Jadi Magnet Dunia, Geliat Roda Ekonomi Mandalika Disambut Penuh Syukur oleh Warga
Ajang MotoGP menjadi magnet yang membuat penonton dari seluruh dunia datang ke Mandalika sekaligus menghidupkan roda perekonomian masyarakat.
Seperti hari-hari biasa, perempuan berhijab itu menemui pelanggan. Ia menghampiri 4 bule yang sudah memarkir 3 motor matik mereka di aspal. Dengan tangan kiri menenteng corong lebar, tangan kanan memegang botol kaca berisi bensin, perempuan paruh baya tersebut langsung menyodorkannya kepada bule berkaus putih yang tersenyum lebar.
Hal ini tak seperti kebiasaannya di hari lain. Siang itu, sang penjual bensin eceran ini tak menuangkan bensin ke tangki motor pelanggannya. Ia hanya diam sambil menyaksikan si bula menggerojokkan minyak sendiri ke corong. Tanpa disadari sang penjual, pembeli bensin tersebut adalah sosok terkenal yaitu pembalap Moto2 asal Spanyol, Marcos Ramirez.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kenapa Sandiaga bilang bahwa Ganjar mirip Jokowi? “Saya justru melihatnya dari sisi positif dan karena Pak Ganjar ini kan adalah sosok pemimpin yang paling mirip sama Pak Jokowi dari segi pendekatan yang sangat dekat dengan rakyat, blusukan, sat set, cepat geraknya. Saya menyebutnya (Ganjar sebagai) Jokowi 3.0. Pak Ganjar ini adalah versi Pak Jokowi 2024,” tuturnya.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Kapan Jokowi memakai Ageman Songkok Sikepan Ageng? Pada upacara peringatan HUT ke-78 RI, Presiden Jokowi tampil menggunakan pakaian adat.
-
Siapa yang menemani Jokowi saat 'offroad' di Lampung? Terlihat Mendag Zulkifli Hasan yang juga putra daerah Lampung satu mobil dengan Jokowi.
Namanya adalah Ramlah, sosok penjual yang siang itu mendapatkan pelanggan istimewa. Dia bahkan baru tahu bule yang membeli sebotol bensin itu orang terkenal setelah viral di media sosial. Marcos Ramirez yang kala itu akan menggeber motor di lintasan Pertamina Mandalika International Street Circuit memang mengunggah rekaman momen membeli bensin itu ke Instagramnya pada 11 Oktober 2023.
“Saya tidak tahu itu siapa. Baru saya tahu setelah ramai di di handphone, itu saya dikasih tahu sama anak saya,” kata Ramlah.
Warga Desa Kuta, Punjut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu memang sudah biasa didatangi pelanggan bule di kiosnya. Maklum saja, sejak daerahnya dipermak oleh pemerintah, kian banyak turis asing yang datang, terutama sejak balapan MotoGP digelar.
Ramlah mengaku kerap mendapat pembeli bule di kiosnya. Meski begitu, dia tidak membeda-bedakan pelanggan. Ramlah tetap menjual bensinnya Rp12 ribu perliter. Biasanya dia dibayar lebih, bisa sampai Rp50 ribu untuk seliter bensin. “Mungkin karena kasihan melihat saya,” kelakar Ramlah.
Ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika Jadi Magnet Penjuru Dunia
Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 12 November 2021, sirkuit Mandalika telah beberapa kali menghelat ajang balapan motor kaliber dunia. Lintasan 4,31 meter ini sudah tiga kali menggelar ajang World Superbike. Sirkuit dengan 17 kelokan ini juga sudah menggelar ajang Moto2 dan MotoGP pada 2022 dan 2023. Ajang serupa juga dihelat 29 September 2024.
- Penambahan Stok BBM dan LPG saat Gelaran MotoGP Mandalika Bakal Gerakkan Ekonomi Lokal
- Menparekraf: Tiket MotoGP Mandalika sudah Terjual 80 Persen
- Ilmuwan sebut Medan Magnet Bumi akan Terbalik, Apa Dampaknya?
- Jadi Magnet Pariwisata Dunia, Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan untuk 200 Hari Event Otomotif
Ajang MotoGP jadi magnet. Penonton dari penjuru dunia tumplek blek, datang langsung ke Mandalika. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mencatat, ajang itu dihadiri langsung oleh 102.801 penonton pada 2022. Tahun berikutnya disaksikan langsung oleh 102.929 orang, melebihi target 80.000 penonton. Tahun ini, target 110 ribu penonton hadir langsung.
Itu baru yang datang. Jutaan pasang mata dari sekujur dunia juga melihat MotoGP Mandalika dari layar kaca. Data ITDC mencatat gelaran MotoGP di sirkuit Mandalika tahun lalu disiarkan langsung di 200 negara dengan penonton terverifikasi mencapai hampir 500 juta orang. Tentu ini menjadi promosi masif bagi Mandalika dan Indonesia.
Balapan kelas dunia ini tentu tidak sekadar putaran roda kuda besi di atas trek. Laju motor-motor balap di atas lintasan itu telah membonceng ekonomi warga NTP. Lihat saja Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid yang selalu padat saat penyelenggaraan balapan. Tahun ini, lapangan terbang itu bahkan bakal buka 24 jam. Bisnis penerbangan dan biro travel pasti sibuk. Bisa jadi tak pernah tidur.
Bisnis hotel dan kuliner juga ketiban rezeki. Rombongan pembalap dan penonton pasti butuh tempat menginap dan makan selama di Mandalika. Tahun lalu, tingkat hunian hotel berbintang di kawasan Mandalika mencapai 100 persen saat gelaran MotoGP 2023. Demikian juga dengan hotel kelas melati dan homestay.
“Itu disampaikan kepada saya oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), juga asosiasi perhotelan yang ada di sekitar Mandalika,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Jamalludin Maladi.
Sport Tourism di Mandalika yang Terus Terpacu
Ajang MotoGP telah mendukung konsep sport tourism di Mandalika. Selain balapan yang sukses, pariwisata dan ekonomi juga ikut terpacu. ITDC mencatat 300 lebih UMKM NTB terlibat dalam perhelatan MotoGP 2023.
“Kami optimistis dampak ekonomi nasional dari perhelatan MotoGP dapat melebihi capaian tahun lalu, yakni lebih dari Rp4,5 triliun,” ujar Direktur Utama ITDC, Ari Respati.
Putaran roda-roda para pembalap itu telah menggerakkan perekonomian, baik pelaku bisnis besar maupun mereka yang menjalankan usaha skala mikro. Deru mesin di lintasan telah mengepulkan dapur warga Mandalika, termasuk usaha kecil seperti Ramlah.
Dengar pula kisah suskses Sayuk Wibawati. Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) oleh-oleh khas Lombok itu merasakan langsung berkah pembangunan Mandalika. Usaha kue kering berbahan biji-bijian khas Lombok meningkat drastis, bahkan kini dikenal hingga ke luar negeri. Titik balik Sayuk terjadi saat WSBK dan MotoGP pertama kali digelar.
“Saat MotoGP, omzet mencapai Rp500 juta selama event itu digelar. Nah sejak saat itu usaha saya terus meningkat dan produk kami semakin dikenal sebagai oleh-oleh khas Lombok,” ungkap Sayuk saat diterima tim Kedeputian I Kantor Staf Presiden di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu 8 Mei 2024.
Kawasan Ekonomi Khusus dengan Segudang Pesona
Tapi Mandalika bukan cuma balapan. Sirkuit itu hanya bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ditetapkan sejak 2014. Mandalika juga menjadi satu dari lima destinasi super prioritas yang menjadi fokus pengembangan, bersama Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara.
Menghampar 1.035,67 hektare, KEK Mandalika punya segudang pesona. Menghadap langsung ke Samudera Hindia, kawasan ini punya pantai yang membentang 7,2 kilometer. Destinasi dengan hamparan pantai berpasir putih dan perbukitan elok ini diharapkan menjadi akselerator pariwisata NTB.
Sirkuit itu memang dikepung oleh berbagai destinasi yang indah. Sebut saja Bukit Merese, Bukit Seger, Desa Wisata Sade dan Ende, Pantai Kuta, Pantai Mandalika, Pantai Tanjung Aan, dan Pantai Seger.
Kawasan yang diresmikan Jokowi pada Oktober 2017 ini memiiliki konsep pengembangan pariwisata berwawasan lingkungan dengan pembangunan obyek-obyek wisata. Pembangunan infrastruktur pun dilakukan, termasuk sirkuit balap kelas dunia itu. KEK Mandalika diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp28,63 triliun pada 2030 dan menyerap tenaga kerja sebanyak 587 ribu hingga 2025.
Sejak pembangunan KEK Mandalika, jumlah kunjungan wisatawan lokal dan asing meningkat. Pada 2014, kunjungan wisatawan ke NTB tercatat 1.629.122. Pada 2015 melonjak menjadi 2.210.527. Setahun berselang kembali naik menjadi 3.094.437. Angka itu kembali bertambah pada 2017, menjadi 3.761.686. Namun, angka itu menurun pada 2018, menjadi 2.812.379, karena musibah gempa.
Kunjungan wisatawan kembali melonjak pada 2019 dengan angka 3.706.352. Namun saat pandemi Covid-19 menghantam pada 2020, angkanya terjun bebas hingga 400.595. Pada 2021 perlahan membaik menjadi 964.036. Pada 2022 seiring membaiknya kondisi pandemi dan penyelenggaraan MotoGP, kunjungan wisatawan ke NTB menjadi terkerek ke angka 1.376.295. Sedangkan pada 2023 meningkat menjadi 1.576.564.
Angka-angka kunjungan wisatawan itulah yang turut mengerek perekonomian, termasuk pelaku usaha semacam Sayuk yang datang ke Kantor Staf Presiden untuk berbagi cerita sukses atas dampak pembangunan KEK Mandalika itu. Menurut Sayuk, KEK Mandalika berdampak pada pertumbuhan ekonomi, terutama sektor UMKM lokal. Founder Nutsafir Cookies ini yakin tanpa KEK Mandalika usahanya tidak akan berkembang seperti sekarang.
“Sebab produk saya erat kaitannya dengan pariwisata. Saya berharap pengembangan KEK Mandalika terus dilakukan dan banyak event kelas internasional digelar,” ujar Sayuk.
Warga Lombok lainnya yang juga ikut bersyukur dengan pembangunan Mandalika adalah Ely Solihin. Ia mengungkapkan, bahwa pembangunan kawasan tersebut terutama sirkuit balap telah mengangkat perekonomian daerah. Sebagai warga lokal yang telah tinggal sejak lama, ia tak pernah membayangkan Mandalika bisa berubah menjadi kawasan yang menyedot perhatian.
“Ini merupakan suatu kebanggaan dan tak pernah kami bayangkan akan berubah menjadi seperti ini, lahan yang tandus dan tidak produktif kemudian disulap menjadi tempat yang sangat menarik magnet seluruh dunia,” kata Solihin.
Imbas ekonomi, seperti dirasakan Ramlah dan Sayuk itulah yang diharapkan dari pembangunan KEK Mandalika. Pembangunan itu telah mengerek kehidupan rakyat, sebagaimana harapan Jokowi saat meresmikan kawasan ini tujuh tahun silam.
“Kita ingin ini menjadi kawasan besar bagi pariwisata Indonesia yang akan memberikan dampak kepada NTB,” tegas Jokowi.