Fakta Baru Kasus Penemuan Kerangka Ibu Anak di Bandung Barat: Ada Pembelian Sianida
Dua kerangka Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24) ditemukan akhir Juli lalu di Jalan Selada, Desa Tanimulya.
Polisi menemukan informasi riwayat pembelian sianida dalam kasus yang menyelimuti penemuan dua kerangka di sebuah rumah di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Meski begitu, belum bisa dipastikan ada hubungan sianida dengan penyebab kematian mereka.
Diketahui, dua kerangka Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24) ditemukan akhir Juli lalu di Jalan Selada, Desa Tanimulya. Polisi terus melakukan penyelidikan, memeriksa semua barang bukti, termasuk meminta keterangan dari sejumlah saksi. Salah satunya adalah suami dari Iguh bernama Mudjoyo Tjandra (64).
- Kesaksian Sang Ibunda Ungkap Fakta Baru Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak
- Jeritan Pilu Dua Anak dari Jombang, Tumbuh dalam Bayang 'Kengerian' Ayah Tiri
- Ibu dan Anak Tinggal Kerangka dalam Rumah di Bandung Barat, Terakhir Terlihat Sebelum Pandemi Covid-19
- Ini Fakta Baru Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung di Tangerang
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto mengatakan hasil pengecekan ponsel Elia Imanuel Putra, diketahui ada riwayat pembelian sianida pada tahun 2018.
“Memang yang bersangkutan sempat melakukan pencarian dan pembelian racun sianida sekitar tahun 2018. Itu dilihat dari riwayat pemeriksaan ponsel milik anak (Elia). Kami tetap menunggu hasil dari tim forensik apakah dalam kandungan sisa-sisa (Sianida) dari jaringan tubuh itu masih ada,” ujar Tri.
“Jangan sampai iya dia beli tapi tidak ada dalam kandungan (temuan di kerangka) kita bisa salah menyimpulkan,” dia melanjutkan.
"Jadi mohon waktu nanti secara komprehensif dari segi forensik dari segi psikologi forensik kemudian dari segi labfor nanti apabila kami sudah menemukan hasilnya nanti kami akan simpulkan," jelasnya.
Nanti dari masing-masing baik itu forensik maupun psikologi forensik itu menyampaikan analisa terkait proses penyelidikan yang akan dilakukan.
Selain itu, polisi menemukan dokumen yang berisi kekecewaan Elia kepada sang ayah yang sudah menelantarkan Elia dan ibunya.
“Dari google Drive sendiri menceritakan sekitar rasa kekecewaan terhadap orang tuanya. Karena lebih kepada tulisan anaknya. Hampir sama dengan yang di dinding cuma beda-beda kata,” kata Tri.