Gubernur Aceh ingin renovasi Masjid Raya Baiturrahman dipercepat
Zaini Abdullah ingin Masjid Baiturrahman lebih bagus dan semakin bisa menjadi daya tarik wisatawan.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) agar tidak luput menganggarkan dana untuk renovasi Masjid Raya Baiturrahman (MRB), Banda Aceh lebih baik, indah dan modern. Sebab, Zaini menyebut pemugaran masjid kebanggaan rakyat Aceh ini sudah menjadi janjinya sejak dulu.
"Ini memang sudah menjadi cita-cita kami dari dulu agar Masjid Raya Baiturrahman bisa menjadi lebih indah," kata Zaini Abdullah, di Aceh, Kamis (8/1).
Zaini juga meminta DPR Aceh untuk memprioritaskan anggaran renovasi MRB dalam Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) tahun 2015 ini. Karena, masjid bersejarah ini memiliki makna sendiri bagi kunjungan wisatawan muslim ke Aceh.
"Karena orang yang datang ke Banda Aceh, belum lengkap rasanya kalau belum salat di Masjid Raya. Jadi perlu direnovasi yang lebih bagus," ujarnya.
Menurut Zaini, untuk tahap awal rencananya akan dibangun sebanyak 12 buah payung dalam pelataran MRB. Payung ini layaknya seperti yang terdapat di Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Selain itu, di kawasan MRB untuk tahap awal juga akan dibangun lokasi parkir yang luas. Sehingga semakin meningkatkan kenyamanan para pengunjung yang datang untuk berwisata religi di MRB, Banda Aceh.
Sebelumnya, Zaini Abdullah juga pernah menyampaikan bahwa perluasan MRB yang memiliki sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia itu akan diperluas seperti Masjid Nabawi.
Menurut dia kala itu, rencana perluasan dan renovasi Masjid Raya Baiturrahman ini bentuk dukungan Pemerintah Aceh terhadap pelaksanaan Kota Banda Aceh menjadi Kota Madani sebagaimana keinginan seluruh rakyat Aceh yang mayoritas penganut agama Islam.
Guna mempercepat proses renovasi MRB, Pemerintah Aceh segera akan melakukan pembebasan lahan yang berada di seputaran MRB. Pembebasan ini akan dimulai sejak tahun 2015 sampai dengan selesai.
Pantauan merdeka.com di sekitar lokasi, ada banyak pertokoan dan bangunan yang harus dibebaskan bila rencana tersebut diwujudkan oleh pemerintah. Adapun gedung dan bangunan di sekitar MRB adalah semua merupakan toko produktif berjualan.
Sebut saja misalnya di Pasar Baru samping masjid pusat penjualan emas dan pakaian jadi. Demikian juga Jalan Muhammad Jam pusat penjualan elektronik, pakaian olahraga dan sejumlah perlengkapan lainnya.
Baca juga:
Diduga aliran sesat, warga Aceh gerebek markas Ormas Gafatar
Harga ikan, cabai, bawang dan tomat turun drastis di Aceh
Serda Erik, anggota Polisi Militer TNI AD masuk Islam di Aceh
Malam tahun baru, tak ada pesta kembang api di Banda Aceh
Kemenag sebut Aceh kini jadi sasaran penyebaran aliran sesat
Berani tantang polisi, komplotan Din Minimi diburu Polda Aceh
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Di mana Abu Bakar Aceh dilahirkan? Profil Singkat Aboebakar Atjeh atau disebut juga Abu Bakar Aceh ini lahir di Peureumeu, Aceh Barat pada tanggal 28 April 1909.
-
Kapan Teuku Mohammad Hadi Thayeb menjadi Gubernur Aceh? Setelah menjadi Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional atau Lemhannas, Hadi tidak berhenti berkecimpung di panggung politik. Pada tahun 1981, Hadi pun terpilih menjadi Gubernur Aceh periode 1981 hingga 1986.
-
Kapan Marsose resmi dikerahkan di Aceh? Satuan ini resmi diterjunkan di Aceh pada tahun 1890, tugasnya sama seperti satuan Kepolisian dan terkadang membantu tugas-tugas kemiliteran apabila dibutuhkan.
-
Dimana lokasi petani di Aceh yang sedang panen cengkih? Seorang petani menunjukkan segenggam cengkih atau cengkeh yang telah dipetik setelah panen di sebuah hutan di Lhoknga, Aceh, pada 30 Januari 2024.