Ini identitas lima WN Filipina yang ditemukan di perairan Kaltara
Octavianto menerangkan, kelimanya menggunakan KM Dayari Tantobas asal Tawi-tawi Filipina, mengangkut bahan bakar minyak, dari Filipina menuju Tawi-tawi.
Lima warga Filipina, yang ditemukan terombang ambing di perairan Indonesia pagi tadi, berhasil diselamatkan dan sekarang berada di Tarakan, Kalimantan Utara. Belakangan diketahui, mereka bukan nelayan, melainkan anak buah kapal pengangkut BBM.
Kepastian itu diperoleh, setelah kelimanya tiba di Tarakan sekira pukul 15.30 Wita sore tadi, menggunakan kapal KSOP Tarakan. Petugas pun menginterogasi kelimanya.
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Di mana elang Filipina yang terlihat di video ini mendiami? Dikenal dengan sebutan 'elang pemakan monyet' di wilayahnya, burung ini memiliki reputasi yang legendaris di dalam hutan hujan yang lembab di kepulauan Filipina.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Di mana Praka Ongen Saknosiwi bertanding melawan petarung Filipina di Byon Combat Showbiz Vol 3? Pertandingan sendiri digelar di Lapangan Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, pada Sabtu (22/6).
"Kelimanya diserahkan ke kantor Imigrasi. Kapal kelima warga Filipina itu karam dihantam badai. Setelah diinterogasi lebih jauh, mereka bukan nelayan," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kaltim-Kaltara Octavianto, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (15/2) petang.
Octavianto menerangkan, kelimanya menggunakan KM Dayari Tantobas asal Tawi-tawi Filipina, mengangkut bahan bakar minyak, dari Filipina menuju Tawi-tawi. "Tapi di perjalanan, kapal mereka rusak. Mereka insiatif pakai perahu kecil," ujar Octavianto.
Nahas di perairan, perahu yang mereka gunakan karam, usai dihantam badai akibat cuaca buruk. "Mereka 4 hari terombang ambing di utara perairan Sulawesi," tambahnya.
Beruntung, tugboat Kietrans yang berangkat dari Halmahera menuju Bulungan, Kalimantan Utara, menemukan kelimanya di perairan laut. "Kapal batubara, tanggal 12 kemarin, berangkat dari Halmahera ke Bulungan. Jadi kelima warga Filipina ini ditemukan di perairan Tolitoli," ungkap Octavianto.
Kini, kelima warga Filipina itu dalam penanganan kantor Imigrasi Tarakan. "Penyerahan oleh KSOP Tarakan ke Imigrasi, untuk kemudian ditindaklanjuti," demikian Octavianto.
Kelima warga Filipina itu adalah
1. Nama : Sahibul Asral Muhammad
Umur : 19 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : ABK KM Dayari Tantobas Tawi tawi Filipina
2. Nama : Tinin Khide
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : ABK KM Dayari Tantobas Tawi tawi Filipina.
3. Nama : Bunsan Halanu
Umur : 38 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : ABK KM Dayari Tantobas Tawi tawi Filipina
4. Nama : Samad Mangarang
Umur : 54 Tahun
Pekerjaan : ABK KM Dayari Tantobas Tawi tawi Filipina
5. Nama : Denton Usman
Umur : 33 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Juragan KM Dayari Tantobas Tawi tawi Filipina
Diketahui, pagi tadi sekira pukul 09.30 Wita, tugboat Kietrans dari Halmahera tujuan Bulungan Kalimantan Utara, menemukan kelima nelayan terombang ambing di lautan, tepatnya perairan Tolitoli.
Jelang tengah hari tadi, kelimanya dijemput ke kawasan Sungai Ancam, tempat tugboat berlabuh. Dugaan awal, mereka adalah nelayan. Belakangan, mereka adalah awak KM Tantobas pengangkut BBM.
(mdk/ded)