Kakak Adik Jadi Korban Tenggelamnya KMP Yunicee, Ibu dan Ayah Selamat
Kakak adik, Alifiah Putri Sugiarti (19) dan Bagas Putra Sugiarto (17), turut menjadi korban kecelakaan KMP Yunicee yang tenggelam di perairan dekat Pelabuhan Gilimanuk, Selasa (29/6). Keduanya dimakamkan di Pemakaman Bugis Sidakarya, Denpasar, Bali, Rabu (30/6) sore.
Kakak adik, Alifiah Putri Sugiarti (19) dan Bagas Putra Sugiarto (17), turut menjadi korban kecelakaan KMP Yunicee yang tenggelam di perairan dekat Pelabuhan Gilimanuk, Selasa (29/6). Keduanya dimakamkan di Pemakaman Bugis Sidakarya, Denpasar, Bali, Rabu (30/6) sore.
Kepergian kakak dan adiknya ini memberi duka mendalam kepada keluarga. Sepupu korban, Sibro Ali, mengaku masih syok dan belum percaya dengan musibah itu. "Kami syok karena mereka berdua langsung pergi," ungkapnya.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Dia memaparkan, Alifiah dan Bagas berlibur bersama ayah dan ibunya, Sugianto (42) dan Dewi Sulistiana, ke Kabupaten Jember, Jawa Timur. Selasa (29/6), mereka kembali ke Denpasar menggunakan mobil bersama seorang sopir
dan menyeberang menggunakan KMP Yunicee.
Saat mengantre untuk menurunkan penumpang, tiba-tiba kapal karam. Satu keluarga itu pun ikut tenggelam. Sugianto dan Dewi Sulistiana selamat, sedangkan kedua anak mereka meninggal dunia. Sementara sopir mereka belum ditemukan.
"Saat kejadian, ibu dan ayahnya selamat, sedangkan Alifiah dan Bagas meninggal dunia," ujarnya.
Ali menyampaikan, keluarga tidak memiliki firasat apa pun terkait kepergian Alifiah dan Bagas. "Yang pertama mendapat kabar kejadian itu adalah nenek mereka (korban). Kalau saya sendiri dapat kabar itu sekitar jam 4 pagi," tambahnya.
Ali mengungkapkan, keluarga sangat kehilangan. Sugianto dan Dewi Sulistiana masih syok dengan apa yang menimpa anak-anaknya.
"Orang tua mereka (Alifiah dan Bagas) masih syok dan sedih. Makannya belum bisa memberikan keterangan," ujarnya.
Sugianto tak kuasa menahan tangis saat prosesi pemakaman. Dia tak berkata-kata.
Seperti diketahui, korban meninggal akibat kecelakaan Kapal KMP Yunicee yang sudah ditemukan berjumlah 7 orang. Alifiah dan Bagas dua di antaranya.
Baca juga:
Banyak Penumpang KMP Yunicee Tidak Terdaftar di Manifes
Bantu Cari Korban Kecelakaan KMP Yunicee, Basarnas Surabaya Kirim 3 Kapal
Ada Korban Jiwa, Ini 5 Fakta Tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali
KMP Yunicee Tenggelam, ASDP Gilimanuk Pastikan Pelayanan Pelabuhan Normal
Ketua DPR Minta Pencarian Korban KMP Yunicee Terus Dilakukan