Fakta-Fakta Suami Tega Bakar Istri Padahal Baru 1,5 Bulan Dinikahi
Akibat perbuatan sadisnya itu, istri bernama Putri Nalurita mengalami luka bakar cukup parah.
Sudah seharusnya seorang suami menyayangi dan mencintai istri dengan tulus. Sebab itu bisa menjadi kunci kebahagiaan dalam rumah tangga.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi Maspuryanto. Pria asal Pati, Jawa Tengah, itu tega membakar istri yang baru hitungan bulan dinikahinya.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Apa yang dilakukan oleh KWT Srikandi di Kelurahan Nusa Jaya? Para anggota KWT Srikandi di RT 02, RW 08 ini berhasil membudidayakan sejumlah jenis sayuran yang mudah diolah.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Akibat perbuatan sadisnya itu, istri bernama Putri Nalurita mengalami luka bakar cukup parah. Apa yang menyebabkan Maspuryanto tega membakar istri? Berikut ulasannya:
Tak Ingin Cerai
Pembakaran istri bernama Putri Nalurita oleh suaminya Maspuryanto sangat mengejutkan. Perbuatan Maspuryanto itu diduga karena tak ingin diceraikan oleh sang istri.
Peristiwa ini terjadi di sebuah indekos Jalan Ketintang Baru No 3a, Kelurahan Ketintang, Kecamatan Gayungan, sekitar pukul 08.00 WIB. Menurut Heri Suwardoyo, penjaga indekos, saat itu korban baru saja datang dari rumah orang tuanya. Dia bahkan datang ke indekos bersama dengan sang ibu. Saat datang, korban mengaku hendak mengambil barang-barang miliknya dari dalam kamar.
Sang suami yang berada di dalam kamar, diduga merasa keberatan dengan keinginan sang istri. Cekcok mulut pun sempat terjadi. Namun, dia tidak mengetahui secara persis apa yang menjadi bahan cekcok pasutri.
"Saya ada di luar (kamar). Saya hanya dengar seperti itu (cekcok). Tapi saya tidak mendengar jelas. Tapi sepertinya mau pisahan (cerai)," ujarnya, Selasa (15/10).
Korban Dibakar
Di kala pasangan suami istri Maspuryanto dan Putri Nalurita terlibat adu mulut, ibu korban berada di luar kamar tengah menelepon travel. Saat itu lah korban berteriak karena dibakar.
Korban juga sempat berlari ke depan rumah, berupaya meminta pertolongan.
"Dia lari ke depan, minta tolong tapi tidak ada yang berani menolong. Sempat duduk di depan dengan kondisi muka, leher, dan dada terlihat lecet dan berasap. Ada bagian pakaiannya juga tadi yang terlihat masih terbakar," kata penghuni indekos, Ria Santi Selasa (15/10).
Baru 1,5 Bulan Menikah
Maspuryanto dan Putri Nalurita merupakan pengantin baru. Keduanya baru menikah sekitar 1,5 bulan. Entah apa yang terjadi dalam biduk rumah tangganya, Putri diduga ingin menceraikan suaminya.
Hingga akhirnya aksi sadis dilakukan oleh Maspuryanto dengan membakar istrinya. Saat itu setelah api di tubuh Putri padam, korban pun akhirnya dievakuasi ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan becak. Hingga kini, korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Pelaku Ditangkap
Usai melakukan pembakaran terhadap istrinya, Maspuryanto langsung melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor ibu mertuanya. Namun tak berlangsung lama, polisi berhasil menangkap pelaku saat menuju pulang ke rumah asalnya di Pati, Jawa Tengah.
Pelaku ditangkap di Jalan Pantura, Rembang, tepatnya di depan sebuah minimarket.
"Benar, telah dilakukan penangkapan terhadap tersangka (pembakaran)," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Kamis (17/10).
(mdk/dan)