Ingin Pulang Kampung, Badut asal Banyuwangi Lukai dan Rampok Penjual Buah di Jembrana
Seorang pria berinisial FS (25) asal Banyuwangi, Jawa Timur, yang berprofesi sebagai badut pengamen, gelap mata karena tidak punya uang untuk pulang dari Jembrana. Dia nekat menganiaya dan merampok seorang pedagang buah.
Seorang pria berinisial FS (25) asal Banyuwangi, Jawa Timur, yang berprofesi sebagai badut pengamen, gelap mata karena tidak punya uang untuk pulang dari Jembrana. Dia nekat menganiaya dan merampok seorang pedagang buah.
"Karena merasa pendapatan menjadi badut di Jembrana sedikit dan ingin pulang ke kampungnya dan tidak punya uang, akhirnya melakukan pencurian," kata Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, Jumat (7/12).
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Siapa yang mendapat bantuan pangan di Banyuwangi? Penerima bantuan panga di Banyuwangi sebanyak 129.050 kepala keluarga (KK). Setiap KK mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 Kg selama 6 bulan mulai Januari- Juni 2024.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Pelaku memukul seorang pedagang buah bernama Ni Nyoman Widastri (57) di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pendem, Kabupaten Jembrana, Bali, pada Senin (3/1) sekitar pukul 19.30 Wita.
Baca juga:
Polisi Bakal Periksa Dua Anggota Polri Tersangka Kasus Pengeroyok Remaja di Jaktim
Dua Pelaku Pembacokan Remaja di Kabupaten Bekasi Ditangkap
Awalnya FS berpura-pura untuk membeli jeruk Bali. Pria itu meminta Widastri untuk mengupas kulit jeruk. Dia duduk di halte belakang tempat korban berjualan.
Tidak lama kemudian, FS yang datang dari arah belakang memukul kepala korban menggunakan batu sebanyak dua kali. "Korban terjatuh dan tidak sadarkan diri, kemudian pelaku mengambil dompet dan handphone korban lalu kabur melarikan diri," imbuhnya.
Kabur Menumpang Truk
Keluarga korban langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Jembrana. Polisi langsung melakukan penyelidikan serta olah TKP. Mereka mendapatkan informasi dari badut pengamen lainnya dan mengejar pelaku.
FS ternyata sudah bergerak pulang ke kampungnya. Dia ditangkap di Jalan Raya Srono, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (4/1) sekitar pukul 02.43 Wita.
Juliana mengatakan, pelaku mengakui telah memukul dan mengambil barang-barang korban. Dia kemudian melarikan diri menumpang truk.
"Modus pelaku, mengambil barang-barang milik korban dengan terlebih dahulu melumpuhkan korban dengan memukul kepala korban. Sehingga, korban mengalami luka robek di bagian kepala dan barang bukti hasil curian telah diamankan berupa 1 unit handphone merek Nokia 105 warna biru dan uang tunai sebesar Rp15 ribu," ujarnya.
"Untuk persangkaan pasal yang dikenakan yaitu Pasal 365 ayat (1) KUHP dan diancam dengan pidana penjara paling lama 9 tahun," tutupnya.
(mdk/yan)