Kabut asap, BLH sebut seluruh wilayah Riau berbahaya
Kondisi ini sangat tidak baik bagi kesehatan manusia.
Kabut asap kiriman dari Jambi dan Sumatera Selatan ternyata sangat berdampak buruk buat warga Riau. Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Riau menyatakan seluruh wilayah Riau dalam kategori berbahaya. Kadar polusi udaranya sudah berada di atas 300, dimana kadar oksigen hanya tinggal beberapa persen.
Demikian disampaikan oleh perwakilan BLH Riau, Reni dalam briefing Satuan Tugas Siaga Darurat Asap di Lapangan Udara Roesmin Udara Pekanbaru, Selasa (8/9).
"Berdasarkan data real time di lapangan, semua kawasan yang ada alat Indeks Standar Pengukur Udara (ISPU) dinyatakan berbahaya semua. Pantauan itu dilakukan tadi pagi," kata Reni.
Menurut Reni, kondisi ini sangat tidak baik bagi kesehatan manusia. Orang yang menghirup udara yang terpapar kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan sangat merugikan kesehatan.
"Berdasarkan petunjuk teknis dan peraturan BLH, level udara yang berada di warna hitam sangat merugikan kesehatan. Sebaiknya, masyarakat jangan keluar dari rumah," kata Reni.
Selain itu, Reni juga meminta Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di Riau untuk meniadakan aktivitas pendidikan. Langkah ini dianggap sebagai solusi agar peserta didik tidak terpapar udara yang berbahaya.
"Solusinya, pemerintah diminta meliburkan sekolah. Kondisi udara berbahaya bisa menjadi acuan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan meliburkan sekolah," kata Reni.
Dijelaskan Reni, di Riau tersebar alat ISPU di 6 kabupaten dan kota. Di Pekanbaru ada 3, yaitu di Panam, Pekanbaru Kota dan kecamatan Rumbai. Kadar polusi di Pekanbaru Kota sudah mencapai 572.
"Angka ini paling tertinggi selama ini, dibanding polusi di daerah lainnya," jelas Reni.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, di Riau pada pagi Selasa hanya terpantau 1 titik panas. Namun, jarak pandang sangat buruk, yaitu hanya 300 meter akibat kabut asap.
Menurut Kepala BMKG Sugarin, asap di Riau masih merupakan kiriman dari provinsi tetangga. Sebab, angin dari Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan bergerak ke arah Riau.
"Dua provinsi tersebut terpantau banyak titik panas. Hasilnya kebakaran hutan dan lahan ini dibawa angin ke Riau. Sedangkan di Riau sendiri bersifat kalem, sehingga asap hanya berputar-putar di Riau," jelas Sugarin.
Baca juga:
Melihat proses pemadaman kebakaran hutan di Pelalawan, Riau
Dikirimi asap dari Jambi & Sumsel, wilayah Riau level bahaya
Beginilah kondisi parah kabut asap yang menyelimuti Riau
Kapolri indikasikan kebakaran lahan di Sumatera disengaja
Jarak pandang 30 meter, penerbangan Pekanbaru masih terganggu asap
-
Di mana Suku Akit di Provinsi Riau menetap? Salah satunya adalah Suku Akit atau Orang Akik yang mendiami Provinsi Riau tepatnya di Pulau Rupat.(Foto: Diskominfo Bengkalis)
-
Kenapa Kue Asidah di Riau bentuknya unik? Namun lain halnya dengan kue Asidah yang memiliki bentuk unik dan lebih beragam. Hal ini dikarenakan bentuk kue tersebut disesuaikan dengan selera dan keinginan dari pembuatnya.
-
Apa makanan khas Riau yang terbuat dari tulang kaki sapi? Apabila sedang berlibur ke Riau, tidak afdol rasanya jika tidak eksplor kulinernya. Salah satu sajian khasnya yang cukup populer adalah Sup Tunjang. Makanan yang satu ini merupakan sup tulang kaki sapi yang dilengkapi dengan sayuran.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kenapa tari zapin berkembang di Riau? Sebagian besar tari zapin berkembang di daerah Riau, terutama pada daerah pesisir pantai seperti Kabupaten Pekanbaru, Siak Sri Indrapura, Dumai, Rokan Hilir, Kampar Indra Girihulu, Kuantan Singingi, hingga Bengkalis.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).