Kantor JSI dilempar molotov, polisi periksa rekaman CCTV
Polisi juga akan menjaga kantor-kantor survei yang berada di Jakarta Selatan.
Kantor lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) diduga dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal. Insiden pelemparan bom tersebut terjadi Jumat (11/7) dini hari tadi.
"Kejadiannya pukul 1.40 WIB. Dilempar (bom molotov) dari botol berisi bensin tapi tidak meledak, bunyi klinting-klinting sampai basement," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Aswin saat dihubungi wartawan, Jumat (11/7).
Menurutnya kepolisian juga akan meminta rekaman CCTV yang terpasang di dekat pos penjagaan. Hal itu dibutuhkan untuk proses penyidikan lebih lanjut.
"Kalau ada keperluan penyidikan akan kami minta rekaman CCTV-nya. Rekamannya untuk bahan penyidikan lebih lanjut," terang dia.
Selain itu, pihak kepolisian juga akan menempatkan personel polisi di setiap kantor lembaga survei yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Pengamanan ini dilakukan oleh beberapa orang polisi.
"Akan kami tempatkan lebih dari satu personel polisi. Itu untuk mengamankan lembaga survei yang ada di Jakarta Selatan," ujarnya.
Saat ini Kapolsek Pancoran Kompol Minto Padal Putro masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Dia ditemani beberapa polisi dari Polsek Pancoran.
Sebelumnya, JSI adalah salah satu lembaga survei yang ikut melakukan quick count dalam Pilpres 2014. Lembaga tersebut memenangkan pasangan Prabowo - Hatta. Dari data suara yang masuk 87,00%, JSI mencatat, Prabowo unggul dengan 50,39%. Sementara lawannya, Jokowi - JK hanya mengantongi 49,61%.
Baca juga:
Ramai-ramai minta lembaga survei diaudit
Lembaga survei yang menangkan Prabowo ngaku dilempari molotov
4 Alasan tegas Prabowo klaim menangi pilpres
Kejanggalan-kejanggalan lembaga survei yang menangkan Prabowo
Relawan Jokowi-JK pernah tolak proposal Puskaptis senilai Rp 6 M
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Kenapa tim patroli melakukan patroli di lokasi tersebut? Karyoto menjabarkan, ada anggota saat itu sedang berpatroli di sekitar kawasan tersebut. Patroli ini merupakan upaya antisipatif yang dilakukan jajaran kepolisian dalam mencegah terjadinya tawuran.
-
Siapa yang ditangkap paksa oleh polisi? Diketahui, Polres Jakarta Utara (Jakut) diduga telah menangkap paksa dua warga pasangan suami istri yakni Ketua Kelompok Tani Kampung Susun Bayam (KSB) Furqan dan istrinya, Diah.