Edukasi Generasi Muda, Kemenkominfo Ajak Cegah Stunting Sedari Dini
Genbest Talk yang diadakan di Kabupaten Toba merupakan bagian dari kampanye Genbest.
Kemenkominfo menargetkan generasi muda sebagai sasaran utama kampanye pencegahan stunting.
Edukasi Generasi Muda, Kemenkominfo Ajak Cegah Stunting Sedari Dini
Kemenkominfo Targetkan Generasu Muda dalam Kampanye Pencegahan Staunting
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menargetkan generasi muda sebagai sasaran utama kampanye pencegahan stunting.
Hal ini karena di masa depan mereka adalah calon orang tua, pendidik, serta pemimpin yang akan menentukan masa depan Indonesia.
-
Kenapa Kemkominfo mendorong kemajuan teknologi? “Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
-
Apa yang ditekankan oleh Kemkominfo tentang penggunaan internet? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
-
Kenapa Dirjen APTIKA Kominfo mundur? Keputusan itu diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden penyanderaan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Kenapa Kominfo gencar memberantas judi online? Yang lebih memprihatinkan lagi adalah menurut data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) lebih dari 1.000 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) beserta sekretariat jenderalnya terlibat transaksi judi online.
-
Apa yang dikatakan Menteri AS tentang Kominfo dalam berita hoaks yang beredar? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina."
"Anda nantinya adalah para calon orang tua, pendidik, dan pemimpin masa depan yang akan membentuk arah negara ini. Penting untuk mengetahui bahaya stunting dan tindakan yang harus diambil untuk mencegah stunting sejak dini agar nantinya generasi mendatang tidak terpuruk karena stunting," ujar Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Kesehatan Kemenkominfo Marroli J Indarto dalam diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Genbest Talk 'Ampuh Cegah Stunting, Yuk Konsumsi Protein Hewani', yang dihadiri para remaja di Kabupaten Toba, Selasa (12/9).
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) terhitung sejak janin hingga anak berusia 23 bulan.
Menurut Marroli, salah satu langkah sederhana untuk mencegah stunting adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi, menjalani diet sehat, mengonsumsi rutin Tablet Tambah Darah (TTD), serta menjaga kebersihan diri.
Selain itu, maksimal tiga bulan sebelum menikah, calon pengantin juga wajib memeriksakan kondisi kesehatan ke puskesmas ataupun fasilitas kesehatan lain yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mendapatkan Sertifikat Layak Kawin.
Terkait dengan angka stunting, pemerintah telah menetapkan Sumatera Utara sebagai salah satu dari 12 provinsi prioritas penurunan stunting.
Data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukan prevalensi balita stunting di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) adalah 21,1 persen atau turun 4,7 persen dari tahun 2021 yaitu 25,8 persen. Sedangkan untuk Kabupaten Toba berada di angka 24,8 persen.
Saat ini prevalensi balita stunting Sumut menempati peringkat ke-19 secara nasional
. Meskipun angka prevalensi stunting di Sumut sedikit lebih baik dari angka prevalensi stunting nasional yang berada di angka 21,6 persen, namun capaian ini masih harus diturunkan hingga 14 persen sesuai dengan target Presiden.
- Cegah Stunting, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda Sadar Pentingnya Nutrisi dan Sanitasi
- Kemenkominfo Dorong Generasi Muda Banjarmasin Paham Stunting Sejak Dini
- Kemenkominfo Dorong Generasi Muda Cegah Stunting dan Entaskan Kemiskinan Ekstrem
- Cegah Stunting Sejak Dini, Kemenkominfo Ajak Gen Z Ubah Perilaku
"Yang juga banyak menghambat proses penanganan adalah tidak mau menerima atau penolakan hasil medis dari orang tua (anak) karena ketidaktahuan, malu, acuh, gengsi, atau hal lain," katanya.
Ia pun menambahkan, untuk menekan angka stunting Kabupaten Toba telah melakukan berbagai upaya mulai dari pemantauan ibu hamil, termasuk memastikan asupan gizi dan vitamin, hingga pemberian makanan tambahan bagi anak.
Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association Rita Ramayulis, yang menjadi narasumber dalam acara tersebut mengatakan konsumsi protein hewani penting dalam mencegah stunting. Menurutnya yang dimaksud mengandung protein adalah seluruh jenis daging, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan.
Menurut Rita, protein hewani mengandung asam amino esensial yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Ia pun menyoroti perbedaan antara protein nabati dan hewani, di mana protein hewani memiliki asam amino yang lebih lengkap.
Namun begitu, protein nabati memiliki keunggulan dengan kandungan serat dan fitokimia yang dapat membantu melawan radikal bebas. Oleh karena itu, strategi yang baik adalah mengombinasikan keduanya, dengan tetap mengutamakan protein hewani.
Rita juga mengingatkan remaja putri yang sedang dalam masa pertumbuhan harus mencukupi kebutuhan zat gizi melalui konsumsi protein hewani.
"Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang dapat mengganggu pertumbuhan sel darah dan meningkatkan risiko stunting," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toba Freddi Seventry Sibarani, yang juga hadir sebagai narasumber menjelaskan bahwa protein hewani untuk mencegah stunting dapat diakses oleh semua orang karena tidak mahal.
"Di Toba protein hewani ini sangat mudah didapat dan cukup murah, tinggal kemauannya saja. Ikan nila, emas, mujair dan lain-lain itu bisa didapat gratis. Datang ke danau Toba mancing, bisa setiap hari," ujarnya.
Fredi mengatakan masyarakat Toba seharusnya tidak ada yang stunting kalau betul-betul memanfaatkan potensi alam.
"Saran dari pak bupati, seluruh masyarakan wajib untuk beternak ayam, kerbau, ataupun sapi yang susunya bisa diolah untuk memenuhi kebutuhan gizi," katanya.
Terkait dengan kampanye penurunan angka stunting, Kemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat).
Langkah ini merupakan inisiasi Kemenkominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting.
Genbest Talk yang diadakan di Kabupaten Toba merupakan bagian dari kampanye Genbest. Genbest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari.
Genbest Sediakan Informasi Tentang Stunting
Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest juga menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik.