Kapal kehabisan bahan bakar, 14 WN Filipina terdampar di Kalimantan
Kapal kehabisan bahan bakar, 14 WN Filipina terdampar di Kalimantan.Hasil pemeriksaan awal, mereka diketahui berangkat sejak Minggu (28/5) dari kepulauan Bunggau Tawi-tawi di Filipina Selatan. Tujuan mereka ke Pulau Setangkai, yang juga berada di Filipina Selatan.
Sebanyak 14 warga negara Filipina terdampar di Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Penyebababnya, selain cuaca buruk di perairan, kapal yang mereka gunakan juga kehabisan bahan bakar. Mereka kini ditempatkan sementara di kantor Camat Bunyu.
Keterangan diperoleh dari Polres Bulungan, 14 warga Filipina itu terdampar pada Kamis (1/6) sekitar pukul 07.30 Wita. Mereka ditemukan warga sedang kebingungan lantaran kapal terombang ambing di laut.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal itu ditemukan? Demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Budaya dan Media Kroasia pada 23 Juni lalu.
Hasil pemeriksaan awal, mereka diketahui berangkat sejak Minggu (28/5) dari kepulauan Bunggau Tawi-tawi di Filipina Selatan. Tujuan mereka ke Pulau Setangkai, yang juga berada di Filipina Selatan.
"Keterangan sementara, mereka bekerja untuk budidaya rumput laut di tempat tujuannya (di Pulau Setangkai)," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Ade Yaya Suryana, saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (2/6).
Dari pendataan, 14 warga Filipina yang terdampar itu terdiri dari sembilan laki-laki dan lima perempuan. Saat pemeriksaan, tidak ditemukan senjata api maupun barang-barang terlarang yang dibawa di atas kapal.
"Ya, setelah informasi dari pos TNI AL itu, personel Polsek Bunyu bersama komandan Pos AL, Koramil dan Camat bunyu, mendatangi lokasi dan melakukan pemeriksaan ya. Tidak ada barang-barang mencurigakan, dan mereka dibawa ke kantor Camat Bunyu," ujar Ade.
Ade menjelaskan, kapal yang mengangkut warga Filipina itu dihantam cuaca buruk disertai kabut tebal, sehingga menguras bahan bakar kapal. "Sampai kehabisan bahan bakar," sebut Ade.
Mereka kemudian terbawa arus, dan terdampar di pantai pulau Bunyu. Di kantor Camat, mereka mendapatkan bantuan kemanusiaan, menjalani pemeriksaan lanjutan dan didokumentasi perorangan.
"Sambil berkoordinasi bersama dengan kantor Imigrasi Berau," ucapnya.
(mdk/noe)