Gebrakan Gibran Lewat 'Lapor Mas Wapres', Solusi Buat Rakyat atau Cuma Gimmick?
Program 'Lapor Mas Wapres' digagas Gibran setelah ditunjuk menjadi Plt Presiden menggantikan Presiden Prabowo Subianto selama lawatan dua pekan ke luar negeri.
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka melakukan gebrakan dengan membuka pintu istana wakil presiden untuk menerima langsung aduan warga. Program bertajuk 'Lapor Mas Wapres' ini digagas Gibran setelah ditunjuk menjadi Plt Presiden menggantikan Presiden Prabowo Subianto selama lawatan dua pekan ke luar negeri.
Gibran mempersilakan setiap warga datang ke Istana Wakil Presiden selama hari kerja, mulai dari pagi hingga siang hari untuk melaporkan setiap masalah. Bagi mereka yang tidak bisa langsung hadir secara fisik, Gibran juga membuka layanan telepon melalui nomer WhatsApp.
"Kami juga membuka akses melalui WhatsApp yang nomornya ada di poster (081117042207)," kata Gibran melaui akun Instagram resminya, @gibran_rakabuming seperti dikutip, Senin (11/11).
Cara Gibran untuk mendekat dengan rakyat terbilang baru. Sebab pada periode wakil presiden sebelumnya, hal itu tidak ada bahkan sejak zaman wakil presiden Jusuf Kalla.
Sebagai informasi, langkah Gibran ini mirip dilakukan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membuka pengaduan di Balai Kota Jakarta. Ahok saat itu menerima langsung dan memberikan tindakan cepat terhadap keluhan masyarakat.
Respons Warga
Dalam proses menerima aduan masyarakat tersebut, tim Sekretariat Wakil Presiden mengumpulkan seluruh laporan yang masuk dan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk tindak lanjut atas aduan tersebut.
Warga yang mengadukan masalahnya ke 'Lapor Mas Wapres' kemudian mendapatkan nomor ID yang dapat digunakan untuk mengecek status laporan/aduan mereka melalui WhatsApp atau laman resmi Sekretariat Wapres setwapreslapor.go.id.
"Mereka bisa cek sejauh mana penanganan-nya dan untuk standar pelayanan di kami ada waktu 14 hari untuk proses analisis tadi dan nanti ditindaklanjuti ke kementerian/lembaga dan pemerintah daerah," kata Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Wakil Presiden Sapto Harjono di Jakarta, Senin (11/11).
Respons warga terkait program pengaduan langsung itu cukup baik. Sejak perdana dibuka Senin (11/11), layanan Lapor Mas Wapres bagi warga mulai dibuka di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Layanan dibuka sejak pukul 08.00 Wib hingga pukul 14.00 Wib. Hingga pukul 12.21 Wib, nampak warga ramai datang secara langsung ke kantor Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) untuk memyampaikan aduannya.
Asisten Deputi Tata Kelola Pemerintahan Setwapres Pranggono Dwianto menyampaikan, warga akan dilayani oleh sejumlah staf untuk diterima aduannya. Nantinya, staf juga akan membantu warga untuk membuat laporannya secara lengkap. Dalam sehari, kesekretariat kepresidenan bakal menerima lebih kurang 50 pengaduan. Layanan aduan dibuka dari Senin hingga Jumat.
"Jadi tindak lanjut setelah dari ruang pengaduan lengkap dibuat laporannya akan diproses lebih lanjut di kantor sekretariat wakil presiden dan untuk proses selanjutnya adalah berupa analisis, kemudian berupa rekomendasi penyelesaian," jelas Pranggono di Kompleks Istana Wakil Presiden, Senin (11/11).
Pranggono mengatakan hingga pukul 11.00 Wib lalu, sudah ada 34 warga yang mengadukan laporan ke layanan 'Lapor Mas Wapres' secara langsung di Istana Wapres. Dia berujar, pada hari pertama dibuka, banyak warga yang mengadu terkait persoalan tanah.
"Terus terang aduan sangat variatif, aduannya sangat beragam sekali. Namun sepintas tadi kami melihat sih beberapa terkait masalah tanah seperti itu," kata Pranggono.
Konsistensi dan Langkah Konkret
Analis komunikasi politik Hendri Satrio mengemukakan layanan 'Lapor Mas Wapres' dibuka Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka harus konsisten dalam melayani aduan masyarakat.
"Ini soal konsisten, jangan sampai program ini hanya hype di awal saja setelahnya tidak dilanjutkan," kata Hensa, sapaan akrabnya, dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (12/11), demikian dikutip Antara.
Menurut Hensa, masyarakat cukup antusias dengan gebrakan yang dilakukan Gibran setelah ditinggal Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke luar negeri. Selain karena masyarakat bisa melaporkan langsung ke pemerintah pusat, program ini juga memudahkan pemerintah untuk mengatasi masalah dengan cepat.
Melalui pelaporan tersebut, jajaran pemerintah pusat bisa langsung menindaklanjuti masalah dengan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait. Namun demikian, Hensa kembali menekankan sistem pelaporan tersebut harus menghadirkan solusi yang konkret atas setiap permasalahan yang diadukan masyarakat.
"Jangan cuma menerima aduan masyarakat Jakarta dan sekitarnya, dan satu lagi harus bisa menindaklanjuti seluruh aduan masyarakat Indonesia," kata dia.