Ini cara pemerintah bangun Tolikara pasca-kerusuhan
Selain menghanguskan kios dan musala, seorang warga tewas dan beberapa lainnya mengalami luka akibat insiden itu.
Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah yang jatuh pada hari Jumat, 17 Juli 2015 diwarnai tragedi di ujung timur Indonesia, Papua. Perayaan Lebaran di Kabupaten Tolikara berubah menjadi menakutkan karena insiden pembakaran puluhan kios hingga merembet ke musala saat jamaah tengah melantunkan takbir Salat Id sekitar pukul 07.00 WIT.
Selain menghanguskan kios dan musala, seorang warga tewas dan beberapa lainnya mengalami luka akibat insiden itu. Pemerintah bergerak cepat memberikan bantuan agar para warga sekitar mampu beraktifitas kembali.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjadi yang pertama mewakili pemerintah memberikan bantuan dengan memberikan sejumlah kebutuhan dasar dan makanan. Selain membagikan kebutuhan pokok bagi para warga, pemerintah juga telah membentuk tim khusus yang ditugasi memberikan dukungan bagi anak-anak agar tidak mengalami trauma dengan kejadian ini.
Pemerintah juga telah duduk bersama dengan pemuka agama agar kejadian ini tak menjurus menjadi sebuah hal yang sensitif dan memecah persatuan antar-umat beragama.
Berikut cara pemerintah bangun Tolikara pasca kerusuhan yang berhasil dihimpun merdeka.com, Jumat (24/7).
-
Apa saja tempat wisata yang direkomendasikan di Toraja? Merdeka.com merangkum informasi tentang 7 tempat wisata Toraja yang bisa jadi referensi liburan bersama keluarga. Toraja adalah sebuah daerah di Sulawesi Selatan, Indonesia, terkenal dengan kekayaan budaya dan pemandangan alamnya yang indah.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Masjid Pusaka Baiturrahmah didirikan? Tanggal dan tahun ini juga dipercaya sebagai waktu berdirinya masjid ini.
-
Kapan Masjid Saka Tunggal didirikan? Dilansir dari Kebumenkab.go.id, masjid itu didirikan pada tahun 1722 oleh Bupati Kendurenan, putra Adipati Mangkuprojo, seorang Wrongko Dalem Keraton Kartasuro.
-
Kapan Masjid Cipto Mulyo dibangun? Masjid itu dibangun oleh Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono X, sekitar tahun 1905 Masehi.
-
Apa yang terjadi di Tana Toraja? Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Palangka, Kecamatan Makale, dan Dusun Putu, Lembang Randang Batu, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Presiden gelontorkan Rp 1 M bangun kembali musala & kios di Tolikara
Presiden Joko Widodo mengajak Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Kapolri, Panglima TNI, Menko Polhukam, Menteri Agama dan Mensesneg untuk membahas masalah di Tolikara.
Presiden juga memberikan bantuan sebesar Rp 1 miliar untuk pembangunan fasilitas di Tolikara yang telah rusak dan terbakar.
"Bapak presiden sudah memberikan petunjuk, presiden memberikan bantuan Rp 1 miliar, dan ini segera dibangun dan sekarang sudah mulai dibangun musala, kemudian ruko-rukonya akan dibangun kembali seperti semula, dan kita menyiapkan menambah," kata Panglima TNI Gatot Nurmantyo di Istana, Jakarta, Rabu (22/7).
Menurut Gatot, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pangdam wilayah setempat. Yang awalnya 70 kios yang terbakar, ke depannya ditambah 15 kios lagi untuk putra daerah agar membuka kios di sana.
"Kemudian bangunan musala di tanah Koramil atas persetujuan bupati, dan ini akan dikerjakan satu bulan sudah selesai semuanya. Sehingga ekonomi cepat berputar, dan pembangunan dibuat seperti aslinya," jelasnya.
Agar kejadian ini tak terulang kembali, Gatot berpesan agar antar umat beragama saling menghormati dan tetap menjunjung tinggi kebhinekaan. Apalagi bangsa Indonesia merdeka dibangun dan merdeka atas pondasi kebhinekaan.
"Jadi bangsa ini dibangun berdasarkan kebhinekaan, nah kebhinekaan ini jangan mau dikoyak-koyak hanya dengan masalah seperti ini, dan saya pikir tokoh-tokoh agama sudah bicara positif, bagaimana kemajemukan tetap kita eratkan untuk membangun bangsa," tandasnya.
Tolikara bakal disulap jadi sentra perdagangan
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, rumah toko (ruko) yang terbakar pada Jumat (17/7) di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua, akan direlokasi. Nantinya, tempat baru itu akan menjadi pusat perdagangan.
"Mereka akan direlokasi ke kantor bupati lama. Dalam master plan pemkab Tolikara, itu akan jadi sentra perdagangan," kata Mensos, di Timika, seperti dilansir dari Antara, Selasa (21/7).
Mensos telah melihat langsung kantor bupati lama yang direncanakan menjadi lokasi relokasi. Menurut Mensos lokasi tersebut lebih memadai.
Kantor bupati lama terletak di atas lokasi permukiman dan bisnis masyarakat. Bangunan juga masih cukup baik, hanya di beberapa bagian lantai keramiknya sudah pecah.
Untuk menjamin keamanan, pemkab juga sudah menyiapkan pos pengamanan yang akan dijaga oleh polisi. "Pemkab juga menjanjikan pemilik kios lama yang mengalami musibah, juga akan mendapat kios baru," tambah dia.
Mensos mengatakan, dari 63 ruko yang terbakar, bukan hanya milik warga muslim tapi juga ada milik warga asli Papua, warga Toraja dan warga Jawa.
"Jadi sebetulnya yang terbakar bukan hanya milik warga tertentu, tapi karena lokasinya berdekatan maka api dengan cepat merembet dan membakar ruko-ruko yang terbuat dari kayu, tidak sampai dua jam api sudah menghanguskan bangunan," katanya.
Pemerintah bentuk tim khusus hilangkan trauma anak-anak Tolikara
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bantuan berupa pelayanan trauma healing, atau pemulihan atas trauma bagi anak-anak Tolikara di pengungsian, sudah dibentuk sebanyak dua tim untuk melayani anak-anak tersebut.
"Beberapa anak-anak yang rumahnya ikut terbakar memang membutuhkan penyembuhan psikologis," ujar Khofifah.
Khofifah juga sudah memastikan sejumlah bantuan telah dipersiapkan oleh tim dari Kemensos, berupa persediaan logistik dan bahan makanan yang saat ini sudah berada di Tolikara, Papua.
Bangun masjid untuk gantikan musala yang terbakar
Mendagri Tjahjo kumolo bertolak ke Papua (20/7) untuk kemudian menuju Kabupaten Tolikara guna menggelar dialog pasca insiden kerusuhan di Karubaga pada Hari Raya Idul Fitri, dengan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompida) setempat, para pemuka agama serta tokoh masyarakat.
Dalam kunjungannya ke Bumi Cendrawasih, mantan Sekjen PDIP ini turut memberikan sejumlah bantuan untuk proses pembangunan masjid sebagai ganti musala yang ikut terbakar dalam insiden tersebut. Oleh sebab itu, dia berharap kepada masyarakat lintas agama untuk gotong royong membenahi kerusakan-kerusakan yang terjadi karena insiden ini.
"Itu bisa sebagai bukti bahwa toleransi masyarakat di Tolikara sangat baik, dan bahkan yang terbaik," katanya.