Kapal barang tenggelam di laut dangkal Banyuasin, satu ABK hilang
Saat merapat ke pelabuhan, kapal kandas akibat air laut sedang surut. Sebanyak 30 ABK dan penumpang selamat, sementara seorang ABK bernama Hanafi (20) hilang. Selain itu, dari informasi dihimpun, dua penumpang mengalami luka ringan dan segera dievakuasi tim kesehatan ke rumah sakit.
Kapal Kahyong Utara milik PT ALP tenggelam di laut dangkal perairan Banyuasin, Sumatera Selatan. Satu anak buah kapal (ABK) hilang akibat insiden itu.
Peristiwa itu terjadi saat kapal yang bermuatan delapan unit truk sedang, 1 mobil pribadi, 2 sepeda motor, dan beberapa penumpang itu bertolak dari Tanjung Kalian menuju Pelabuhan Tanjung Api-api, Banyuasin, Selasa (20/2) pagi. Saat merapat ke pelabuhan, kapal kandas akibat air laut sedang surut.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Tak lama kemudian, kapal miring tiga derajat, karam, dan akhirnya tenggelam. Sebanyak 30 ABK dan penumpang selamat, sementara seorang ABK bernama Hanafi (20) hilang. Selain itu, dari informasi dihimpun, dua penumpang mengalami luka ringan dan segera dievakuasi tim kesehatan ke rumah sakit.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palembang melalui Kasubsi Operasi dan Siaga, Inarwan mengungkapkan, pihaknya masih di TKP untuk melaksanakan pencarian terhadap korban. Hanya saja, tim terkendala cuaca hujan lebat sehingga memperlambat proses pencarian.
"Semua tim gabungan dikerahkan bersama Dinas Perhubungan, Distek Navigasi, dan KSOP Tanjung Kalian. Namun, terkendala cuaca," ungkap Inarwan, Selasa (20/2).
Dikatakannya, kapal tersebut tenggelam diduga akibat kandas saat air laut surut saat merapat ke Pelabuhan Tanjung Api-api. "Dari laporan yang masuk, kapal itu kandas lalu karam dan tenggelam," ucapnya.
Baca juga:
Kapal nelayan di perairan Kutai Timur hancur ditabrak tugboat, 5 nelayan hilang
2 Nelayan di Minahasa Utara dilaporkan hilang, diduga perahu dihantam badai
16 Hari terapung di Samudera Atlantik, pria ini selamat hanya makan keripik
Pencarian KM Mega Top III & 29 nelayan hilang sudah 27 hari, operasi SAR disetop
Perahu terbalik usai hantam arus deras berputar di sungai Kalimantan, 2 orang hilang