Ini firasat kakak Sugeng, korban wafat tragedi Mina asal Semarang
Keluarga masih menunggu kabar berita dari Sri Prabandani (56), istri dari korban Sugeng.
Pihak keluarga memiliki firasat atas meninggalnya Sugeng Triyanto (58), salah seorang jemaah haji asal Kota Semarang, Jawa Tengah. Irianto Basuki yang merupakan kakak Sugeng Triyanto menceritakan, saat proses pamitan dan pemberangkatan haji dari rumah duka, dirinya sudah mulai menyadari ada tanda-tanda atau firasat dari Allah untuk adiknya, Sugeng.
"Saat adik saya Sugeng bersalaman untuk berpamitan dengan saya, jari tangannya seolah tidak mau lepas dari tangan saya," kata Basuki dengan nada sedih, Sabtu (26/9).
Basuki mengaku ada perasaan dan pikiran yang berbeda dari biasanya. Dirinya sempat keceplosan bila proses jabat tangan itu adalah jabat tangan atau salaman untuk terakhir kalinya.
"Saat keberangkatan usai jabat tangan saya dengan Sugeng keceplosan, itu apa mungkin yah jabatan tangan yang terakhir?" tuturnya.
Firasat dan perasaan yang dipikirnya itu hingga akhirnya menjadi kenyataan ketika Aditya (27) anak dari Sugeng mengabarkan atas meninggalnya sang ayah tercinta. Ketika Sugeng terinjak-injak saat ritual melempar jumrah yang merupakan rangkaian ibadah haji di Mina, Arab Saudi.
Menurut Basuki, pihak keluarga telah merelakan meninggalnya Sugeng Triyanto (58). Keluarga ikhlas melepas kepergian Sugeng saat upacara pemberangkatan dengan diiringi doa bersama beberapa tetangga dan sanak saudara yang lain pada 12 September lalu.
"Kami iringi doa bersama-sama dengan warga di Kompleks Perumahan Pokok Pribadi, Kelurahan Ngaliyan, Kota Semarang untuk menuju Embarkasi Solo. Sehari kemudian tanggal 13 September adik saya dan keluarga berlima berangkat dan terbang ke tanah suci Makkah," jelasnya.
Basuki menambahkan, keluarga masih menunggu kabar berita dari Sri Prabandani (56), istri dari korban Sugeng. Yang mana hingga sampai saat ini dikabarkan masih belum jelas keberadaanya.
"Menurut keponakan saya Aditya, Sri juga belum kembali ke maktabnya," jelasnya.