Fakta-Fakta Kecamatan Cugenang, Lokasi Terparah akibat Gempa Cianjur
Kecamatan Cugenang menjadi wilayah dengan kerusakan terparah akibat gempa Cianjur bermagnitudo 5.6 dengan pusat kedalaman 10 km, Senin (21/11) pukul 13.21 WIB.
Kecamatan Cugenang menjadi wilayah dengan kerusakan terparah akibat gempa Cianjur bermagnitudo 5.6 dengan pusat kedalaman 10 km, Senin (21/11) pukul 13.21 WIB.
Menurut keterangan dari Dandim 0608/Kabupaten Cianjur Letkol Arm Hariyanto, pihaknya masih melakukan upaya evakuasi masyarakat terdampak, bersama dengan Polri dan Pemkab Cianjur serta para relawan. Fasilitas kesehatan yang memadai juga selalu dalam pemantauan.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang membuat Desa Karangjaya di Cianjur viral? Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat baru-baru ini viral di media sosial. Perkampungan itu disorot lantaran memiliki pemandangan yang indah.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
"Cugenang kecamatan terparah. Saat ini, kami TNI, Polri pemda dan unsur terkait terus melakukan proses evakuasi masyarakat. Kami juga terus cek kondisi rumah sakit agar warga yang menjadi korban dapat ditangani dengan baik," tegasnya.
Berikut fakta-fakta kecamatan Cugenang:
Jalan Ambles
©2022 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Akses jalan utama Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang terputus akibat gempa susulan berkekuatan 3,9 SR pada Rabu (23/11) yang berlangsung selama 3 detik. Dikutip dari Antara, tidak hanya karena gempa susulan, jalan tersebut kembali ambles juga disebabkan karena efek hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Jalanan di daerah itu memiliki kontur yang cenderung miring. Sebelum terjadi gempa susulan, jalanan itu tidak rata sehingga aspal yang rusak harus dipecah menggunakan ekskavator agar jalanan dapat kembali dilalui. Setelah gempa susulan terjadi, jalanan yang semula sudah diratakan kembali ambles dan curam untuk dilalui.
Tanah menjadi sangat lembek akibat derasnya hujan. Hal ini membuat warga sekitar menjadi takut untuk melewati jalan terputus tersebut.
Tanah Longsor
©2022 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin mengatakan, Jalan Raya Puncak menuju Cianjur juga sempat tidak bisa dilalui kendaraan lantaran tertimbun longsor akibat gempa.
"Ada jalur tertutup longsoran di Cugenang, bagi yang ingin ke Cianjur melalui jalur Puncak, kami putar balik dan disarankan melewati Jalan Transyogi lewat Cariu," kata Iman.
Menurut Kanit Turjawali Satlantas Polres Bogor, Ipda Adrian, pengalihan arus melalui Tol Sukabumi ataupun Cikampek, tidak bisa melewati Puncak.
"Kita sudah siapkan personel di lapangan. Untuk dampak, sejauh ini di Puncak belum ada kepadatan kendaraan," katanya.
Sementara satu hari usai gempa Cianjur melanda, Jalur puncak Cianjur-Bogor sudah kembali dapat dilintasi kendaraan.
Kasatlantas Polres Bogor, AKP Dicky Pranata mengatakan jika normalisasi jalur sudah dilakukan sejak Senin (21/11) malam, namun baru benar-benar dibuka dan dapat dilintasi bergantian pada Selasa.
"Kita bantu Polres Cianjur karena di sana Polres Cianjur masih melakukan aksi kemanusiaan. Sehingga Polres Bogor melakukan pengamanan di Jalur Puncak. Untuk pembukaan jalan sudah perlahan dilakukan sejak Senin malam. Pengendara diimbau tetap berhati-hati," katanya.
Sedikitnya delapan unit ekskavator dikerahkan guna memindahkan material longsor yang menutupi jalan. Namun demikian, pengguna jalan juga diimbau untuk berhati-hati karena permukaan jalan yang licin dan diselimuti tanah bekas longsor.
Ribuan Rumah Rusak
©2022 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Gempa yang terjadi pada Senin (21/11) siang itu berpusat dengan kedalaman 10 Km di sekitar Kecamatan Cugenang. Wilayah itu pula yang paling terdampak dari sisi kerusakan.
Dari keterangan yang disampaikan Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil, rumah yang masuk kategori rusak berat kurang lebih 2.345 unit. Lalu terdapat 13.784 pengungsi. Mereka akan dievakuasi ke 14 titik pengungsian.
"Kemudian ada dua sampai tiga lokasi jalan terisolir, jalan nasional, tapi dilaporkan sudah kembali normal. Ada sekitar lima mobil yang terperangkap. laporan belum masuk apakah sudah dievakuasi atau tidak. kemudian ada beberapa jalan kabupaten yang terisolir," jelasnya.
Gempa Susulan masih Terasa
©2022 Merdeka.com/Arie Basuki
Hingga Selasa (22/11) kemarin, gempa susulan masih dapat dirasakan di wilayah Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sekitar pukul 13.44 WIB.
Dikutip dari Antara, getaran gempa terasa kuat menggoyang permukaan tanah hingga menggetarkan kursi yang tengah diduduki.
Sejumlah warga yang tengah mengungsi di Posko Penanggulangan Bencana Brimob Polri menampakkan wajah yang tidak terlalu panik.
"Kami udah puluhan kali ngerasain gempa susulan gini," kata Dadang Sukirman, salah satu warga yang mengungsi.
Menurutnya, gempa pertama yang terjadi pada Senin (21/11) sekitar pukul 13.00 WIB terasa lebih besar jika dibandingkan dengan gempa-gempa susulan.
"Itu mah sampai bergoyang-goyang, ada satu menit lebih, rumah saya sampai rubuh," kata dia.
Reporter: Putri Oktafiana
(mdk/cob)