Fakta di balik penolakan kedatangan Wasekjen MUI oleh warga Dayak
Fakta di balik penolakan kedatangan Wasekjen MUI oleh warga Dayak. Wakil Bupati Sintang menuturkan bahwa aksi warga karena salah paham informasi. Sementara MUI mempertanyakan warga bersenjata bisa masuk ke area bandara.
Aksi penolakan puluhan warga terhadap kedatangan Wakil Sekjen MUI Teuku Zulkarnain di Bandara Susilo, Sintang, Kalimantan Barat disebut karena kesalahan informasi. Wakil Bupati Sintang Askiman menuturkan bahwa warga mengira yang datang tokoh ormas Front Pembela Islam (FPI).
"Ini terjadi akibat adanya kesalahpahaman informasi yang didapat oleh kelompok tertentu, sehingga menimbulkan pemikiran yang kurang mengenakkan," kata Askiman kemarin.
Askiman meluruskan kejadian yang terjadi Kamis (12/1). Menurutnya, sekitar pukul 09.00 WIB dijadwalkan pelantikan Ketua DAD Kabupaten Sintang. Semua panitia dan pengurus menunggu kedatangan Gubernur Kalbar Cornelis, sebagai Ketua Majelis Adat Dayak Nasional. Sejumah panitia melakukan penjemputan ke Bandara Susilo.
"Ternyata sampai di bandara baru diketahui bahwa gubernur tidak jadi datang, karena ada kegiatan kedinasan lain," katanya.
Askiman melanjutkan, mereka lantas mendapatkan informasi ada Sekjen FPI yang datang ke Kota Sintang. Secara spontan mereka mengumpulkan massa untuk melakukan penolakan. Mereka meyakini Zulkarnain adalah Sekjen FPI.
"Karena itu, secara spontan mereka masuk dari terminal kedatangan bandara, langsung mendekati pintu pesawat, dan berorasi menolak kedatangan Zulkarnain, yang akan mengikuti tablig akbar di Kota Sintang, Sekadau, Sanggau serta Melawi," ucapnya.
Di antara massa, ada yang membawa spanduk bertuliskan "Forum Pemuda Dayak Sintang Kalbar. FPI ormas anti Pancasila dan UUD 1945 harus dibubarkan karena telah memecah belah kedamaian NKRI. NKRI hak leluhur kami".
Penolakan tersebut membuat Zulkarnain tidak bisa turun dari pesawat dan kembali ke Pontianak, membatalkan kegiatan yang akan dihadirinya.
Setelah peristiwa itu, dilakukan pertemuan dengan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB). Tokoh FKUB sepakat mengeluarkan pernyataan sikap bersama yang lahir tanpa paksaan.
Pernyataan sikap ini pada intinya berisi warga Sintang mendambakan kehidupan yang baik dan harmonis. Warga Sintang menghormati dan menjunjung tinggi keberagaman. Masyarakat tidak ingin kehidupan yang sudah tenteram, damai dan penuh kekeluargaan dirusak oleh pihak-pihak yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
-
Apa yang dikatakan Ma'ruf Amin tentang Universitas Indonesia (UI)? Ma'ruf Amin mengapresiasi Universitas Indonesia (UI) sebagai kampus yang melahirkan gagasan dan inovasi. Hal itu disampaikannya saat membuka UI Industrial-Government (I-GOV) Expo 2023 yang digelar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, Depok, pada 5 Desember 2023."UI merupakan kampus yang menjadi tempat lahirnya gagasan dan inovasi. UI juga menjadi kampus yang berkontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Ma'ruf Amin.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa yang diklaim oleh unggahan di media sosial X (Twitter) terkait dengan MUI? Beredar di media sosial X (Twitter) yang mengeklaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa mengenai 125 daftar produk pro Israel di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Apa yang diutamakan oleh MUI dalam pengelolaan kekayaan negara? Waketum MUI: Kekayaan Negara Harus Diutamakan untuk Maslahat Umat Menurutnya, negara adalah aturan itu sendiri. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud berbicara mengenai pentingnya aturan dalam sebuah negara untuk menjaga kemaslahatan umat.
Warga tidak menolak kehadiran lembaga atau kapasitas seseorang sebagai tokoh agama. Tetapi mereka menolak paham radikal seseorang atau kelompok tertentu yang dapat memecah belah hubungan antarumat beragama.
"Kita harapkan, adanya kesadaran dari semua pihak untuk konsisten menjaga kelangsungan hidup Kabupaten Sintang ini yang penuh damai, harmonis dan rasa kekeluargaan yang tinggi. Tidak terusik oleh kepentingan kelompok lain yang akan memecahbelahkan Kota Sintang ini," kata dia.
Terpisah, MUI mempertanyakan bagaimana senjata tajam yang dibawa warga bisa masuk ke area bandara.
"Tengku Zulkarnain heran, bagaimana bisa senjata tajam masuk sampai di pesawat?" kata Luthfie menirukan pernyataan Zulkarnain.
Saat itu, dua petugas kepolisian sempat naik ke atas pesawat, meminta Zulkarnain tidak turun dari pesawat. "Akhirnya beliau tidak jadi turun dan kembali ke Pontianak," ujar Luthfie.
Kehadiran Zulkarnain ke Sintang, atas undangan resmi Bupati Sintang Jarot Winarno, guna memberikan ceramah dalam peringatan Maulid Nabi. Kegiatan ceramah Maulid itu, rencananya tetap akan dilakukan, di bawah pengawalan kepolisian.
"Para pelaku yang ada di sekitar pesawat saat itu, sudah ada yang teridentifikasi," sebut Luthfie.
Zulkarnain datang ke Sintang, ditemani putranya, Lukman Hakim. Kabar yang beredar bahwa Tengku datang bertiga bersama seorang anggota FPI, dipastikan tidak benar.
"Beliau (Tengku Zulkarnain) hanya berdua dengan putranya," demikian Luthfie.
Baca juga:
Wasekjen MUI datang ke Sintang untuk ceramah Maulid Nabi
Warga Dayak Sintang tolak kedatangan Sekjen MUI di bandara
MUI belum tahu pernyataan Sekjen yang dinilai menghina Dayak Sintang
Wakil Bupati: Tolak Sekjen MUI, Dayak Sintang kira yang datang FPI
Polisi diminta usut insiden penolakan Wasekjen MUI di Sintang
Insiden Wasekjen MUI ditolak di Sintang, petugas tingkatkan patroli