Hendi Sebut Hasil Penelitian Tanah di Semarang Turun 10 sampai 20 Cm per Tahun
Sejumlah daerah, termasuk Semarang, diproyeksikan bakal tenggelam sebagai dampak perubahan iklim. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan, berdasarkan penelitian terdahulu memang terjadi penurunan tanah berkisar 10 sampai dengan 20 sentimeter (Cm).
Sejumlah daerah, termasuk Semarang, diproyeksikan bakal tenggelam sebagai dampak perubahan iklim. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan, berdasarkan penelitian terdahulu memang terjadi penurunan tanah berkisar 10 sampai dengan 20 sentimeter (Cm).
Untuk mencegah dampak yang semakin meluas, pihaknya melakukan penanaman bakau di garis pantau dan mengurangi pemakaian air tanah.
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terjadi di perlintasan Madukoro, Semarang? Peristiwa itu mengakibatkan ledakan hebat disusul kobaran api.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
"Kebijakan itu yang sudah kita lakukan dengan menanam bakau, mengurangi pemakaian air tanah, mengurangi abrasi dengan membuat tanggul laut," kata pria yang akrab disapa Hendi di Semarang, Jumat (6/8).
Terkait pernyataan pakar geodesi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Heri Andreas, mengenai daerah-daerah yang berpotensi tenggelam, Hendi menuturkan bahwa setiap orang boleh menyampaikan hasil penelitian.
"Setiap orang maupun lembaga bebas memberikan statement terkait penelitiannya. Tapi kita sebagai manusia tidak boleh diam. Ketika adanya penurunan tanah, sudah ada kebijakan kebijakan yang sudah jalan," terangnya.
Dia pun meminta masyarakat tidak panik terhadap penelitian itu. "Tidak perlu panik. Ikuti aja penelitian yang ada. Yang namanya penelitian ya sah sah saja," tandas Hendi.
Sebelumnya, Kepala Laboratorium Geodesi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Heri Andreas mengungkap kajian, bukan hanya Jakarta yang diproyeksikan bakal tenggelam. Dalam data penelitiannya, banjir rob yang perlahan-lahan menenggelamkan wilayah pesisir akibat efek global warming, sea level rise dan land subsidence telah terjadi di banyak tempat di wilayah pesisir Nusantara, ada 112 kabupaten kota yang terancam tenggelam akibat perubahan iklim.
"Penurunan tanah di sana lebih cepat dan besar. Wilayah-wilayah di bawah lautnya juga bisa lebih besar dari Jakarta serta masih ada 112 kabupaten kota yang berpotensi untuk tenggelam mulai dari Pantai Timur Sumatera, Pesisir Kalimantan, Pantura Jawa, sedikit di Sulawesi dan Papua," kata Heri Andreas kepada merdeka.com, Senin (2/8).
Baca juga:
Badan Geologi Minta Waspada Penurunan Tanah di Jalur Pantura Jateng
Tanah Bergerak di Cianjur Sebabkan Jalan Sepanjang 100 Meter Ambles
Lagi, Tanah Amblas di Maros Membentuk 4 Lubang Besar Bikin Geger
Ini Fakta-fakta Penyebab Jakarta Direndam Banjir
Imbas Tanah Gerak, 9 Bangunan Sekolah di Pacitan Retak
Membayar Mahal Demi Lindungi Rumah dari Penurunan Tanah