Kapal Tabrak Perahu Nelayan di Langkat, 1 Nelayan Tewas 1 Hilang
Berdasarkan informasi dihimpun, kapal motor pukat teri yang melaut dari Gabion, Belawan, menabrak perahu kayu pencari kembung yang melaut dari Tanjung Pura. Akibatnya, perahu bermotor dengan panjang sekitar 6 meter itu karam.
Kapal pencari ikan menabrak perahu nelayan di perairan Langkat, Sumut, Rabu (4/11) malam. Seorang meninggal dunia dan seorang lainnya hilang akibat kejadian ini.
Berdasarkan informasi dihimpun, kapal motor pukat teri yang melaut dari Gabion, Belawan, menabrak perahu kayu pencari kembung yang melaut dari Tanjung Pura. Akibatnya, perahu bermotor dengan panjang sekitar 6 meter itu karam.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kenapa kapal terlihat melayang? Sering kali, ilusi Fatamorgana menghasilkan gambar yang terbalik yang menampilkan penampakan aneh saat berada di laut.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
"Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB di daerah 6 mil arah utara dari bibir pantai Desa Bubun, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat," kata Kepala Kantor SAR Medan Toto Mulyono, Kamis (5/11).
Saat kejadian, terdapat 4 nelayan asal Desa Bubun di perahu pencari kembung. Dua di antaranya selamat, seorang ditemukan meninggal dunia, dan seorang lainnya hilang. Korban meninggal dunia atas nama Aspan (40). Sementara nelayan yang masih dalam pencarian yakni Johan (25).
Hilangnya Johan diinformasikan ke Kantor SAR Medan, Kamis (5/11) siang. "Saat informasi kita dapatkan dari camat Tanjung Pura, kita langsung menerjunkan personel sebanyak 8 orang dengan membawa peralatan water rescue dan juga peralatan selam," jelas Toto.
"Semoga cuaca di lokasi bersahabat sehingga tim di lapangan bisa bekerja secara maksimal," harap Toto.
Baca juga:
Mobil Oleng dan 'Adu Banteng' dengan Angkot, Seorang Polisi di Sumsel Tewas
Diseruduk Pikap saat Menyeberang, Pengendara Motor di Deli Serdang Tewas
Hendak Menumpang Truk Gandeng, Nasib Remaja Asal Sidoarjo Ini Berujung Tragis
Diduga Sopir Main HP Sambil Mengemudi, Taksi Seruduk 3 Pemotor di Cibubur
Penampakan Ekor Paus yang Selamatkan Kereta Belanda dari Kecelakaan Nahas
8 Mobil Tabrakan Beruntun di Tol Cawang Arah Bekasi