Ini rincian dana kongres HMI di Pekanbaru senilai miliaran rupiah
Dana yang diajukan HMI ke DPRD Riau sebesar Rp 7 miliar, yang disepakati Rp 3 miliar.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kembali menggelar kegiatan secara nasional, yaitu kongres di Labersa Hotel Pekanbaru pada 22 sampai 26 November 2015. Kegiatan ini menjadi perbincangan publik setelah beredarnya informasi soal dana hibah yang digelontorkan DRPD Riau sebanyak Rp 3 miliar.
Sebelumnya, dikabarkan HMI mengajukan dana untuk menyukseskan kegiatan tersebut dengan estimasi sekitar Rp 4 miliar. Namun, yang disepakati pihak DPRD Riau hanya sebesar RP 3 miliar.
Ketua Umum Pengurus Besar HMI, Muhammad Arief Rosyid Hasan mengatakan pengajuan dana semula senilai Rp 7 miliar bukan Rp 4 miliar. Hal itu disesuaikan dengan kebutuhan selama kongres berlangsung.
"Awalnya kami ajukan Rp 7 miliar, yang disepakati cuma 3 miliar. Itu sesuai dengan perhitungan 5.000-an peserta yang datang mengikuti kongres untuk beberapa hari di sana," ujar Arief saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (19/11).
Arief menuturkan, dana Rp 7 miliar tersebut hanya sebatas pengajuan. Persoalan disepakati atau tidak itu diserahkan kepada DPRD Riau. Dia pun tidak mempermasalahkan soal spekulasi yang dilayangkan publik terhadap HMI.
"Itu baru sebatas pengajuan. Saya kira itu cuma pengajuan, persoalan pemerintah mau sepakati atau tidak itu hak mereka. Masa HMI mempertaruhkan kredibelnya yang telah berdiri puluhan tahun lalu dijatuhkan hanya dengan soal uang Rp 3 miliar, enggak mungkin," terangnya.
Selain mengajukan ke DPRD Riau, Arief mengaku telah mengajukan permohonan dana ke berbagai instansi lain, termasuk ke senior-senior di internal HMI.
"Kami ajukan dana tidak cuma di situ (DPRD Riau), masih banyak instansi lain. Pengajuan dana itu sudah sesuai dengan kebutuhan," tandasnya.
Dari informasi yang dihimpun, berikut rincian anggaran biaya kegiatan Kongres HMI XXIX di Pekanbaru:
1. Biaya akomodasi Rp 1,2 miliar lebih.
2. Biaya transportasi Rp 983 juta lebih.
3. Biaya perlengkapan Rp 828 juta lebih.
4. Biaya keamanan Rp 220 juta.
5. Biaya penampilan seni budaya Rp 144,5 juta.
6. Biaya acara Rp 392 juta.
7. Biaya administrasi kesekretariatan Rp 853 juta.
8. Biaya dokumentasi Rp 37 juta.
9. Biaya operasional panitia, dan pimpinan sidang serta tamu undangan Rp 465 juta.
10. Biaya publikasi Rp 200 juta.
Baca juga:
HMI ditantang transparan pakai APBD Riau Rp 3 miliar untuk kongres
Calon Ketum HMI ogah pusing anggaran kongres Rp 3 miliar dikritik
Kongres HMI di Pekanbaru telan Rp 3 M, DPRD sebut ada yang janggal
Kongres HMI di Pekanbaru telan Rp 3 M, DPRD sebut ada yang janggal
Bayar tiket setengah harga, kader HMI Sulselbar berangkat kongres
Ngotot mau naik kapal gratis, kader HMI Sulselbar ribut di pelabuhan
-
Acara apa yang diduga ditunggangi oleh organisasi terlarang HTI? Acara Metamorfoshow yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ramai menjadi perbincangan. Diduga, kegiatan itu ditunggangi organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Di mana HSS 5 Jakarta diselenggarakan? Setelah sukses dengan seri-seri sebelumnya, Holywings Sports Show (HSS) akan kembali hadir dengan seri kelima yang akan diadakan di Indonesia Arena GBK Senayan pada 21 April 2024 mendatang.
-
Apa tema HUT Jakarta ke-497 tahun ini? HUT Kota Jakarta kali ini mengusung tema 'Jakarta Kota Global Berjuta Pesona'.
-
Di mana HBS Bandung terletak? Bandung merupakan sebuah kota besar yang sudah berkembang sejak era penjajahan Belanda. Di kota itu, terdapat sebuah bangunan sekolah tua yang masih berfungsi hingga kini.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.