Jemaah Haji Diminta Pakai Sandal Saat Ibadah di Masjid Nabawi, Ini Alasannya
Selain Masjid Nabawi, jemaah haji diminta menggunakan alas kaki saat beribadah di Masjidil Haram.
Jemaah haji asal Indonesia gelombang pertama tiba secara bertahap di Madinah, Arab Saudi pada 12 Mei 2024.
- Jemaah Haji Diminta Tidak Pergi ke Masjidil Haram Jelang Kepulangan, Ini Alasannya
- Jemaah Haji Wajib Tahu, Ini Adab Ziarah ke Makam Rasulullah SAW
- Kemegahan Masjid Nabawi Buat Heppy dan Hari Bergetar hingga Tak Henti Menangis
- Syahid, Jemaah Haji Asal Garut Meninggal Dunia Usai Salat Ashar di Masjid Nabawi
Jemaah Haji Diminta Pakai Sandal Saat Ibadah di Masjid Nabawi, Ini Alasannya
Jemaah haji asal Indonesia gelombang pertama tiba secara bertahap di Madinah, Arab Saudi pada 12 Mei 2024.
Usai mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), mereka langsung menuju hotel di sekitar Masjid Nabawi untuk beristirahat.
Para jemaah haji ini akan tinggal di Madinah selama 9 hari untuk menjalankan ibadah sunah dan berziarah.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengingatkan agar jemaah haji Indonesia selalu menggunakan alas kaki saat akan beribadah di Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram.
Agar telapak kaki tidak melepuh akibat menginjak pelataran masjid di siang hari. Mengingat suhu Arab Saudi saat bisa mencapai 43 derajat di siang hari.
"Kaki melepuh ini dikarenakan yang paling sering terjadi adalah karena lantai atau aspal yang panas di sekitaran Madinah atau di Mekkah dan jemaah tak menggunakan alas kaki,"
ujar Kepala Seksi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Dr. Leksmana Arry Chandra di Madinah, Minggu (12/5).
merdeka.com
Leksmana menceritakan, peristiwa telapak kaki jemaah yang melepuh terjadi di hampir setiap penyelenggaraan ibadah haji.
Salah satu penyebab terbanyak karena mereka kehilangan sandal atau sepatu saat keluar hotel, lalu pulang tanpa alas kaki.
Di sisi lain karena cuaca panas, lantai halaman Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, hingga jalanan di Tanah Haram sangat panas. Sehingga bisa menyebabkan kaki melepuh jika menginjaknya tanpa alas.
Untuk itu Leksmana meminta jemaah untuk selalu membawa kantong/plastik penyimpanan sandal atau sepatu dan membawanya ke manapun pergi saat beraktivitas di Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram.
"Tidak menaruh sandal di sembarang tempat, untuk menghindari risiko hilang atau lupa meletakkannya,"
kata Leksmana.
merdeka.com
Dia juga meminta untuk tidak menitipkan sandal ke orang lain atau sesama peserta calon haji karena ada kemungkinan terpisah dari rombongan.
Apabila kehilangan atau lupa menyimpan alas kaki, Leksmana meminta jemaah tidak memaksakan diri melangkah di atas lantai/jalan bersuhu panas.
Sebaliknya, melapor kepada Petugas Haji yang berjaga di kawasan Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram agar bisa diberikan alas kaki yang baru.
"Sebaiknya menghubungi petugas PPIH Arab Saudi yang berjaga di kawasan tersebut, karena kami telah menyiapkan sandal untuk jemaah haji yang kehilangan alas kakinya," kata Leksmana.
Namun, jika sudah terlanjur melepuh, Leksmana meminta jemaah haji tersebut segera melaporkan kepada petugas untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Mengingat jika tidak segera ditangani, telapak kaki yang melepuh bisa infeksi dan menghambat jemaah haji untuk menjalankan berbagai aktivitasnya.
"Jika sudah melepuh, yang pertama langsung konsultasi saja ke petugas kesehatan, kami akan memberikan perawatan pada para jamaah," kata Leksmana mengakhiri.