaruhi cara bicaranya.
"Awal mula penyakit bapak ini sering migrain, keseimbangan tubuh hilang sehingga kerap jatuh dari motor, hingga akhirnya separah ini. Setiap hari hanya bisa baring. Meski makan lancar, tetapi dokter menyarankan untuk konsumsi bubur dan buah-buahan untuk melancarkan BAB (Buang Air Besar), karena pencernaan bermasalah lantaran hari-harinya lebih banyak berbaring," kata istri Rusli, Rosna, Selasa (2/8).
Rusli juga kini sudah tidak bisa mengajar sebagai guru olahraga di SD Unggulan Toddopuli, sejak 2014. Alhasil, hak tunjangan sertifikasi pun dicabut. Hanya saja, gaji pokoknya sebagai pegawai negeri sipil masih diterima. Rosna juga mengajar olahraga di SD Rappocini 1. Dia telah memberi Rusli dua anak. Muhammad Arif Taufan Rusli (13) dan Nurul Maghfirah (12).
Piala dan medali tertata di ruang tengah rumahnya menjadi bukti Rusli atlet unggulan. Dalam SEA Games, Rusli berhasil menyabet perak buat Indonesia.
-
Apa itu olahraga kasti? Kasti adalah permainan yang mengutamakan kerja sama antarpemain, kekompakan, ketangkasan serta kesenangan.
-
Cabang olahraga apa yang dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan ke XIII? Wali Kota Medan Bobby Nasution ikut memeriahkan cabang olahraga menembak dalam rangka Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan ke XIII Tahun 2023, Minggu (20/8).
-
Kapan Maladi menjadi Menteri Olahraga? Secara mengejutkan, karier Maladi semakin meningkat tajam setelah dirinya ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk menjabat sebagai Menteri Olahraga pertama di Indonesia periode tahun 1950-1959.
-
Di mana Andika Perkasa berolahraga? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @jenderaltniandikaperkasa memperlihatkan sosok eks Panglima TNI itu yang sedang menyempatkan waktu untuk berolahraga di GBK.
-
Kenapa memulai berolahraga itu penting? Memulai berolahraga penting karena membawa banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Olahraga membantu meningkatkan kondisi jantung dan paru-paru, memperkuat otot dan tulang, serta meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan tubuh.
-
Siapa yang menyarankan untuk menjadikan naik tangga sebagai olahraga? Laura Flynn Endres, CPT, seorang pelatih pribadi dari California yang sering bekerja dengan lansia, menjelaskan bahwa, "Aktivitas fisik dari naik tangga meningkatkan keseimbangan karena membutuhkan keseimbangan saat satu kaki diangkat dan kaki lainnya tetap berada di bawah."
"Saat ini bapak rawat jalan saja. Kontrol satu kali sebulan ke tempat praktek dr. Yudi Gozal, ahli saraf di Jalan Bawakaraeng," kata Rosna, yang menikah dengan Rusli sejak 2002.
Satu yang tersisa dari Rusli adalah semangat dan harapan kesembuhan.
"Iya dokter sampaikan pembuluh darah masih penyumbatan, belum pembengkakan, jadi masih ada harapan. Saya berharap bisa sembuh, makanya saya sering belajar gerakan kaki seperti disarankan dokter," kata Rusli.
Baca juga:
Kisah pilu Aminah, kontraksi di angkot sampai meninggal di RS
Cedera parah, eks pemain Timnas U-19 jadi kuli panggul di pasar
Andini terpaksa berhenti sekolah akibat serangan tumor ganas
Derita Nenek Mujiati hidup sebatang kara di rumah reyot
Kisah nenek Dadong idap kanker kulit tak pernah dikunjungi anak