Gedung pusat kesenian Jabar senilai Rp 600 miliar dibangun 2018

Untuk mendukung pengembangan seni budaya lokal dan wawasan global, Pemprov Jabar segera membangun gedung pusat kesenian dan kebudayaan Jawa Barat pada 2018 mendatang. Gedung senilai Rp 600 miliar itu akan berdiri megah di Jalan Cikutra, Kota Bandung.

Untuk mendukung pengembangan seni budaya lokal dan wawasan global, Pemprov Jabar segera membangun gedung pusat kesenian dan kebudayaan Jawa Barat pada 2018 mendatang. Gedung senilai Rp 600 miliar itu akan berdiri megah di Jalan Cikutra, Kota Bandung.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan, pemerintah bersama panitia penyelenggara tengah melakukan proses pemilihan desain dengan menggelar sayembara hasil penjaringan yang dilakukan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Sayembara dilakukan mengingat rencana awal yang akan menggunakan sentuhan arsitek kelas dunia Zaha Hadid, batal. Zaha Hadid diketahui meninggal pada awal 2016 lalu disaat negosiasi tengah dilakukan.

"Ini kelanjutan dari beberapa tahun lalu, desain untuk pusat khas kesenian Jabar yang bakal dilakukan Zaha Hadid meninggal pada saat komunikasi dengan beliau. Sedangkan inikan harus terwujud, sebagai sarana eksibisi dan performing. Jabar sejauh ini enggak ada gedung representatif. Makannya kami membuka sayembara ini," ujar pria yang akrab disapa De?miz, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (12/5).

Nantinya gedung kesenian nan megah itu akan berdiri di atas lahan seluas 4 hektare. Dari Rp 600 miliar, dana Rp450 miliar dialokasikan untuk biaya fisik, sedangkan sisanya untuk kebutuhan akustik.

"Dengan adanya gedung berkapasitas 1.500 penonton ini, semoga bisa memenuhi kebutuhan seniman dan budayawan akan sarana pertunjukkan," jelasnya.

Dia menyatakan, Provinsi Jawa Barat ini kaya akan potensi seni dan budaya termasuk pelakunya. Sehingga jika sudah terbangun, masyarakat khususnya seniman dan budayawan lokal bisa menggunakannya untuk mempertontonkan hasil karya mereka. "Ini bisa mengangkat nilai seni dan budaya di tempat yang terhormat. Juga agar bisa mengundang wisatawan," katanya.

Deddy menambahkan, pihaknya menetapkan kriteria pembangunan gedung tersebut di antaranya harus merepresentasikan kekhasan Jawa Barat. Bangunan ini pun harus ramah lingkungan sesuai dengan peraturan di Kota Bandung.

Ketua Indonesia Institute of Architect Jawa Barat, Robby Dwiko Juliardi mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan penjaringan sejak 20 Maret-23 April kemarin yang diikuti 110 peserta. Dari jumlah itu sebanyak 105 peserta sudah tersisihkan dimana lima peserta itu akan disayembarakan langsung.

Sayembara akan melibatkan sejumlah pakar terkait seperti ahli akustik, lighting, dan struktur konstruksi. Penilaian ini pun akan melibatkan tim pendamping dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan dinas terkait lainnya di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
?
"Kami juga melibatkan masyarakat untuk memberi masukan dan penilaian dari desain yang disayembarakan. Desainnya akan dipamerkan di Gedung Sate, Senin pekan depan," katanya. Sayembara desain yang harus menonjolkan unsur Sundanya nanti akan menjadi pemenang dan berhak meraih Rp 300 juta. Desain itu-lah yang akan dijadikan desain gedung kesenian bertaraf internasional.