Ini lokasi ikan arapaima dipelihara sebelum dilepasliarkan ke Sungai Brantas
Lokasi kolam pemeliharaan ikan Arapaima Gigas di Gudang yang berada di jalan raya Canggu, Kecamatan Jetis ini berada di bagian belakang. Menurut informasi, kolam tersebut sudah ditutup dan tidak digunakan lagi.
Pemilik ikan Arapaima Gigas, HG, warga Desa Trosobo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, hingga kini, Senin (2/7), belum memberikan keterangan resmi terkait pelepasliaran ikan predator tersebut ke sungai Brantas dan pintu rolak 9, Mojokerto.
Namun dari keterangan, ikan-ikan tersebut sudah dipelihara cukup lama dan jumlahnya sangat banyak di kolam yang berlokasi di gudang PT Sumber Mas Karya Kimia, di Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Mojokerto, milik GH.
-
Bagaimana Ikan Pari Jawa punah? Tim melakukan pemodelan baru yang mencakup semua informasi yang tersedia tentang spesies yang mengungkapkan bahwa Ikan Stingaree Jawa telah punah.
-
Apa itu Ikan Aligator? Ikan aligator, yang juga dikenal dengan sebutan alligator gar, adalah ikan air tawar yang bisa tumbuh sangat besar, mencapai panjang hingga 3 meter dan berat lebih dari 100 kilogram.
-
Kenapa bau amis ikan bawal sering mengganggu? Meskipun memiliki tekstur yang lembut dan rasanya yang lezat, bawal cenderung mengeluarkan aroma tanah yang kadang mengganggu bagi yang ingin mengolahnya.
-
Siapa penemu Ikan Mujair? Ikan ini di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939.
-
Bagaimana ikan predator dengan taring itu bernapas? “Struktur spiral ini diperkirakan memfasilitasi pernapasan udara di permukaan, dan ikan bichir Afrika modern memiliki struktur serupa untuk menghirup udara di permukaan air.
-
Apa yang dipanen dari ikan arwana? Zaky mengatakan, yang dipanen dari ikan arwana biasanya adalah anakannya.
"Ikan itu sudah dipelihara di sini cukup lama mas, jumlahnya tidak bisa menghitung, pokoknya jumlahnya sangat banyak," kata salah satu penjaga gudang, Senin (2/7).
Lokasi kolam pemeliharaan ikan Arapaima Gigas di Gudang yang berada di jalan raya Canggu, Kecamatan Jetis ini berada di bagian belakang. Menurut informasi, kolam tersebut sudah ditutup dan tidak digunakan lagi. Bahkan selain pegawai gudang tersebut, tamu tidak diperkenankan masuk atau melihat kolam tersebut.
"Sekarang sudah tidak dipakai mas, ikan ikan itu sudah dipindahkan. Tidak boleh masuk mas," kata salah seorang penjaga.
Seperti diketahui belasan ekor ikan Arapaima Gigas, berhasil ditangkap warga di sepanjang aliran sungai Brantas Mojokerto dan kawasan pintu Dam Rolak 9. Dari keterangan warga, di kawasan sungai Brantas sudah 16 ekor ikan Arapaima yang berhasil ditangkap warga. Ikan tersebut oleh warga dipotong dan dijual dagingnya. Sedangkan yang masih hidup dijual kepada warga yang hobi memelihara ikan.
Selain di sungai Brantas, Senin (2/7) pagi, warga kembali menangkap dua ikan Arapaima Gigas di sungai Brangkal, yang merupakan anak subagi Brantas, di Kelurahan Sinoman Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Setelah berhasil ditangkap, dua ikan tesebut kemudian dipindah ke saluran sungai di Kelurahan Sinoman.
Ikan tersebut menjadi tontonan warga. Ratusan warga berbondong bondong melihat ikan Arapaima yang sekarang lagi ramai menjadi pembahasan berbagai pihak. "Ikan ini tetap akan kami jual kepada siapapun yang mau beli," ujar Heru Wijayanto, warga yang menangkap ikan tersebut, Senin (2/7).
Baca juga:
Arapaima di Sungai Brantas milik warga Sidoarjo, total ada 30 ikan peliharaan
BKPIM ingatkan masyarakat, gigitan ikan Arapaima bisa sebabkan kematian manusia
BKIPM Aceh sebut banyak warga pelihara ikan Arapaima, sang predator ikan lokal
BKIPM Aceh imbau warga serahkan koleksi ikan berbahaya termasuk Arapaima
Ikan Arapaima tidak boleh dilepasliarkan di sungai-sungai Indonesia