Istri Tito Karnavian Bagikan Tiga Juta Masker di Sumbar
"Dengan gerakan memakai masker. Tentunya tidak hanya memakai masker, kita juga mensosialisasikan bagaimana protokol kesehatan lainnya, seperti selalu menjaga jarak, mencuci tangan sesering mungkin, menghindari kerumunan dan menjaga imunitas tubuh dengan memakan makanan sehat dan dengan pola hidup yang sehat," kata Tri.
Ketua Umum Tim Penggerak (TP) PKK, Tri Tito Karnavian menghadiri launching gerakan tiga juta masker se-Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Sumbar, Kota Padang pada Selasa, (25/8).
Dalam sambutannya, Tri Tito Karnavian optimistis dan mengapresiasi gerakan yang dilakukan oleh para kader PKK di Provinsi Sumbar akan berhasil dalam mengatasi penularan Covid-19.
-
Kapan Tollund Man meninggal? Faktanya, para ilmuwan meyakini dia dibunuh antara tahun 405 dan 380 SM.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
“Saya yakin juga gerakan PKK Gebrak Masker ini akan berhasil di sini, karena Sumbar sudah dikenal adalah daerahnya kaum ibu. Sejarahnya di sini sudah terkenal para ibu ataupun kaum wanitanya, kaum yang sangat tangguh. Kita mengetahui banyak sekali pahlawan wanita yang berasal dari Sumbar,” ungkap Tri dalam sambutannya, disampaikan dalam siaran pers, Rabu (26/8).
Istri Mendagri Tito Karnavian ini menegaskan, dirinya bersama jajaran TP PKK sangat mendukung gerakan Pemerintah dan melaksanakan instruksi Presiden Joko Widodo dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19. Bukan hanya dengan membagikan masker, namun juga dengan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang bahaya Covid-19.
"Dengan gerakan memakai masker. Tentunya tidak hanya memakai masker, kita juga mensosialisasikan bagaimana protokol kesehatan lainnya, seperti selalu menjaga jarak, mencuci tangan sesering mungkin, menghindari kerumunan dan menjaga imunitas tubuh dengan memakan makanan sehat dan dengan pola hidup yang sehat," tambah dia.
Menurut Tri, selain membagikan masker, kegiatan PKK juga akan memfokuskan pada edukasi masyarakat, tentunya terhadap pelaksanaan protokol kesehatan yang benar. Salah satunya ialah program kader ‘desa wisma’, dimana satu kader PKK akan mengawasi dan memberikan edukasi di setiap 10 rumah.
"Saya yakin juga ibu-ibu ini memiliki banyak peranan yang sangat penting sekali di rumah dalam menegakkan aturan karena sebetulnya penegak aturan disiplin di rumah itu adalah kaum ibu. Ibu yang sudah sejak dalam kandungan mengasuh anaknya sampai anaknya mungkin sudah punya cucu pun masih juga membuat aturan di rumahnya ataupun keluarganya, sehingga gerakan memakai masker ini akan berhasil di Provinsi Sumbar ini,” kata Tri.
Acara launching gerakan tiga juta masker se-Provinsi Sumbar dihadiri seluruh TP PKK Kabupaten/Kota, Forkopimda se-Sumbar dan jajaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dalam cara itu juga secara simbolis dibagikan sebanyak 3 juta masker dan sejumlah paket bantuan sosial yang merupakan hasil gotong royong Pemda bersama pihak swasta dan seluruh elemen masyarakat di Sumbar.