Harimau Sumatera Muncul di Tengah Kebakaran Hutan dan Lahan
Kasi Logistik BPBD Inhil, Riswanto menceritakan, warga mengingatkan petugas BPBD karena ada dua ekor harimau Sumatera keluar dari hutan yang terbakar. Satwa bertaring tajam itu disebut keluar dari hutan di Desa Bayas, Kecamatan Kempas, Kabupaten Inhil.
Flora dan fauna menjadi korban dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) harus waspada jika berhadapan dengan harimau Sumatera keluar dari habitatnya yang terbakar.
Kasi Logistik BPBD Inhil, Riswanto menceritakan, warga mengingatkan petugas BPBD karena ada dua ekor harimau Sumatera keluar dari hutan yang terbakar. Satwa bertaring tajam itu disebut keluar dari hutan di Desa Bayas, Kecamatan Kempas, Kabupaten Inhil.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
"Saya dapat laporan dari sejumlah warga, mereka melihat dua ekor harimau berlari keluar dari hutan. Mungkin karena sudah panas di dalam hutan yang terbakar," ujar Riswanto, Minggu (22/9).
Riswanto diingatkan warga karena lokasi kebakaran lahan yang sedang dipadamkannya merupakan areal dan jalur melintas harimau Sumatera tersebut saat keluar dari sarangnya.
"Saat kita lagi padamkan api, warga memberi tahu agar kami hati-hati. Di daerah tempat kami memadamkan pernah dilewati harimau Sumatera beberapa hari lalu," kata Riswanto.
Riswanto dan anggota BPBD serta tim pemadam karhutla lainnya mengaku belum melihat kemunculan hewan buas tersebut. "Katanya ada dua ekor harimau keluar dari hutan. Tapi kami tidak melihatnya," ucap Riswanto.
Riswanto juga disarankan warga agar tidak menginap di lokasi karhutla. Tapi memang pemadaman karhutla di malam hari jarang dilakukan, kecuali api mendekati permukiman warga.
"Warga memberi saran ke kita, agar tidak tidur di hutan dan meminta keluar dari hutan. Karena ada harimau itu," ujar dia.
Riswanto juga mengaku meningkatkan kehati-hatian dalam melaksanakan tugas memadamkan api, selain waspada jika harimau sumatera benar-benar berada di dekat lokasi mereka.
"Iya kami tetap waspada, karena yang dihadapi adalah hutan. Kita enggak tahu rimba apa saja isinya. Tapi tujuan kami niat baik memadamkan api," imbuhnya.
Riswanto juga tak lepas berdoa kepada Tuhan saat akan melakukan pemadaman api. Apalagi pemadaman dilakukan di hutan.
"Dalam hati minta izin aja sama penghuni hutan, agar izinkan kami membantu memadamkan api," kata Riswanto.
Baca juga:
Pemerintah Didesak Naikkan Peringatan Kebakaran Hutan Jadi Bencana Nasional
Kualitas Udara Berbahaya, Libur Sekolah di Pekanbaru Diperpanjang
PHRI Riau Sediakan Kamar Hotel untuk Karyawan Terdampak Kabut Asap
Ketua DPR Desak KLHK Bentuk Gugus Tugas Pencegahan Karhutla
Gara-Gara Kabut Asap di Pekanbaru, 3 Penerbangan Dialihkan ke Batam
Pemerintah Diminta Beri Perhatian Khusus untuk Anak-Anak Terpapar Kabut Asap
Imbas Kebakaran Hutan, Tingkat Okupansi Hotel di Riau Turun 25 Persen