Hujan Tak Kunjung Reda, Kota Padang Terendam Banjir
Hujan deras yang tak kunjung reda membuat sejumlah wilayah di Kota Padang terendam banjir.
Hujan Tak Kunjung Reda, Kota Padang Terendam Banjir
Salah satu warga di Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Suci Ramadani mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 02.00 WIB. "Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, baru kali ini hujan yang begitu deras dan sampai masuk ke dalam rumah. Sementara air di jalan sudah tergenang sekitar 60 centimeter.
"Dari tahun 2022 kemarin, ini pertama kali air masuk ke dalam rumah. Hujan tidak berhenti-henti dari tadi," sambungnya ditemui merdeka.com sembari memindahkan peralatan ketempat yang lebih tinggi.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan. Pertanian, yang sangat bergantung pada kondisi cuaca, sering kali paling terdampak.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Siapa yang menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir dan longsor di Padang? Dalam penyaluran bantuan, Insan BRILian (pekerja BRI) saling bahu membahu untuk turun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak
Ramadani meneranglan, jika hujan tidak berhenti-henti berkemungkinan air semakin tinggi masuk ke dalam rumah.
"Saya berdoa supaya hujannya cepat reda," tuturnya.
Kabid kedaruratan dan logistik BPBD Sumbar, Rumainur mengatakan, beberapa kecamatan di Kota Padang terendam banjir, seperti Kecamatan Nanggalo dengan ketinggian air kurang lebih 60 cm. Kecamatan Padang Selatan dengan ketingian air 50 cm hingga 100 cm. "Di kawasan Jondul Rawang, Kecamatan Padang Selatan ini ketinggian air mencapai 100 cm," katanya. Kemudian, Kecamatan Padang Utara dengan ketinggian air kurang lebih 30 cm, selanjutnya Kecamtan Koto Tanggah.
Lanjutnya, selain banjir, curah hujan dengan intensitas tinggi juga menyebabkan rumah warga tertimbun longsor dan pohon tumbang di Kota Padang. Pohon tumbang tersebut sempat mengakibatkan aktivitas jalan terganggu. "Lonsor timpa rumah warga di Jalan Baru Pantai Air Manis Padang serta pohon tumbang di Jl Raya By Pass Sungai Sapih, Kelurahan Sungai Sapih. Pohon tumbang ini sempat mengganggu akses jalan raya," katanya. Lanjutnya, sampai saat ini untuk korban jiwa baik itu banjir, lonsor dan pohon tidak ada. "Sampai sekarang korban jiwa nihil Jika ada perkembangan terbaru akan kami sampaikan," ujarnya.Lanjutnya, saat ini semua alat yang berkemungkinan terendam sudah kita pindahkan ketempat yang lebih tinggi.
"Beberapa alat sudah dipindahkan ketempat yang lebih tinggi, hanya saja seperti lemari tidak bisa diangkat. Dibiarkan saja lagi terendam," tutupnya.
Sebelumnya, bencana alam banjir dan longsor baru saja melanda Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat. Dikabarkan banjir dan longsor terjadi akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut sejak hari Sabtu (6/5) sore hingga Minggu (7/5) siang. Akibat bencana alam tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman mencatatkan sebanyak 29 wilayah telah direndam banjir dan juga tanah longsor.
"Itu berdasar data yang dihimpun hingga Minggu pada pukul 15.00 WIB. Selain banjir dan longsor, Padang Pariaman juga mengalami bencana angin puting beliung yang mengakibatkan pohon-pohon tumbang."
Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman Budi Mulya.
Merdeka.com
- Melihat Peradaban Jalur Kuno yang Terendam Waduk Gajah Mungkur, Dulunya Rute Gerilya Jenderal Soedirman
- Benteng Anoi Itam, Bangunan Sejarah Peninggalan Tentara Jepang di Kota Sabang
- Ternyata, Ada Tujuan Lain di Balik Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan
- Banjir dan Tanah Longsor Landa Kota Padang, Ini 4 Faktanya
Budi Mulya menjelaskan, ketinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut bervariasi tergantung dari geografis nagari (wilayah) mulai dari 30 hingga 200 sentimeter. "Akibat banjir tersebut, sejumlah jembatan dan sawah rusak. Kemudian rumah warga dan fasilitas ibadah juga terendam air," ungkapnya. Hingga saat ini, sejumlah warga yang terdampak banjir sempat diungsikan oleh Tim Reaksi Cepat BPBD Padang Pariaman menuju lokasi yang lebih aman agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.