Ganjar minta pendakian 7 gunung di Jateng ditutup
Ganjar melarang sementara pendakian di tujuh gunung tersebut lantaran beberapa lerengnya terbakar.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada pihak Perhutani, relawan, tokoh masyarakat dan warga menutup jalur pendakian tujuh gunung yang ada di Jawa Tengah. Ganjar melarang sementara pendakian di tujuh gunung tersebut lantaran beberapa lerengnya terbakar.
"Yang menarik kobongan kabeh. Saya sudah usulkan di twitter kalau semua jalur pendakianya ditutup saja. Tapi di jawab di twitter, usum udan dilarang, ketigo (musim kemarau) juga dilarang. Lha kapan munggahe," ucap Ganjar saat mendatangi Posko Pendakian Cemoro Kandang di Kawasan Cemoro Sewu, Tawangmangu, Kabupaten Karangnayar, Jawa Tengah Sabtu (31/10).
Ketujuh gunung yang terbakar itu di antaranya Gunung Merapi yang ada diperbatasan Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Yogyakarta. Gunung Merbabu berada di perbatasan Kabupaten Semarang dan Salatiga, Gunung Menoreh di perbatasan antara Kabupaten Magelang dan Kulonprogo, Yogyakaraarta.
Kemudian, Gunung Ungaran di Kabupaten Semarang, Gunung Sindoro dan Sumbing berada di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo dan Gunung Andong di Kabupaten Magelang.
Menurut Ganjar, untuk Gunung Lawu terdapat pula tujuh jalur pendakian yang terdiri dari empat jalur pendakian resmi dan tiga jalur pendakian tidak resmi. Ganjar juga meminta supaya ketujuh jalur pendakian itu juga ditutup.
"Memang nggak kucing-kucingan tapi pintu masuknya ada 7 kalau nggak salah. 7 itu yang resmi itu cuman 4. Makanya itu ada orang bisa masuk lewat manapun. Makanya caranya ditulisi; Dilarang Mendaki. Pertanyaanya, sekarang kalau ada orang mendaki apakah pasti dia taat," tegasnya.
Ganjar juga meminta masyarakat disekitar gunung, baik gunung Lawu maupun tujuh gunung di Jateng lainya untuk menjaga kebersihan.
"Maka saya sampaikan jagalah kebersihan. Sayangi hutan kita, siapa yang sayang hutan kita kalau kemudian dibakar," ungkapnya.
Ganjar yang tengah berdialog dengan para petugas penjaga di Pos Jalur Pendakian Cemoro Sewu, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar ini mendapatkan fakta bahwa sebanyak 80 persen kebakaran hutan diakibatkan oleh unsur manusianya bukan alamnya.
"Kalau kita tanya, kita cek ke temen-temen ini kebakaran hutan karena apa? 80 persen pasti karena ulah manusia. Tidak punya ketrampilan, ceroboh, nggawe api unggun tidak dimatikan, tidak ada pembatasnya," ujarnya.
Ganjar yang juga mantan Ketua Perkumpulan Pecinta Alam Majestic Universitas Gadjahmada (UGM) Yogyakarta itu seorang pendaki yang akan naik gunung harus mempunyai modal dasar ketrampilan. Tidak hanya uinsur keberanian saja.
"Biasanya kalau saya dulu mendaki diajari dulu. Nek arep nggawe golek nggone sing roto. Jauh dari yang mudah terbakar. Dikasih garis dari batu kiri kananya. Api itu harus sudah mati pada waktu kita mau pergi. Sampahnya diturunkan dibawa turun lagi. Yang begitu-begitu sebenarnya etika pendaki itu. Kalau saya bisa merasakan karena mereka melakukan itu. Pada saat itu untuk menjaga keselamatan alam dan manusianya maka untuk disini sudah bagus ditutup disini," tuturnya.
Terkait untuk jalur-jalur tikus pendakian yang sering digunakan diluar jalur resmi, Ganjar meminta adanya penjagaan yang dilakukan dengan kerjasama baik Perhutani sebagai leading sektor, TNI-Polri, tokoh masyarakat dan warga di masing-masing sekitar gunung.
"Kemudian untuk jalan-jalan tikus pendakian perlu dijaga. Maka pihak Perhutani saya minta untuk jadi leadingnya, kerjasama dengan pihak kelurahan, dengan camat dengan tokoh masyarakat. Dengan begitu kita pastikan aman," pungkasnya.
Baca juga:
Pantau Gunung Lawu, Ganjar Pranowo naik motor ke Cemoro Sewu
Tangis keluarga sambut kedatangan jenazah Aris di rumah duka
Gunung Lawu terbakar, ribuan warga Karanganyar salat minta hujan
Gunung Lawu terbakar, penerbangan di Solo waspada
Api Lawu makin membesar, PMI Solo kirim tim medis & mobil damkar
Kebakaran Gunung Lawu belum bisa dipadamkan, merembet ke Jawa Tengah
Kebakaran hutan Gunung Lawu meluas, asap menyebar hingga Solo
-
Kapan kebakaran hutan di Gunung Lawu terjadi? Kebakaran hutan pertama dilaporkan terjadi pada 8 September 2023, kemudian disusul sekitar dua minggu setelahnya, dan terbaru pada Jumat kemarin, 29 September 2023. Kebakaran pertama telah melahap sekitar 8 hektare hutan.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Di mana prosesi Labuhan Lawu di Gunung Lawu dilaksanakan? Pada Senin (12/2), digelar Hajad Dalem Labuhan Lawu di Petilasan Hargo Dalem, Gunung Lawu.
-
Di mana pendaki Gunung Lawu sering merasakan kehadiran penunggu alam gaib? Gunung Lawu menyimpan cerita mistis yang membuat beberapa pendaki merasakan kehadiran penunggu alam gaib. Pengalaman ini umumnya terjadi saat mencapai pos 4, suatu lokasi yang dianggap paling angker di rute pendakian. Pendaki sering merasakan perubahan suasana dan hawa di sekitar mereka, menciptakan sensasi yang sulit dijelaskan secara rasional. Konon, sedikit pendaki yang berani mendirikan tenda di tempat ini karena merasa adanya nuansa yang berbeda dan terasa kurang nyaman.
-
Bagaimana jalur pendakian di Gunung Kaba? Jalur Pendakian yang Ramah Ketinggian yang rendah, pastinya jalur pendakiannya sangatlah mudah sehingga ramah bagi para pendaki pemula. Ya, Gunung Kaba ini terdapat 2 pilihan jalur: Pertama, berbentuk jalanan tanah dan biasa dilewati pendaki untuk mencapai puncak, dan kedua berbentuk jalanan aspal yang sudah rusak.
-
Apa yang terjadi pada pendaki di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.