Ini kelanjutan kasus mutilasi Brigadir Petrus
"Saat ini kasusnya sudah masuk tahap satu, kami sedang koordinasi dengan pihak JPU dalam proses hukum selanjutnya,".
Kapolda Kalimantan Barat, Brigjen Pol Arief Sulistyanto menegaskan untuk kasus anggota Polres Melawi, Brigadir Petrus Bakus yang telah membunuh kedua anaknya dengan cara memutilasi, yakni terhadap Febian (5) dan Amora (3), tetap diproses hukum.
"Hingga saat ini, kasusnya sudah masuk tahap satu, dan kami sedang koordinasi dengan pihak JPU dalam proses hukum selanjutnya," ujar Arief di Pontianak, Kami (31/3).
Arief mengatakan biar bagaimanapun kasus itu tetap diproses hukum, sehingga nantinya hakim yang memutuskannya. Apakah pelaku ditempatkan di tempat khusus, karena dianggap membahayakan atau di rumah sakit jiwa.
"Intinya dalam kasus ini, tetap kami majukan pada proses hukum, dan hakimlah yang menentukannya," tegas Arief dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Kalbar AKBP, Arianto menyatakan, Polda Kalbar serius dalam menangani kasus ini, dan akan memproses hukum pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Kita tidak pandang bulu dalam memproses hukum, meskipun yang diproses hukum aparat kepolisian sekalipun, karena di mata hukum semua orang sama," tandasnya.
Baca juga:
Fakta-fakta terbaru kasus Brigadir Petrus mutilasi 2 anaknya
Kejiwaan Brigadir Petrus mulai stabil, polisi segera rampungkan BAP
Polri bantah Brigadir Petrus mutilasi 2 anak karena stres kerja
Ini Skizofrenia yang buat Brigadir Petrus tega bunuh 2 anaknya
Mereka jadi pembunuh sadis setelah dapat bisikan gaib
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Bagaimana polisi menangani pria yang berpura-pura kesurupan? Iptu Anwar, Kepala Bagian Operasional (KBO) Lantas Polres Karawang mengatakan anggotanya memutuskan membawa motor pengendara tersebut ke Mapolres Karawang. "Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan," ucap dia.
-
Bagaimana polisi membantu pemuda tersebut? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya