Jelang PTM Terbatas di Depok, Orang Tua Masih Ada Tak Izinkan Anak Kembali ke Sekolah
Sejumlah orang tua murid di Kota Depok ternyata belum siap untuk pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) Oktober nanti. Pihak sekolah sudah menyebar angket untuk mengetahui sejauh mana orang tua siap mengizinkan anaknya untuk PTM.
Sejumlah orang tua murid di Kota Depok ternyata belum siap untuk pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) Oktober nanti. Pihak sekolah sudah menyebar angket untuk mengetahui sejauh mana orang tua siap mengizinkan anaknya untuk PTM.
Dari 1.000 siswa, 92 persen menyatakan siap PTMT. Sedangkan delapan persen mengaku tidak siap PTMT.
-
Dimana kecelakaan maut pelajar Depok itu terjadi? Kecelakaan teranyat tepatnya di Jalan Raya Kampun Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5) malam.
-
Mengapa Octa merehab Sekolah di Depok? “Proyek ini bertujuan untuk memperbaiki dan memperbesar infrastruktur pendidikan lokal untuk mengakomodasi penambahan jumlah siswa di wilayah tersebut. Tujuan utama lainnya adalah memberi para siswa dorongan moral serta memotivasi mereka untuk proaktif dalam mengejar ilmu dan mempelajari sains,” tulis keterangan resminya, Senin (13/5).
-
Apa yang bisa dipelajari di Taman Herbal Insani Depok? Di taman ini, kita dapat belajar secara langsung mengenai tanaman obat, mengunjungi pabrik herbal, serta membuat obat herbal sendiri.
-
Siapa yang membacok guru di Demak? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kapan kecelakaan bus pelajar Depok terjadi? "Waktu kejadian pada hari Sabtu, 11 Mei 2024 sekira pukul 18.45 WIB," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast saat dikonfirmasi, Jakarta, Sabtu (11/5).
"Surat pernyataan Alhamdulillah kami sudah. Dari seluruh siswa, 1.000 lebih itu yang siap tatap muka. Yang tidak siap 8 persen dan yang siap 92 persen meminta tatap muka," kata Wakil Kepala SMPN 8 Bidang Sarpras, Raden Panji Nurjaman, Selasa (7/9).
Sejumlah persiapan dilakukan pihak sekolah sebelum PTMT digelar. Antara lain menyediakan tempat cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh, hand sanitiser dan wajib vaksin. Untuk vaksinasi yang digelar hari ini ada di SMPN 8 Depok dengan target 5.000 siswa. Namun yang terdata hanya 1.500 saja karena sudah banyak siswa yang mengikuti vaksinasi mandiri.
"Dalam rangka vaksinasi untuk mempersiapkan siswa untuk kegiatan PTM terbatas. Sebenarnya, kami program vaksinasi 5ribuan, tapi data yang ternyata hasil verifikasi hanya 1.500 untuk di wilayah Cimanggis hari ini SMP 8 SMP 7 SMP 28 SMP 32 SMP 15 dan sekolah swasta juga. Dari 5.000 ternyata data yang masuk hanya 1.500. Karena setelah diverifikasi, anak-anak kita sudah banyak yang vaksin. Jadi vaksin mandiri di luar," ujar dia.
Jumlah siswa yang tervaksin di lokasi tersebut saat ini sudah mencapai 450 orang. Kemudian untuk guru yang sudah divaksin mencapai 90 persen. Ditargetkan vaksinasi selesai hari ini untuk yang sudah terdata.
"Mudah-mudahan (selesai hari ini). Nanti kami akan pecah belah, mungkin 85 persen sudah. Ada yang belum 12 tahun. Untuk gurunya insyaAllah sudah tervaksin 90 persen karena komorbid,” ujar dia.
Di tempat yang sama, Wakil Kepala SMPN 8 Bidang Kurikulum, Siti Rukiah menambahkan pembelajaran nanti dilakukan secara campuran (blended). Siswa kemungkinan hanya boleh dua hari ke sekolah dalam seminggu. Bagi yang tidak setuju dengan PTMT akan difasilitasi dengan PJJ.
"Yang tidak setuju (PTMT) ya kita akan memfasilitasi mereka dengan pembelajaran daring seperti biasa,” kata dia.
Untuk meyakinkan orang tua yang tidak setuju PTMT maka akan dibuktikan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat ketika berlangsung nanti. Biasanya, kata dia, mereka baru akan percaya setelah melihat langsung seperti apa mekanismenya. Alasan keberatan dari orang tua untuk PTMT kata dia antara lain dari syarat yang diajukan ketika mengisi angket.
"Alasannya karena rata-rata salah satu syarat siswa bisa tatap muka itu akses transportasi harus jelas. Kemudian orang tua ada kesanggupan misalnya harus mengantar atau menjemput karena masuk SMP ya takutnya mereka sekolah keluarnya mereka ngelayap ke mana-mana. Jadi ada persyaratan bisa mengantar dan bisa menjemput. Jadi itu yang sisanya ya mereka belum yakin dengan kondisi seperti ini,” pungkasnya.
Baca juga:
Akses Masuk SD Negeri Tugu 2 Tasikmalaya Dibenteng Pemilik Lahan, Ini 6 Faktanya
UNS Surakarta Resmi Perkuliahan Tatap Muka, Rektor Ikut Mengajar
PTM di Solo Dimulai, 50 Ribu Pelajar Belum Divaksinasi
Pemerintah Harap Dukungan Orang Tua Mempercepat Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun
Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Tangerang