Gubernur Bali mengaku sangat malu soal bentrok Ormas
Itu sudah tidak lagi menunjukkan sikap rasa persaudaraan antara sesama masyarakat Bali.
Bali yang begitu damai dan saling menghargai suku orang lain terlebih agama orang lain justru dicoreng oleh ulah dua kelompok Ormas yang bertikai pada Kamis malam (17/12). Ironisnya dua kubu ormas ini beranggotakan warga asli Bali sendiri.
Orang Bali bertikai dengan orang Bali, itu sangat memalukan ditengah kepercayaan dunia yang saling menghormati suku dan ras. Hal inilah yang membuat Gubernur Bali Made Mangku Pastika merasa tertampar dengan penuh rasa malu.
"Jujur saya kecewa, perbuatan yang dilakukan oknum-oknum Ormas itu sungguh memalukan, dan sudah tidak lagi menunjukan sikap rasa persaudaraan antara sesama masyarakat Bali," Ungkap Mangku Pastika, dicelah acara kunjungannya ke Kabupaten Buleleng, Kamis (17/12).
Diyakininya seluruh masyarakat Bali dan warga pendatang yang menetap di Bali sudah pasti tidak senang dengan aksi sok gengster, itu.
“Semua rakyat Bali tidak senang, dengan kejadian itu. Malu kita dengan adanya kejadian itu. Pulau Dewata yang tekenal aman, bahkan ada istilah Vasudewa Kutumbakam yang artinya semua manusia bersaudara, kalau ada kejadian apanya yang manusia bersaudara? Saya kecewa betul, ini mencoreng nama Bali," Ungkapnya penuh rasa kesal.
Dikatakannya bahwa peristiwa ini tidak hanya mencoreng Bali, namun dimata Indonesia serta Internasional. Seolah dengan kejadian itu, kata Pastika, keamanan Bali tercoreng.
Nasi sudah menjadi bubur, itulah istilah yang cocok untuk kejadian ini. Untuk itu, Pastika meminta, agar kejadian ini dijadikan momentum yang baik, untuk melakukan intropeksi diri. Bahkan dirinya meminta, agar seluruhnya bisa duduk bersama dengan hati yang jernih, untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Sementara itu, selain pertemuan kedua kelompok ormas (laskar Bali dan Baladika) di Polda Bali. Juga diperintahkan seluruh wilayah Kabupaten, agar masing-masing Polres melakukan pemanggilan terhadap semua ormas yang ada di wilayah hukumnya untuk menjaga situasi kamtibmas. Seperti yang dilakukan di Kabupaten Buleleng dan Karangasem, Kapolresnya langsung memanggil seluruh ormas diwilayahnya untuk tidak melakukan tindakan yang meresahkan warga.
Baca juga:
Ini kronologi bentrok berdarah di Lapas Kerobokan
Pascabentrok, 110 napi Lapas Kerobokan dipindah
Usai bentrok berdarah, Polda Bali kumpulkan Baladika dan Laskar Bali
Buntut bentrok 2 ormas di Bali, 18 orang ditahan polisi
-
Kapan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda di Hotel Majapahit? Tempat Bersejarah Atap bangunan hotel jadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda Merah Putih Biru menjadi Merah Putih pada 19 September 1945.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Dimana letak Desa Bedulu, pusat peradaban Bali di masa silam? Desa Bedulu di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar diduga kuat merupakan salah satu desa yang menjadi pusat peradaban Bali pada masa silam.
-
Kapan Siantar Hotel diresmikan? Mengutip dari beberapa sumber, Siantar Hotel dulunya diresmikan pada 1 Februari 1915.
-
Siapa yang menginjak-injak lencana merah putih di hotel di Jalan Bali? Konflik bermula ketika seorang penghuni hotel merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai oleh pemuda Indonesia.