Guru SMP di Jakbar Tabrak 3 Murid Saat Memundurkan Mobil di Sekolah, Ini Kronologinya
Disdik ingatkan pihak sekolah jika tidak memungkin bawa kendaraan karena keterbatasan lahan, maka jangan dilakukan,
Beruntung para siswa tersebut tak ada yang meninggal dunia meski beberapa harus menjalani operasi.
- Mulai Tahun 2025, Guru Lolos PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
- Kronologi Kasus Guru Supriyani, dari Tuduhan Penganiayaan Anak Polisi hingga Serangan Mobil Misterius
- Rem Blong, Mobil Tabrak Siswa Peserta Gerak Jalan dan Satu Orang Meninggal Dunia
- Kronologi Bocah Kelas 1 SD Bawa Kabur Mobil Mewah dari Kompleks Perumahan Jaksel, Nangis usai Tabrak Kendaraan Lain
Guru SMP di Jakbar Tabrak 3 Murid Saat Memundurkan Mobil di Sekolah, Ini Kronologinya
Guru SMP di Jakarta Barat menabrak tiga orang muridnya saat pulang sekolah mengendarai mobil. Kejadian itu saat guru sedang memundurkan mobilnya.
Peristiwa itu terjadi Kamis (18/1) lalu. Saat kejadian, kebetulan sedang hujan dan anak-anak berteduh di pos satpam,
"Terus ada guru (di sekolah tersebut) bawa mobil mau pulang, keluar dari sekolah mundur kan, kondisi hujan tidak terlihat anak itu," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo, Selasa (22/1).
Kondisi hujan yang lebat membuat guru tersebut sama sekali tak mengira ada murid-muridnya di pos satpam tersebut hingga terdorong mepet ke tembok.
"Abis teriak-teriak, gurunya turun diikuti temen-temen guru lain, waduh ada anak kita ini. Dibawalah anak-anak itu ke UKS. Terus dipanggil ortunya, dikabarkan anaknya kecelakaan," katanya.
Ketiga anak itu bernama Adina yang mengalami luka memar, Indah Kirana dan Aliya mengalami nyeri di perut.
"Kemudian anak kedua Indah Kirana sama Aliya sakit perutnya, di bawalah ke RS. Sampai di RS diperiksa dokter terus Indah Kirana ditindak oleh dokter dirawat. Di CT Scan dan sebagainya, terus tanggal 15 Januari, kejadian kan kamis, malam jumat malam sabtu malam Minggu, malam Senin boleh bawa pulang untuk rawat jalan dan kontrol," jelasnya.
"Untuk Aliyah harus di operasi, karena kantung kemihnya mengalami pendarahan, dilakukan tindakan operasi," tambahnya.
Merasa Terpukul
Akibat kejadian yang menimpa tiga muridnya itu, guru tersebut merasa sangat terpukul dan menyesal.
Guru tersebut berkomitmen bertanggung jawab atas pengobatan para korban.
Terkait kondisi korban, saat ini ketiganya sudah berada di rumah masing-masing. Sementara itu, pihak sekolah diminta menyiapkan gara guru untuk tidak membawa mobil ke sekolah jika kondisi parkiran tidak memungkinkan.
"Kalau ruang luas tidak masalah, tapi kalau ruang halaman sempit ya jangan. Silakan saja diatur sekolah masing masing yang penting ruang gerak untuk aktivitas siswa itu tidak terganggu. Nanti kalau dibilang jangan parkir di sekolah jadi masalah baru," ucapnya.
"Pokonya situasional. Lihat kondisi real memungkinkan mengganggu aktivitas anak enggak," pungkasnya.